- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Manusia lebih gampang menilai


TS
bluesea
Manusia lebih gampang menilai
Manusia lebih gampang menilai

Sesuai dengan judul thread di atas ane ingin membahas serta mengkritisi kebiasaan kita semua sebagai makhluk sosial yang jamak dengan kapasitas cara berpikir yg berbeda-beda.dimana kebanyakan dari kita sering menilai sesuatu dari satu sisi tanpa mau menyempatkan waktu utk menelaah sebelum menjudge suatu persoalan
Berikut ane kasih ilustrasinya :
A) Ketika ada seseorang yg sukses dengan usahanya

"Waah hebat sekali ya dia,pasti ada sesuatu di balik kesuksesannya"
"Ah paling karena warisan orang tuanya"
"Heran kok bisa ya dia sukses tanpa modal jangan2 pake cara mistik
"
"Hebat sih cuma sayang dia terlalu angkuh dan gak mau berbaur dgn masyarakat"
Dan masih banyak lagi opini2 lainnya yang berbeda satu sama lain terganting seberapa luas cara seseorang memandang sebuah persoalan.
Padahal mereka tdk mendapat keuntungan apapun dari berbagai penilaian mereka selain hanya menumbuhkan sifat iri sekaligus dengki
B) Ketika ada seseorang yg menuai kegagalan atas usahanya

"Dasar bodoh tuh orang,udah tau usahanya gak memiliki prospek cerah masih juga nekat di jalani"
"
otaknya bocor kali ya tu orang,usaha kaya gitu di desa ya bangkrut

"Heran ane sama jalan pikiran dia,seharusnya klo mau buka usaha mbok ya konsultasi dulu dengan saya
"
Dan masih banyak lagi ragam opini lainnya yg terkesan menyudutkan org tsb,padahal bisa jadi orang yg gagal sedang menuai emas tersembunyi bernama pengalaman,dan parahnya lagi mereka hanya bisa menilai serta mendeskritkan tanpa berani secara terang2an memberi saran serta kritik kepada orang yg gagal tadi
C) Ketika ada orang yg bahagia meski kehidupannya biasa saja

"Udah miskin tapi masih aja sok bijak,di kasih kesempatan enak malah di tolak jaman sekarang nyari yg haram aja susah apalagi yg halal
, dasar org miskin bodoh"
Orang ini mengumpat karena tawarannya tertolak secara halus oleh teguhnya kejujuran yg di milik si orang yg ia anggap miskin tersebut.
Padahal bisa jadi orang yg ia anggap miskin jauh lebih kaya di bandingkan dengan dirinya yg berpemikiran sempit.
Ada lagi yg menilai "Jadi orang kok sok alim banget ya tuh orang,kayak gak tersentuh dosa saja"
Orang ini tidak pernah menyadari bahwa orang yg dia maksud justru lebih memiliki perasaan berdosa dalam volume yg lebih besar sehingga ia selalu menjaga tindak tanduknya demi meminimalisir dosa dan kesalahan yg sangat lekat dgn karakter semua manusia.
D) Ketika ada seseorang yg berprestasi

"Ah biasa aja menurutku
orang luar negri jauh lebih hebat lg prestasinya "
Lihatlah ketololan orng semacam ini,ia secara tidak sadar sedang membongkar aibnya sendiri serta ketidakmampuannya sendiri,kenapa harus susah memberikan prestise atas prestasi orang yg ia kenal
Ada juga yg berkata : "Percuma saja punya prestasi tinggi2 toh akhirnya jadi buruh juga"
Lihat betapa sempitnya dia memandang masa depan seolah apa yg ada di depan semuanya suram dan seolah tidak ada orang yg bisa menjalani kehidupan dengan jauh lebih baik daripada dirinya,dekat dengan orang seperti ini seperti berdiri di atas lumpur hidup,jika kita tidak bisa lepas dari doktrinnya maka kita akan tenggelam selamanya dalam keterpurukan
So kesimpulan dari ane ,semua orang yg ada di sekeliling kita hanya bisa menilai,memvonis mematahkan semangat tapi ada juga yg mensupport kita,menasehati kita dan membagi pengalaman mereka kepada kita.
Jadi jika di ibaratkan seperti sebuah lagu maka apa yg sedang kita lakukan adalah bentuk sebuah vokal,sementara penilaian orang lain terhadap kita adalah seperti rangkaian nada serta achord yg terdiri dari nada mayor dan minor,semua itu jika di padukan akan menghasilkan musik yg indah serta berkelas
Jadi mari kita biasakan menilai seseorang setelah kita berhasil menemukan apa saja faktor penyebab dari semua keadaan yg sedang kita sorot atasnya.klo bahas simple nya sih teliti dulu baru berkoar
Sumber : Di sadur dari pemikiran ane sendiri yg terbilang sempit seperti penilaian orang lain selama ini


Quote:
Sesuai dengan judul thread di atas ane ingin membahas serta mengkritisi kebiasaan kita semua sebagai makhluk sosial yang jamak dengan kapasitas cara berpikir yg berbeda-beda.dimana kebanyakan dari kita sering menilai sesuatu dari satu sisi tanpa mau menyempatkan waktu utk menelaah sebelum menjudge suatu persoalan
Berikut ane kasih ilustrasinya :
A) Ketika ada seseorang yg sukses dengan usahanya

"Waah hebat sekali ya dia,pasti ada sesuatu di balik kesuksesannya"
"Ah paling karena warisan orang tuanya"
"Heran kok bisa ya dia sukses tanpa modal jangan2 pake cara mistik

"Hebat sih cuma sayang dia terlalu angkuh dan gak mau berbaur dgn masyarakat"
Dan masih banyak lagi opini2 lainnya yang berbeda satu sama lain terganting seberapa luas cara seseorang memandang sebuah persoalan.
Padahal mereka tdk mendapat keuntungan apapun dari berbagai penilaian mereka selain hanya menumbuhkan sifat iri sekaligus dengki
B) Ketika ada seseorang yg menuai kegagalan atas usahanya

"Dasar bodoh tuh orang,udah tau usahanya gak memiliki prospek cerah masih juga nekat di jalani"
"




"Heran ane sama jalan pikiran dia,seharusnya klo mau buka usaha mbok ya konsultasi dulu dengan saya

Dan masih banyak lagi ragam opini lainnya yg terkesan menyudutkan org tsb,padahal bisa jadi orang yg gagal sedang menuai emas tersembunyi bernama pengalaman,dan parahnya lagi mereka hanya bisa menilai serta mendeskritkan tanpa berani secara terang2an memberi saran serta kritik kepada orang yg gagal tadi
C) Ketika ada orang yg bahagia meski kehidupannya biasa saja

"Udah miskin tapi masih aja sok bijak,di kasih kesempatan enak malah di tolak jaman sekarang nyari yg haram aja susah apalagi yg halal

Orang ini mengumpat karena tawarannya tertolak secara halus oleh teguhnya kejujuran yg di milik si orang yg ia anggap miskin tersebut.
Padahal bisa jadi orang yg ia anggap miskin jauh lebih kaya di bandingkan dengan dirinya yg berpemikiran sempit.
Ada lagi yg menilai "Jadi orang kok sok alim banget ya tuh orang,kayak gak tersentuh dosa saja"
Orang ini tidak pernah menyadari bahwa orang yg dia maksud justru lebih memiliki perasaan berdosa dalam volume yg lebih besar sehingga ia selalu menjaga tindak tanduknya demi meminimalisir dosa dan kesalahan yg sangat lekat dgn karakter semua manusia.
D) Ketika ada seseorang yg berprestasi

"Ah biasa aja menurutku

Lihatlah ketololan orng semacam ini,ia secara tidak sadar sedang membongkar aibnya sendiri serta ketidakmampuannya sendiri,kenapa harus susah memberikan prestise atas prestasi orang yg ia kenal
Ada juga yg berkata : "Percuma saja punya prestasi tinggi2 toh akhirnya jadi buruh juga"
Lihat betapa sempitnya dia memandang masa depan seolah apa yg ada di depan semuanya suram dan seolah tidak ada orang yg bisa menjalani kehidupan dengan jauh lebih baik daripada dirinya,dekat dengan orang seperti ini seperti berdiri di atas lumpur hidup,jika kita tidak bisa lepas dari doktrinnya maka kita akan tenggelam selamanya dalam keterpurukan
So kesimpulan dari ane ,semua orang yg ada di sekeliling kita hanya bisa menilai,memvonis mematahkan semangat tapi ada juga yg mensupport kita,menasehati kita dan membagi pengalaman mereka kepada kita.
Jadi jika di ibaratkan seperti sebuah lagu maka apa yg sedang kita lakukan adalah bentuk sebuah vokal,sementara penilaian orang lain terhadap kita adalah seperti rangkaian nada serta achord yg terdiri dari nada mayor dan minor,semua itu jika di padukan akan menghasilkan musik yg indah serta berkelas
Jadi mari kita biasakan menilai seseorang setelah kita berhasil menemukan apa saja faktor penyebab dari semua keadaan yg sedang kita sorot atasnya.klo bahas simple nya sih teliti dulu baru berkoar
Sumber : Di sadur dari pemikiran ane sendiri yg terbilang sempit seperti penilaian orang lain selama ini


Diubah oleh bluesea 23-11-2012 10:06
0
1.3K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan