julianiraniAvatar border
TS
julianirani
Akhirnya Sukhoi Superjet 100 Datang ke Indonesia, Siap Jelajahi Nusantara


Desember, Sky Aviation Datangkan Sukhoi Superjet 100
Jumat, 23 November 2012 | 18:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah tertunda cukup lama akibat insiden kecelakaan di Gunung Salak, akhirnya maskapai PT Sky Aviation tetap akan mendatangkan satu unit pesawat Sukhoi Super Jet 100 pada Desember 2012 untuk memperkuat armadanya saat ini. Sutito Zainudin, Marketing Manager Sky Aviation, belum lama ini mengatakan, satu unit Sukhoi SJ 100 yang akan diterima pada Desember 2012 tersebut menjadi bagian dari pemesanan 12 pesawat sejenis kepada Sukhoi Civil Aircraft Company. Kontrak pemesanan telah dibuat pada 17 Agustus 2011.

Rencananya, tiap bulan Sky Aviation akan mendatangkan satu unit pesawat. Tapi untuk tahap awal, Sukhoi yang datang itu jumlahnya tiga unit dari 12 unit yang dipesan. Sementara sembilan Sukhoi lainnya akan datang bertahap sampai 2015. "Skema pembeliannya lease to purchased (sewa beli)," katanya.

Seluruh pesawat yang akan datang tahun ini akan dioperasikan Sky Aviation untuk kota-kota di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. Pesawat-pesawat tersebut akan melengkapi 10 pesawat yang sebelumnya telah dioperasikan perseroan, terdiri dari Cessna Grand Caravan berkapasitas sembilan kursi, Fokker 50 berkapasitas 50 kursi, Cirrus SR20, dan Cirrus SR22 yang berkapasitas tiga kursi.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...i.Superjet.100

Maskapai Batik Air, Nam Air, Kartika Airlines & Jatayu siap terbang 2013
Selasa, 20 November 2012 | 22:15 WIB

JAKARTA- Kementerian Perhubungan mencatat akan ada empat perusahaan penerbangan niaga berjadwal yang akan beroperasi pada tahun depan yakni Batik Air, Nam Air, Kartika Airlines, dan Jatayu. Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan keempat calon maskapai ini tengah melakukan proses pengajuan izin usaha maupun izin terbang. "Dari empat calon maskapai itu, yang sudah memegang surat izin usaha penerbangan (SIUP) adalah Batik Air, anak usaha Lion Air," kata Djoko kepada Bisnis, saat ditemui dikantornya, Selasa (20/11/2012).

Dia menjelaskan Batik Air kini proses mengurus Air Operator Certificate (AOC), atau sertifikat izin operasi, sedangkan ketiga maskapai lainnya, yakni Nam Air, anak usaha Sriwijaya Air, Kartika Airlines, dan Jatayu masih proses SIUP. "Kartika dan Jatayu sebenarnya maskapai lama, tetapi karena sudah lama tidak terbang, izinnya hangus, dan sekarang mereka harus mengurus izin baru karena berniat terbang lagi," kata Djoko.

Dari keempat calon maskapai ini, lanjut Djoko, dua diantaranya untuk penerbangan kelas premium, yakni Batik Air dan Nam Air. Lion Air, sebagai induk perusahaan Batik Air, akan mengembangkan lini bisnisnya ke penerbangan kelas premium, dari yang saat ini penerbangan bertarif rendah atau low cost carrier (LCC). Begitu juga dengan Sriwijaya Air, Djoko melanjutkan, dengan Nam Air, Sriwijaya Air melebarkan lini bisnisnya ke pasar penerbangan kelas premium, sedangkan Sriwijaya Air sendiri masih melayani kelas medium.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay mengatakan munculnya maskapai-maskapai baru ini menandakan pasar penerbangan nasional masih terus bertumbuh. "Bayangkan saja, dari 240 juta penduduk Indonesia, jumlah penumpang udara sepanjang 2011 baru 70 juta, sedangkan satu orang diperkirakan rata-rata terbang 2-3 kali per tahun, artinya hanya sekitar 30-an persen dari total penduduk Indonesia yang sudah menikmati moda pesawat udara," kata Herry.

Menurutnya, pasar penerbangan nasional masih terus bertumbuh sekitar 15%-20% per tahun, seiring pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata 6% setahun. Pada Semester I/2012 ini saja, jumlah penumpang udara sudah bertumbuh 19% menjadi 38 juta orang, baik penumpang domestik maupun internasional. Dia menargetkan hingga akhir tahun jumlah penumpang udara dua kali lipat dari jumlah semester satu, yakni sekitar 76 juta penumpang. "Angka ini hanya pertumbuhan secara moderat, belum menghitung peak season Natal dan Tahun Baru yang tentunya angkanya akan lebbih tinggi," kata Herry.

Menurut Herry, pertumbuhan jumlah penumpang ini sudah diperhitungkan perusahaan penerbangan di Tanah Air dengan meresponnya melalui penambahan armada maupun mendirikan anak usaha baru untuk melayani penerbangan kelas yang berbeda seperti Lion Air dengan Batik Air. Herry menyebutkan penambahan kapasitas dengan menambah armada oleh maskapai di Tanah Air tidak menyebabkan kelebihan pasokan, karena pertumbuhan penawaran mengikuti pertumbuhan permintaan. "Jadi persaingan dibisnis penerbangan nasional masih kompetitif, masih persaingan sehat. Kalaupun ada satu-dua maskapai yang mengurangi rute terbangnya, ataupun menutup usahanya, bukan karena pasar yang sudah jenuh, tetapi karena strategi usaha untuk menjaga efisiensi," kata Herry. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan SIUP Batik Air sudah ditangan, dan sekarang proses AOC. Ditargetkan sudah dapat beroperasi pada Mei 2013. "Memang sedikit molor dari target semula, beroperasi pada Maret 2013, ini karena disesuaikan dengan schedule kedatangan pesawat," ucapnya.
http://www.bisnis.com/articles/maska...p-terbang-2013

----------------------

Untuk Indonesia kawasan Timur, diterbangi pesawat China M-60 dan pesawat Rusia Sukhoi Superjet 100. Untuk Jawa dan Indonesia Barat, Boeing seri 500 keatas ... kenapa ya! ... emoticon-Big Grin
0
3.6K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan