- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tindaklanjuti Laporan Dahlan, BK: Kami Tak Mau Dibolak-Balik


TS
mubarak.20
Tindaklanjuti Laporan Dahlan, BK: Kami Tak Mau Dibolak-Balik
Jakarta - Adanya perbedaan keterangan atas pemeriksaan terhadap orang-orang yang terlibat dalam laporan Dahlan Iskan, tampaknya membuat Badan Kehormatan (BK) DPR pusing. BK DPR akan mengkonfrontir keterangan semuanya, karena BK tak ingin dibolak-balik dengan perbedaan keterangan itu.
"Dalam konfrontir nanti paling tidak kalau ada laporan pemerasan bisa ditindaklanjuti, kalau nggak ada Dahlannya bohong. Berarti disiplin etiknya di sana, ini perlu konfrontir siapa yang bohong. Kami juga tidak mau dibolak balik," kata anggota BK asal PKS
Ansory Siregar.
Hal itu disampaikan usai pemeriksaan terhadap mantan dirut PT PAL dan PT Garam di ruang BK, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin
(26/11/2012).
Menurutnya, banyak hal yang akan dikonfrontasikan antara keterangan mantan Dirut BUMN, Dirut yang sekarang menjabat dan anggota DPR yang dilaporkan Dahlan Iskan.
"Dalam pertemuan (Dirut BUMN dan anggota DPR) ada pembicaraan dari keterangan satu pihak tentang hal ini, pihak lainnya (menerangkan) ada upaya lain. Tidak ada bukti yang disampaikan (dalam pertemuan tadi), mereka menyampaikan apa yang mereka dengar, apa yang mereka lihat dan apa yang mereka alami," ungkapnya.
Ia mencontohkan adanya keterangan yang berbeda antara yang disampaikan oleh Mantan Dirut Merpati dengan Dirut Merpati yang sekarang menjabat. Dalam hal ini, Dahlan melapor ke BK atas dugaan pemerasan yang dialami mantan Dirut Merpati, tetapi bukan berdasarkan dirut yang sekarang.
"Kenapa dikonfrontir, karena ada perbedaan keterangan Dirut lama tidak membenarkan pernyataan dirut baru yang disampaikan kepada Pak Dahlan," ucapnya.
Soal apakah hasil dari semua pemeriksaan BK ini akan menjadi rekomendasi bagi KPK, Ansory menyatakan tergantung pada kesimpulan
rapat BK.
"Bisa saja (dilanjutkan ke KPK) tergantung keptusan BK nanti," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, hari ini BK memanggil anggota DPR Fraksi PKS Zulkieflimansyah dan tiga mantan Dirut BUMN, yaitu mantan dirut PT
Merpati Nusantara Airlines, mantan dirut PT PAL, dan mantan dirut PT Garam.
Ketiga mantan dirut itu dipanggil untuk menggali keterangan apakah ada pemerasan yang dilakukan oleh anggota DPR ketika mereka menjabat.
Sementara khusus dirut PT Merpati, dimintai keterangan karena berdasarkan laporan Dahlan Iskan, pemerasan terjadi pada mantan dirut,
bukan dirut yang menjabat sekarang.
[url]http://news.detik..com/read/2012/11/26/182609/2101923/10/tindaklanjuti-laporan-dahlan-bk-kami-tak-mau-dibolak-balik?n991101605[/url]
"Dalam konfrontir nanti paling tidak kalau ada laporan pemerasan bisa ditindaklanjuti, kalau nggak ada Dahlannya bohong. Berarti disiplin etiknya di sana, ini perlu konfrontir siapa yang bohong. Kami juga tidak mau dibolak balik," kata anggota BK asal PKS
Ansory Siregar.
Hal itu disampaikan usai pemeriksaan terhadap mantan dirut PT PAL dan PT Garam di ruang BK, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin
(26/11/2012).
Menurutnya, banyak hal yang akan dikonfrontasikan antara keterangan mantan Dirut BUMN, Dirut yang sekarang menjabat dan anggota DPR yang dilaporkan Dahlan Iskan.
"Dalam pertemuan (Dirut BUMN dan anggota DPR) ada pembicaraan dari keterangan satu pihak tentang hal ini, pihak lainnya (menerangkan) ada upaya lain. Tidak ada bukti yang disampaikan (dalam pertemuan tadi), mereka menyampaikan apa yang mereka dengar, apa yang mereka lihat dan apa yang mereka alami," ungkapnya.
Ia mencontohkan adanya keterangan yang berbeda antara yang disampaikan oleh Mantan Dirut Merpati dengan Dirut Merpati yang sekarang menjabat. Dalam hal ini, Dahlan melapor ke BK atas dugaan pemerasan yang dialami mantan Dirut Merpati, tetapi bukan berdasarkan dirut yang sekarang.
"Kenapa dikonfrontir, karena ada perbedaan keterangan Dirut lama tidak membenarkan pernyataan dirut baru yang disampaikan kepada Pak Dahlan," ucapnya.
Soal apakah hasil dari semua pemeriksaan BK ini akan menjadi rekomendasi bagi KPK, Ansory menyatakan tergantung pada kesimpulan
rapat BK.
"Bisa saja (dilanjutkan ke KPK) tergantung keptusan BK nanti," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, hari ini BK memanggil anggota DPR Fraksi PKS Zulkieflimansyah dan tiga mantan Dirut BUMN, yaitu mantan dirut PT
Merpati Nusantara Airlines, mantan dirut PT PAL, dan mantan dirut PT Garam.
Ketiga mantan dirut itu dipanggil untuk menggali keterangan apakah ada pemerasan yang dilakukan oleh anggota DPR ketika mereka menjabat.
Sementara khusus dirut PT Merpati, dimintai keterangan karena berdasarkan laporan Dahlan Iskan, pemerasan terjadi pada mantan dirut,
bukan dirut yang menjabat sekarang.
[url]http://news.detik..com/read/2012/11/26/182609/2101923/10/tindaklanjuti-laporan-dahlan-bk-kami-tak-mau-dibolak-balik?n991101605[/url]
0
670
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan