- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gara-gara Orang Mabuk, Mesuji Ribut Lagi


TS
BERlSlK
Gara-gara Orang Mabuk, Mesuji Ribut Lagi
TEMPO.CO, Lampung -- Sekitar 40 orang dari Kabupaten Mesuji mengamuk dan merusak rumah milik salah seorang warga Kampung Mercubuana, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Lampung Barat, Senin, 26 November 2012, pukul 00.30 WIB. Penyerangan dipicu sekelompok pemuda yang tersinggung saat pesta minuman keras beberapa jam sebelum kejadian.
"Mereka datang dan langsung melempari rumah salah satu tetangga kami. Suasananya gaduh dan mencekam," kata Suhardi, salah seorang warga Mercubuana, Kecamatan Way Kenanga, Tulangbawang Barat, melalui telepon, Senin, 26 November 2012.
Saat kejadian, Haryanto--pemilik rumah--beserta istri dan anaknya sudah mengungsi. Aksi puluhan pemuda yang diduga di bawah pengaruh minuman keras itu hanya berlangsung singkat karena ratusan warga keluar dari rumah masing-masing dengan membawa berbagai senjata. "Tidak sempat terjadi bentrokan fisik karena mereka keburu kabur ketakutan," katanya.
Rumah milik Haryanto rusak parah. Pintu dan kaca jendela pecah berantakan. Parabola yang terpasang di depan rumahnya juga ikut dihancurkan.
Puluhan anggota Kepolisian Resor Tulangbawang yang tiba di lokasi langsung memblokir sejumlah pintu masuk ke desa. Mereka berusaha mengisolasi desa, yang mayoritas penududuknya berprofesi sebagai petani, untuk menghindari aksi balas dendam.
Sementara itu, aparat keamanan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Mereka memasang garis polisi dan mengumpulkan sejumlah barang bukti berupa kayu, batu dan senjata tajam yang tertinggal di lokasi. "Sejumlah warga sudah dimintai keterangan. Kami berusaha agar masalah tidak meluas," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung, Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih.
EMBER
"Mereka datang dan langsung melempari rumah salah satu tetangga kami. Suasananya gaduh dan mencekam," kata Suhardi, salah seorang warga Mercubuana, Kecamatan Way Kenanga, Tulangbawang Barat, melalui telepon, Senin, 26 November 2012.
Saat kejadian, Haryanto--pemilik rumah--beserta istri dan anaknya sudah mengungsi. Aksi puluhan pemuda yang diduga di bawah pengaruh minuman keras itu hanya berlangsung singkat karena ratusan warga keluar dari rumah masing-masing dengan membawa berbagai senjata. "Tidak sempat terjadi bentrokan fisik karena mereka keburu kabur ketakutan," katanya.
Rumah milik Haryanto rusak parah. Pintu dan kaca jendela pecah berantakan. Parabola yang terpasang di depan rumahnya juga ikut dihancurkan.
Puluhan anggota Kepolisian Resor Tulangbawang yang tiba di lokasi langsung memblokir sejumlah pintu masuk ke desa. Mereka berusaha mengisolasi desa, yang mayoritas penududuknya berprofesi sebagai petani, untuk menghindari aksi balas dendam.
Sementara itu, aparat keamanan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Mereka memasang garis polisi dan mengumpulkan sejumlah barang bukti berupa kayu, batu dan senjata tajam yang tertinggal di lokasi. "Sejumlah warga sudah dimintai keterangan. Kami berusaha agar masalah tidak meluas," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung, Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih.
EMBER
0
922
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan