- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anas tiba-tiba akrab dgn Ical; Tak Lama kemudian, Golkar mengusung HMP Bank Century


TS
AkuCintaNanea
Anas tiba-tiba akrab dgn Ical; Tak Lama kemudian, Golkar mengusung HMP Bank Century
Ke Pekanbaru, Anas Satu Helikopter dengan Aburizal Bakrie
Jum’at, 9 Nopember 2012 19:18
Ketua DPD I Partai Golkar Riau Annas Maamun terlihat akrab dengan Ketum Aburizal Bakrie. Keduanya satu helikopter saat terbang ke Pekanbaru dari Bagansiapiapi. Riauterkini-BAGANSIAPIAPI-Ketua DPD I Partai Golkar Riau Annas Maamun satu helikopter dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakri, bersama mereka juga ada Gubernur Riau Rusli Zainal. Apa yang mereka bicarakan dalam perjalanan belum diketahui secara pasti, pengamanan terhadap tokoh nasional ini cukup ketat.
Berdasarkan pantauan riauterkinicom di Taman Budaya Batu Enam, Bagansiapiapi, Rohil, tiga helikopter telah parkir, sekitar pukul 15.00 WIB, sejumlah orang yang akan diangkutnya mulai menaiki helikopter tersebut. Termasuk Ketua DPD I Partai Golkar Riau Annas Maamun, dia satu helikopter dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Riau, serta ada Gubernur Riau Rusli Zainal, apa yang mereka bicarakan bertiga belum diketahui secara pasti.
Dua helikopter lainnya, satu heliped dinaiki Bupati Pelalawan H. M. Harris dan satu helikopter lagi dinaiki pengurus penting Partai Golkar, secara beriringan, ketiga helikopter tersebut meninggalkan Bagansiapiapi. Ikut melepas keberangkatan tersebut Kapolres Rohil AKBP Auliansya Lubis, S.Ik, MH, ketika diminta tanggapan terhadap pengamanan kedatangan tokoh nasional Aburizal Bakri, selaku tokoh nasional, pihaknya melakukan pengamanan VIP. “Yang jelas beliau ini (Aburizal Bakri, red) selaku tokoh nasional, tentu kita amankan diwilayah ini. Pengamanan khusus itu, dikatakan VIP lah,” katany
http://www.riauterkini.com/politik.php?arr=52920
Kasus Century Dinilai Jadi Pertarungan Anas dan SBY
Sabtu, 24/11/2012 09:56 WIB
Jakarta - Kasus Century yang berlarut-larut penyelesaiannya dinilai sarat kepentingan. Salah satunya kepentingan faksi internal di Partai Demokrat. "Jadi dari kasus Century ini paling tidak ada lima bola (kepentingan) yang ingin dipantulkan," kata pengamat politik, Hanta Yudha, dalam diskusi Sindo Radio Efek Domino Century Boediono di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/11/2012). Hanta mengatakan kasus ini seolah-olah diulur-ulur penyelesaiannya oleh pihak-pihak terkait. Salah satu alasannya adalah karena adanya persaingan di faksi internal PD, yaitu antara Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Anas Urbaningrum yang tersangkut kasus Hambalang. "Kasus ini bisa menjadi pantulan bola faksi, Century bisa dihadpakan dengan faksionalisasi di internal PD, karena ada pertarungan politik yang bisa dihantam oleh Ketua Umum PD yang tersangkut kasus Hambalang," ujar Hanta.
Selain itu, Hanta menilai kasus Century ini sengaja diulur-ulur penyelesaiannya untuk menggerus elektabilitas Partai Demokrat. "Century bisa jadi tujuannya bukan untuk diselesaikan, ujung-ujungnya Century bisa mendegradasi kekuatan elektoral SBY, Demokrat dan pemerintah," paparnya.
[url]http://news.detik..com/read/2012/11/24/095628/2100070/10/kasus-century-dinilai-jadi-pertarungan-anas-dan-sby?9922022[/url]

Menebak Arah Golkar Ajukan Hak Menyatakan Pendapat
Sabtu, 24 November 2012 | 15:01 WIB
inilah..com, Jakarta - Wacana Hak Menyatakan Pendapat (HMP) kembali bergulir dari Senayan. Sedikitnya telah tiga kali wacana ini mengemuka, meski kandas di tengah jalan. Ke mana muara HMP ini? Rapat Tim Pengawas Century DPR RI dengan KPK pada Selasa (20/11/2012) seolah menjadi penggugah atas rencana HMP yang sebenarnya telah bergulir April 2010 lalu. Saat itu, sedikitnya 106 anggota DPR telah meneken usulan HMP. "Masih ada di laci meja saya," kata politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2012).
Namun, 106 tanda tangan anggota DPR itu seperti masuk dalam almari es, beku dan tak jelas nasibnya. Karena satu bulan setelah hiruk pikuk Pansus Century dan HMP, publik disuguhkan dengan keberadaan Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi yang langsung dipimpin Presiden SBY dan menempatkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai Ketua Harian Setgab. Tidak hanya itu, Menteri Keuangan, kala itu Sri Mulyani mengundurkan diri dari kabinet dan memilih menjadi Direktur di Bank Dunia. Nama Sri Mulyani saat itu menjadi sorotan oleh Pansus Angket Century dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang bertanggungjawab dalam pengucuran dana talangan Bank Century sebesar Rp6,7 triliun.
Wacana HMP juga mengemuka pada awal 2011 lalu, sesaat keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang UU No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD terkait syarat kuorum HMP yang semula 3/4 (420 anggota DPR RI) menjadi 2/3 (373 anggota DPR RI). Namun lagi-lagi gagasan HMP terhadap Wapres Boediono kembali menguap di tengah jalan. Kini, HMP yang digulirkan pertama kali oleh Partai Golkar ini tak banyak mendapat respons dari partai politik di Senayan. Partai oposisi seperti PDI Perjuangan dan Partai Gerindra hingga kini belum menentukan sikap resminya. Begitu pula partai koalisi seperti PKS yang biasanya kerap berseberangan dengan koalisi, juga acuh dengan ide yang digulirkan Partai Golkar ini.
Bambang Soesatyo berseloroh, jika HMP benar berjalan dan membuktikan Boediono bersalah, justru itu peluang bagi kader Partai Demokrat untuk mengisi pos wakil presiden. "Itu lowongan buat kader Partai Demokrat," seloroh Bambang. Salah seorang politikus yang juga penggerak angket Century mengatakan telah melakukan komunikasi dengan petinggi Partai Golkar untuk mengusung HMP. "Saya sampaikan agar mengusung HMP dan mendorong Bang Ical sebagai RI 2. Dengan posisi Wapres, Pemilu 2014 jalan menuju RI 1 bagi Bang Ical kian lapang," bisik tokoh tersebut kepada inilah..com. Politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang menilai tidak mungkin Aburizal Bakrie maju menjadi wapres mendampingi SBY. "Apa mungkin Cawapres dari Partai Gokar didukung dalam voting di MPR," kata Zainal. Menurut dia, sebaik apapun kapal yang yang tersedia bagi Aburizal Bakrie akan sulit untuk memenangi kompetisi. "Kalau figurnya Ical, saya kira tidak," cetus Zainal.
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1930089/menebak-arah-golkar-ajukan-hak-menyatakan-pendapat[/url]
----------------------
Lhaaa sesepuh dan suhu/guru politiknya Golkar itukan Akbar Tanjung, sedang si Akbar ini rekan dan shohib Anas di HMI dan KAHMI, karena sama-sama pernah menjadi Ketua PB HMI ... wajarlah saling bantu ...

0
1.8K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan