- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Harga Premium di NTT Melambung Hingga Rp 25.000 Per Liter


TS
resilo
Harga Premium di NTT Melambung Hingga Rp 25.000 Per Liter
Harga Premium di NTT Melambung Hingga Rp 25.000 Per Liter
KUPANG, KOMPAS.com - Harga bahan bakar minyak eceran jenis premium atau bensin yang dijual di pinggiran jalan dalam Kota dan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur terus melambung dari Rp 15.000/liter kini naik mencapai Rp 25.000/liter.
Pantauan Antara di sejumlah ruas jalan utama dalam Kota dan Kabupaten Kupang hingga Senin (26/11/2012) pagi masih ada pengecer yang menjajakan bensin meskipun sudah ada larangan pembelian BBM bersubsidi menggunakan jerigen di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) karena dilarang.
Melonjaknya harga BBM eceran yang dijual di pinggiran jalan dalam Kota dan Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur hingga Rp 25 ribu/liter hanya dalam hitungan jam. Biasanya Rp 5.000/botol naik hingga Rp15.000/botol pada Sabtu (23/11/2012) petang.
Pemilik bensin eceran di Kota Kupang, Mahuri Giri (38) mengatakan konsumen terpaksa membeli dengan harga demikian, karena tidak ingin ikut mengantri untuk mendapatkan solar dan bensin hingga berjam-jam.
Ia mengatakan bisa menjual eceran karena sudah distokan sejak pekan kemarin, ketika BBM di Kota Kupang belum dikendalikan pihak Pertamina untuk tujuan penghematan dan mencegah penyimpangan bahan bakar bersubsidi pemerintah itu.
"Kami bukan memanfaatkan situasi ini untuk meraup keuntungan, tetapi kondisi memang memungkinkan untuk menaikkan harga bensin dan solar mengikuti harga pasar dan berdasarkan permintaan," katanya, Senin (26/11/2012) pagi.
Dihubungi terpisah, Sales Area Retail Nusa Tenggara Timur (NTT) PT Pertamina Ronny Anthoko mengingatkan masyarakat setempat terutama pengecer premium untuk tidak menjual BBM jenis apapun di jalanan karena melanggar ketentuan yang ada.
"Pemerintah Propinsi NTT dan Pemerintah kabupaten/kota Kupang diharapkan turut mengawasi secara ketat pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi agar tidak terjadi penyalahgunaan oleh pihak tertentu," katanya.
Apalagi bertujuan untuk memanfaatkan kesempatan PT Pertamina melakukan pengendalian terhadap BBM bersubsidi untuk memperkaya diri dengan menjual BBM dengan harga diluar ketentuan, karena meresahkan konsumen.
Ia mengatakan pada rapat soal bahan bakar minyak (BBM) November, Pertamina melaporkan stok cukup. Yang bermasalah hanya minyak tanah bersubsidi. Tapi, sekarang timbul persoalan di mana-mana dengan BBM bersubsidi yang mulai dikendalikan pemerintah pusat. "Kami berharap semua pihak memperketat pengawasan sehingga distribusi tepat sasaran dan tidak menimbulkan gejolak," katanya.
Sumber :
http://regional.kompas.com/read/2012...campaign=Kknwp
wah tinggi banget ya, di sini rencana naik 6000 demo habis habisan
KUPANG, KOMPAS.com - Harga bahan bakar minyak eceran jenis premium atau bensin yang dijual di pinggiran jalan dalam Kota dan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur terus melambung dari Rp 15.000/liter kini naik mencapai Rp 25.000/liter.
Pantauan Antara di sejumlah ruas jalan utama dalam Kota dan Kabupaten Kupang hingga Senin (26/11/2012) pagi masih ada pengecer yang menjajakan bensin meskipun sudah ada larangan pembelian BBM bersubsidi menggunakan jerigen di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) karena dilarang.
Melonjaknya harga BBM eceran yang dijual di pinggiran jalan dalam Kota dan Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur hingga Rp 25 ribu/liter hanya dalam hitungan jam. Biasanya Rp 5.000/botol naik hingga Rp15.000/botol pada Sabtu (23/11/2012) petang.
Pemilik bensin eceran di Kota Kupang, Mahuri Giri (38) mengatakan konsumen terpaksa membeli dengan harga demikian, karena tidak ingin ikut mengantri untuk mendapatkan solar dan bensin hingga berjam-jam.
Ia mengatakan bisa menjual eceran karena sudah distokan sejak pekan kemarin, ketika BBM di Kota Kupang belum dikendalikan pihak Pertamina untuk tujuan penghematan dan mencegah penyimpangan bahan bakar bersubsidi pemerintah itu.
"Kami bukan memanfaatkan situasi ini untuk meraup keuntungan, tetapi kondisi memang memungkinkan untuk menaikkan harga bensin dan solar mengikuti harga pasar dan berdasarkan permintaan," katanya, Senin (26/11/2012) pagi.
Dihubungi terpisah, Sales Area Retail Nusa Tenggara Timur (NTT) PT Pertamina Ronny Anthoko mengingatkan masyarakat setempat terutama pengecer premium untuk tidak menjual BBM jenis apapun di jalanan karena melanggar ketentuan yang ada.
"Pemerintah Propinsi NTT dan Pemerintah kabupaten/kota Kupang diharapkan turut mengawasi secara ketat pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi agar tidak terjadi penyalahgunaan oleh pihak tertentu," katanya.
Apalagi bertujuan untuk memanfaatkan kesempatan PT Pertamina melakukan pengendalian terhadap BBM bersubsidi untuk memperkaya diri dengan menjual BBM dengan harga diluar ketentuan, karena meresahkan konsumen.
Ia mengatakan pada rapat soal bahan bakar minyak (BBM) November, Pertamina melaporkan stok cukup. Yang bermasalah hanya minyak tanah bersubsidi. Tapi, sekarang timbul persoalan di mana-mana dengan BBM bersubsidi yang mulai dikendalikan pemerintah pusat. "Kami berharap semua pihak memperketat pengawasan sehingga distribusi tepat sasaran dan tidak menimbulkan gejolak," katanya.
Sumber :
http://regional.kompas.com/read/2012...campaign=Kknwp
wah tinggi banget ya, di sini rencana naik 6000 demo habis habisan

Diubah oleh resilo 26-11-2012 06:35
0
907
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan