Langganan main film hot dan jadi model majalah dewasa, Roro Fitria selalu menjaga ke*cantikan terutama keindahan ben*tuk tubuh. Bahkan untuk me*ningkatkan image seksi, ia rutin merawat bagian payu*daranya.
“Saya melakukan perawatan khusus untuk dada saya. Se*minggu sekali saya ke salon spa langganan. Saya di-mas*sage, lalu ada alat seperti gelombang elektromagnetik untuk me*rang*sang perkembangannya,” ung*kap bintang film Bang*kitnya Suster Gepeng ini.
Roro mengaku memiliki ukuran bra 36 C, dan itu mem*buatnya percaya diri dan bangga dengan kesan seksi yang melekat selama ini.
“Untuk bagian tubuh yang paling seksi, menurut saya dan teman-teman saya adalah bagian dada,” tukasnya.
Dara yang sempat menekuni olahraga wushu ini sepakat bahwa penilaian seksi itu dapat dilihat dari berbagai aspek. Penjabaran seksi itu sangat luas, walaupun orang awam melihat seksi hanya dari bentuk tubuh. “Tapi bagi saya, seksi itu dilihat dari cara saya berbicara dan bertingkah laku, jadi bukan sekedar anatomi tubuh saja,” tegasnya.
Roro bilang, seksi dan cantik itu juga bisa dibangun dari skill dan performance seseorang. Prinsip ini sudah ia lakoni sejak menggeluti dunia mo*delling, teater dan seni peran.
“Wawasan dan pengetahuan itu memang penting, tapi ke*in*dahan tubuh dalam dunia en*tertainment juga tidak kalah pen*ting. Itu kan sangat men*jual. Sejak ngartis, saya mera*wat khusus dari ujung kaki sampai rambut,” kata dara asal Yogyakarta itu

Nama Roro Fitria sudah jadi ikon foto model seksi. Berbusana minim bukan hanya dalam bidikan kamera fotografer. Keseharian wanita asal Yogyakarta ini selalu menampilkan keindahan dadanya yang berukuran 36. Akibatnya tidak sedikit tawaran untuk foto tanpa busana untuk majalah dewasa.

Roro Fitria merupakan anak bungsu dari empat bersaudara kelahiran Yogyakarta, 29 Desember 1987. Penyandang sarjana ekonomi itu pertama kali tertarik dengan dunia hiburan, modeling khususnya sejak di bangku sekolah menengah atas. Menurutnya, semua hal yang bersifat seni selalu menarik hati.

"Kalau ada tambahan image seksi, itu bukan aku yang buat tapi memang dari marketnya dan kliennya berpendapat seperti itu. Apapun orang bilang, inilah aku," kata wanita yang tinggal di apartemen kawasan Jakarta Pusat itu kepada merdeka.com.

Merasa kompeten, Roro menjadi calon legislatif DPRD I daerah pemilihan DIY dari partai baru di tahun 2009. Namun risiko partai baru, dia gagal. "Kalah tipis sih, terus aku langsung hijrah ke Jakarta," ujarnya.

Sadar ada kelebihan dimiliki Roro, tawaran foto seksi dari majalah dewasa pun berdatangan. Kesempatan pun tidak disia-siakan, sebagai artis pendatang baru yang ingin merasakan perjuangan di ibukota.

"Awalnya main sinetron dulu, lalu jadi majalah dewasa seperti Majalah Popular Juni 2011 dan Juni 2012, Majalah Gress April 2012 dan Majalah FHM Juli 2012. Masih banyak lagi deh," paparnya.

Tidak dipungkiri, banyak tawaran untuk mengabadikan lekuk tubuh Roro dalam keadaan tanpa busana juga berdatangan baik dari majalah dewasa maupun pengusaha yang punya hobi fotografi.

"Mungkin ngeliat foto seksi aku, aku sering ditawari untuk berfoto tanpa busana bahkan ada sponsornya lagi. Selain majalah dewasa, ada juga dari eksekutif yang suka motret," kata Roro sambil tertawa.

Roro merasa bersyukur dengan kelebihan yang dimiliknya. Namun, cewek yang mengaku masih jomblo itu merasa heran dengan perkembangan di bagian dadanya. Padahal menurut dia, pipinya tidak terlihat chubby, kakinya kecil dan tangannya juga kecil.

"Tapi kok dada saya besar ya, jadi keliatannya besar terus tapi saya seneng milik saya yang gede-gede (dada) itu. Percaya ga percaya ya, ukuran 36 ini paling kecil di keluarga," ujar wanita yang jago beladiri ini.
Identik dengan seksi, sebutan boomsex pun melekat pada dirinya. Dia tidak merasa terganggu dengan sebutan barunya tersebut, tidak mau ambil pusing, katanya. Menurut Roro, artis harus memiliki ciri khas tersendiri untuk dikenal masyarakat.

"Aku tidak terganggu, hak masyarakat menilai. Aku fine-fine saja disebut itu. Artis kalau tidak punya ciri khas, nanti masyarakat jadi bingung," ungkapnya.
Selalu berpakaian seksi dengan menonjolkan belahan dada, Roro pernah mengalami pelecehan seksual. Katanya, bukan hanya pria berpendidikan rendah saja yang melakukan pelecehan tapi orang berkelas pun sama.

"Pernah tapi tak mau ambil pusing, seperti celetukan di mal. Bahkan orang yang aku pikir berkelas, pernah mengutarakan hal yang tidak bagus (mesum). Tapi kalau sampe nyentuh aku, aku lawan," tuturnya.
Kini, Roro tetap berkecimpung dalam dunia politik dan juga tetap berpose seksi di depan kamera. Dia tidak perduli walaupun masih baru didunia politik, Roro sudah jatuh cinta dengan politik.