- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bus Pahala Kencana Bisa Nembus Hutan Jati, Fenomena Mesin Waktu
TS
54rk1m
Bus Pahala Kencana Bisa Nembus Hutan Jati, Fenomena Mesin Waktu
Sebuah bus Pahala Kencana tujuan Jakarta - Madura dan truk pengangkut beton cair Jaya Mix terjebak di hutan jati di wilayah Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Kedua kendaraa
n besar tersebut awalnya mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan. Namun pada suatu waktu awak bus menyadari bahwa bus sudah berada di antara pohon jati.
Sejumlah warga mengaku tak habis pikir bus dan truk itu bisa masuk hutan. Padahal, untuk mengeluarkan bus dan truk itu regu penolong harus menebang pohon dan meratakan tanah agar kedua kendaraan tersebut bisa mencapai jalan raya. Awalnya, bus Pahala Kencana jurusan Jakarta - Madura dan truk pengangkut beton cair itu termasuk dalam ribuan kendaraan yang melaju di jalur pantura atau jalur utama Semarang - Surabaya. Hingga bus dan truk tersebut terjebak macet dalam di jalur Juwana - Rembang pada kamis (22/6) dini hari.
Meski tak ada kesepakatan di antara mereka, namun sopir bus Pahal Kencana dan sopir truk beton sama-sama mencari jalan alternatif. Mereka mengambil jalur alternatif Jaken yang merupakan wilayah paling selatan Kabupaten Pati.
Beberapa saat kemudian sopir merasa sudah berada di jalur pantura. Padahal kedua kendaraan justru mengarah ke Blora.
Di sebuah tanjakan, bus berusaha mendahului truk beton yang berada di depannya. Saat itulah kernet Pahala Kencana memberi kode agar bus tidak mendahului truk. Pertimbangan si kernet agar truk melewati tanjakan dulu.
Setelah truk sampai di atas, bus itu berusaha melewati tanjakan yang sama. Namun ban belakan selip dan bus mundur. Kemudian terdengar suara benturan. Kernet seketika turun dan mengecek situasi.
Saat itu mesin bus mendadak mati. Ketika sopir mengecek bodi bus, dia kaget karena bus berada di antara pohon jati dan setelah memutar dia berada di tengah-tengah hutan. Awak bus kemudian membangunkan penumpang yang berjumlah 33 orang.
Belakangan diketahui, bus dan truk itu berada di hutan jati Gadogan di Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Blora. Wilayah ini dikenal sebagai daerah perbukitan hutan jati.
Sekitar pukul 06.30 atau tiga empat jam setelah bus terjebak di hutan jati, kru bus minta tolong warga. Namun tak ada mobil yang bisa maduk ke lokasi bus tersebut karena jalannya hanya setapak. Padahal, bus dan truk tersebut butuh mobil derek.
Seorang mekanik bus Pahala Kencana asal Kudus kaget melihat bus terdampar di tengah hutan jati.
Pada Jumat sekitar pukul 17.00 bus itu baru bisa dikeluarkan dengan cara memotong sebagian pohon dan meratakan tanah agar bus dan truk bisa melaju ke jalan desa untuk kemudian ke jalan raya.
Ketika dimintai konfirmasi soal peristiwa langka tersebut, anggota Polsek Todanan, Briptu Suwignyo membenarkan adanya kejadian itu. Suwignyo juga merasa heran karena bodi bus dan truk tidak lecet terkena ranting-ranting pojon di jalur setapak hutan jati.
"Ini memang kejadian aneh, tapi nyata. Wong bus dan tronton itu lagi melaju di jalan raya tiba-tiba di hutan. Dan anehnya lagi, bodi bus maupun truk tidak tergores dahan pohon. Padahal kendaraan itu di antara rerimbunan pohon." kata Suwignyo pada Tribunnews Minggu (24/6)
Logikanya, bodi bus dan truk tergores ranting-ranting atau tumbuh-tumbuhan belukar apabila memang sengaja mengambil rute jalan setapak tersebut. "Ranting pohon yang menjepit bus besar-besar. Untuk mengeluarkan bus dan tronton itu kami bersama warga perlu membabati dan menguruk jalan karena harus melalui persawahan." katanya.
Pihak manajemen bus Pahala Kencana, ketika dimintai konfirmasi mengenai kabar tersebut belum mau memberikan informasi "Besok saja mas, sekarang hari libur enggak ada orang." katanya kemarin.
n besar tersebut awalnya mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan. Namun pada suatu waktu awak bus menyadari bahwa bus sudah berada di antara pohon jati.
Sejumlah warga mengaku tak habis pikir bus dan truk itu bisa masuk hutan. Padahal, untuk mengeluarkan bus dan truk itu regu penolong harus menebang pohon dan meratakan tanah agar kedua kendaraan tersebut bisa mencapai jalan raya. Awalnya, bus Pahala Kencana jurusan Jakarta - Madura dan truk pengangkut beton cair itu termasuk dalam ribuan kendaraan yang melaju di jalur pantura atau jalur utama Semarang - Surabaya. Hingga bus dan truk tersebut terjebak macet dalam di jalur Juwana - Rembang pada kamis (22/6) dini hari.
Meski tak ada kesepakatan di antara mereka, namun sopir bus Pahal Kencana dan sopir truk beton sama-sama mencari jalan alternatif. Mereka mengambil jalur alternatif Jaken yang merupakan wilayah paling selatan Kabupaten Pati.
Beberapa saat kemudian sopir merasa sudah berada di jalur pantura. Padahal kedua kendaraan justru mengarah ke Blora.
Di sebuah tanjakan, bus berusaha mendahului truk beton yang berada di depannya. Saat itulah kernet Pahala Kencana memberi kode agar bus tidak mendahului truk. Pertimbangan si kernet agar truk melewati tanjakan dulu.
Setelah truk sampai di atas, bus itu berusaha melewati tanjakan yang sama. Namun ban belakan selip dan bus mundur. Kemudian terdengar suara benturan. Kernet seketika turun dan mengecek situasi.
Saat itu mesin bus mendadak mati. Ketika sopir mengecek bodi bus, dia kaget karena bus berada di antara pohon jati dan setelah memutar dia berada di tengah-tengah hutan. Awak bus kemudian membangunkan penumpang yang berjumlah 33 orang.
Belakangan diketahui, bus dan truk itu berada di hutan jati Gadogan di Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Blora. Wilayah ini dikenal sebagai daerah perbukitan hutan jati.
Sekitar pukul 06.30 atau tiga empat jam setelah bus terjebak di hutan jati, kru bus minta tolong warga. Namun tak ada mobil yang bisa maduk ke lokasi bus tersebut karena jalannya hanya setapak. Padahal, bus dan truk tersebut butuh mobil derek.
Seorang mekanik bus Pahala Kencana asal Kudus kaget melihat bus terdampar di tengah hutan jati.
Pada Jumat sekitar pukul 17.00 bus itu baru bisa dikeluarkan dengan cara memotong sebagian pohon dan meratakan tanah agar bus dan truk bisa melaju ke jalan desa untuk kemudian ke jalan raya.
Ketika dimintai konfirmasi soal peristiwa langka tersebut, anggota Polsek Todanan, Briptu Suwignyo membenarkan adanya kejadian itu. Suwignyo juga merasa heran karena bodi bus dan truk tidak lecet terkena ranting-ranting pojon di jalur setapak hutan jati.
"Ini memang kejadian aneh, tapi nyata. Wong bus dan tronton itu lagi melaju di jalan raya tiba-tiba di hutan. Dan anehnya lagi, bodi bus maupun truk tidak tergores dahan pohon. Padahal kendaraan itu di antara rerimbunan pohon." kata Suwignyo pada Tribunnews Minggu (24/6)
Logikanya, bodi bus dan truk tergores ranting-ranting atau tumbuh-tumbuhan belukar apabila memang sengaja mengambil rute jalan setapak tersebut. "Ranting pohon yang menjepit bus besar-besar. Untuk mengeluarkan bus dan tronton itu kami bersama warga perlu membabati dan menguruk jalan karena harus melalui persawahan." katanya.
Pihak manajemen bus Pahala Kencana, ketika dimintai konfirmasi mengenai kabar tersebut belum mau memberikan informasi "Besok saja mas, sekarang hari libur enggak ada orang." katanya kemarin.
Spoiler for image:
0
7.1K
8
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan