Udah rencana punya momongan? Penginnya berapa nih? Udah ada persiapannya belom? Eits, jangan bilang 'terserah yang diatas' dong, kalo emang niat punya momongan ya dipersiapkan dulu dong. Persiapannya bisa lebih mantap kalo ikutan konseling prakonsepsi.
Siapkah Anda hamil?
Bagi sebagian -atau mungkin kebanyakan- orang dalam mempersiapkan pernikahan sudah mengantisipasi adanya kehamilan. Mungkin malah sudah merencanakan keinginan untuk memiliki beberapa buah hati. Fantasi tentang keluarga kecil yang bahagia tidaklah lengkap tanpa kehadiran buah hati yang menambah suasana ceria dalam rumah tangga. Pertanyaannya, sampai dimana anda benar-benar merencanakan fantasi tersebut? Siapkah anda hamil? Apa saja bayangan anda tentang kehamilan dan apa saja yang sudah anda dan pasangan persiapkan?
Konsepkehamilan memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dalam benak setiap orang. Mungkin ada yang menganggap kehamilan merupakan hal yang alamiah, sudah kodrat perempuan untuk hamil. Mungkin pula dianggap sebagai hal yang misteri, karena tidak ada hal atau sesuatu yang mampu menjamin secara pasti perubahan yang terjadi, baik di dalam kandungan itu sendiri ataupun efek kehamilan bagi perempuan yang mengalaminya. Untuk memahami konsep kehamilan, ada baiknya untuk menambah pengetahuan melalui berbagai media yang tersedia. Internet, buku-buku kehamilan, video kehamilan, atau yang lebih nyaman adalah melakukan konseling prakonsepsi dengan tenaga kesehatan yang kompeten di bidangnya.
Konseling pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan yang memerlukan tatap muka secara langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggungjawab secara mandiri dalam suatu persoalan. Konseling prakonsepsi sendiri ditujukan untuk meningkatkan hasil kehamilan yang optimal. Tidak seperti konseling pranikah, konseling prakonsepsi seharusnya
dilakukan pada setiap kehamilan yang akan direncanakan. Baik itu kehamilan pertama, kedua, atau kehamilan-kehamilan yang selanjutnya. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang memengaruhi prognosis janin dan ibu yang dapat diketahui dan diantisipasi sebelum kehamilan terjadi.
Lalu apa sajakah yang didapatkan oleh pasangan dalam melakukan konseling prakonsepsi? Untuk menegakkan prognosis kehamilan, maka dalam konseling prakonsepsi diperlukan berbagai informasi berdasarkan riwayat, kebiasaan, bahkan pajanan lingkungan. Contoh-contoh dari hal tersebut antara lain :
- Usia, baik usia ibu maupun usia pasangan
- Riwayat reproduksi, riwayat keluarga, riwayat kesehatan yang mencakup upaya konsepsi. Semisal adakah riwayat infertilitas, riwayat keguguran, kehamilan ektopik, kelainan genetika dalam keluarga, adanya penyakit kronis, dan sebagainya
- Konsumsi alkohol dan atau tembakau
- Pajanan lingkungan, dimana ibu yang bekerja di pabrik bahan kimia mungkin berisiko terkena logam berat, atau pasangan yang bekerja sebagai petani berpotensi terpajan pestisida, dan sebagainya
- Asupan makanan, dimana penderita obesitas ataupun penderita defisiensi gizi dapat menyebabkan penyulit dalam kehamilam
- Kekerasan dalam rumah tangga, biasanya diajukan dalam faktor-faktor yang terkait dalam penyalahgunaan obat, faktor ekonomi, tingkat pendidikan, serta penerimaan pasangan dalam keluarga besar
- Riwayat imunisasi yang telah atau belum diterima oleh ibu untuk mendapatkan kehamilan yang optimal
Konseling prakonsepsi dapat dilanjutkan menjadi skrining terhadap kesehatan ibu untuk kesiapannya dalam mempersiapkan kehamilan, dan bila perlu dilakukan terapi jika ditemukan adanya faktor resiko yang menyulitkan.
Selain itu, pasangan dapat berkonsultasi seputar mitos-mitos kehamilan yang beredar, apakah hal tersebut benar ataukah hanya berdasarkan asumsi-asumsi semata. Keuntungan lain yang didapatkan dalam konseling prakonsepsi adalah kesiapan mental bagi calon ibu dan pasangan dalam menghadapi kehamilan. Bantuan yang diberikan dalam konseling prakonsepsi tidak terbatas pada calon ibu melainkan juga pada calon ayah. Sehingga pasangan dapat menjadi suami siaga yang mampu mendampingi istri semasa kehamilan dengan benar. Sehingga fantasi anda dengan pasangan tentang keluarga bahagia dapat terwujud.
Kalo tertarik melakukan konseling prakonsepsi bisa dateng ke tenaga kesehatan yang kompeten. Misal Bidan atau dokter spesialis kandungan. Datengnya sama pasangannya iah gan, biar sama-sama ngerti kondisi dan perencanaan kehamilannya nanti