- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Asparagus, Senjata Baru Anti Diabetes
TS
codereds
Asparagus, Senjata Baru Anti Diabetes
VIVAlife - Para ilmuwan menemukan, kuliner tertentu punya manfaat besar untuk mengatasi penyakit metabolisme. Konsumsi rutin asparagus adalah senjata ampuh memerangi diabetes dengan menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Gula darah yang tetap terkontrol mempengaruhi produksi insulin tubuh, hormon yang membantu untuk menyerap glukosa. Sayuran dengan rasa yang ringan tampaknya memiliki peran penting dalam mengurangi epidemi diabetes.
Diabetes tipe dua, terjadi pada 90 persen kasus diabetes merupakan beban kesehatan yang angkanya semakin mengkhawatirkan. Menurut Badan Amal Diabetes Inggris, jumlah penderita diabetes di Inggris akan meningkat sekitar 2,5 juta sampai 4 juta pada tahun 2025 dan lima juta pada 2030.
Lebih dari satu juta penderita mengalami kondisi diabetes tapi tak menyadari gejalanya, antara lain kelelahan, rasa haus, sering buang air kecil, sariawan berulang dan luka yang sulit sembuh.
Diabetes seringkali disebut sebagai penyakit silent killer yang umumnya terlambat diketahui. Tak hanya usia tua yang terkena, anak-anak dan remaja pun mengalami kondisi ini.
Di Indonesia, angka diabetes sangat memprihatinkan. Dalam tiga tahun terakhir, peningkatan diabetes mencapai 400 persen. Makanan berlemak dan gaya hidup yang tidak sehat dikaitkan dengan peningkatan risiko tersebut.
Selama studi, ilmuwan dari University of Karachi di Pakistan menyuntik tikus dengan bahan kimia untuk menginduksi keadaan diabetes, dengan rendahnya tingkat insulin dan kadar gula darah tinggi.
Dua kelompok tikus kemudian diberi masing-masing ekstrak dari tanaman asparagus dan setengah lainnya dengan obat anti-diabetes yang umum diresepkan, glibenklamid. Setelah 28 hari, gula darah kembali diukur.
Hasilnya, seperti dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition, konsumsi asparagus menekan kadar gula darah namun tidak meningkatkan produksi insulin. Peneliti menekankan hanya asupan asparagus dalam dosis tinggi yang berdampak signifikan terhadap produksi insulin oleh pankreas, organ yang melepaskan hormon ke dalam aliran darah.
Penemuan ini mendukung studi sebelumnya menyoroti manfaat asparagus. Sebuah penelitian dalam British Medical Journal tahun 2006 menunjukkan asparagus memicu peningkatan pembakaran glukosa oleh otot hingga 81 persen.
"Studi ini menunjukkan ekstrak asparagus diberikannya efek anti-diabetes," ungkap para peneliti seperti dikutip HealthNews. (sj)
http://life.viva.co.id/news/read/369...-anti-diabetes
Gula darah yang tetap terkontrol mempengaruhi produksi insulin tubuh, hormon yang membantu untuk menyerap glukosa. Sayuran dengan rasa yang ringan tampaknya memiliki peran penting dalam mengurangi epidemi diabetes.
Diabetes tipe dua, terjadi pada 90 persen kasus diabetes merupakan beban kesehatan yang angkanya semakin mengkhawatirkan. Menurut Badan Amal Diabetes Inggris, jumlah penderita diabetes di Inggris akan meningkat sekitar 2,5 juta sampai 4 juta pada tahun 2025 dan lima juta pada 2030.
Lebih dari satu juta penderita mengalami kondisi diabetes tapi tak menyadari gejalanya, antara lain kelelahan, rasa haus, sering buang air kecil, sariawan berulang dan luka yang sulit sembuh.
Diabetes seringkali disebut sebagai penyakit silent killer yang umumnya terlambat diketahui. Tak hanya usia tua yang terkena, anak-anak dan remaja pun mengalami kondisi ini.
Di Indonesia, angka diabetes sangat memprihatinkan. Dalam tiga tahun terakhir, peningkatan diabetes mencapai 400 persen. Makanan berlemak dan gaya hidup yang tidak sehat dikaitkan dengan peningkatan risiko tersebut.
Selama studi, ilmuwan dari University of Karachi di Pakistan menyuntik tikus dengan bahan kimia untuk menginduksi keadaan diabetes, dengan rendahnya tingkat insulin dan kadar gula darah tinggi.
Dua kelompok tikus kemudian diberi masing-masing ekstrak dari tanaman asparagus dan setengah lainnya dengan obat anti-diabetes yang umum diresepkan, glibenklamid. Setelah 28 hari, gula darah kembali diukur.
Hasilnya, seperti dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition, konsumsi asparagus menekan kadar gula darah namun tidak meningkatkan produksi insulin. Peneliti menekankan hanya asupan asparagus dalam dosis tinggi yang berdampak signifikan terhadap produksi insulin oleh pankreas, organ yang melepaskan hormon ke dalam aliran darah.
Penemuan ini mendukung studi sebelumnya menyoroti manfaat asparagus. Sebuah penelitian dalam British Medical Journal tahun 2006 menunjukkan asparagus memicu peningkatan pembakaran glukosa oleh otot hingga 81 persen.
"Studi ini menunjukkan ekstrak asparagus diberikannya efek anti-diabetes," ungkap para peneliti seperti dikutip HealthNews. (sj)
http://life.viva.co.id/news/read/369...-anti-diabetes
0
1.6K
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan