- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
MENYIKSA TAHANAN DENGAN MUSIK


TS
h4y4nd1
MENYIKSA TAHANAN DENGAN MUSIK
Kita sering kali dengar musik... tapi tanpa sengaja ane ketemu berita bahwa musik bisa menjadi hukuman yang mematikan di Amerika.... langsung saja ane baca dan ane share di sini....
AMERIKA SIKSA TAHANAN GUANTANAMO DENGAN MUSIK 'SESAME STREET' & BARNEY.
Musik metal dan musik anak-anak dipakai untuk menyiksa para tawanan di Guantanamo. Ini dilakukan tak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush (2000-2008) menciptakan penjara untuk menahan para tawanan dalam perang melawan jaringan Al Qaeda. Baca juga
Diberitakan, para tawanan disetrap di kursi-kursi dengan tangan terikat, dan telinga para tawanan dipasangi alat pendengar. Mereka diperdengarkan musik-musik seperti karya dari Metallica, AC/DC, Eminem, Barney, dan lainnya dengan volume keras selama berjam-jam atau berhari-hari.
Penulis lagu untuk film Sesame Street, Christopher Cerf, kaget ketika mengetahui musik karyanya dipakai sebagai alat penyiksa.
Pada tahun 2008, sekelompok grup musik melayangkan permohonan yang melarang lagu-lagu mereka dimainkan dalam teknik penyiksaan itu. Lagu "White America" dari Eminem, dan "Born in the USA" dari Bruce Springsteen termasuk yang dimainkan.
Juru bicara Pentagon, Kapten John Kirby, mengatakan, bahwa militer AS menggunakan musik untuk disinsentif, bukan alat penyiksa. "Hal itu dilakukan secara terukur, sesuai kewajiban dan komitmen kami dalam memperlakukan para tawanan," kata Kirby.
Associated Press (AP) Pada tahun 2008, pernah memberitakan bahwa musik keras yang diputar berulang-ulang pernah dipakai untuk menciptakan rasa takut, kehilangan orientasi, dan membuat perasaan bahwa penyiksaan seakan tak pernah berakhir. Praktik seperti ini digunakan tidak saja di Guantanamo, tetapi juga di pusat-pusat penahanan di Irak dan Afganistan.
Musik itu bisa membuat para tawanan kehilangan ingatan, menjerit-jerit, dan membuat mereka membanting-bantingkan kepala ke tembok. Beberapa pihak lain mengatakan hal ini bisa juga mendorong tawanan bunuh diri.
Thomas Keenan, Direktur Human Rights Project di Bard College, mengatakan kepada Aljazeera, "Musik juga mampu mengontrol pikiran dan mengacaukan batin."
Penyerangan lewat musik ini bisa mengacaukan jiwa tawanan, apalagi yang disajikan adalah lagu-lagu AS, negara yang justru dibenci dan menjadi musuh para tawanan.
sumber
mohon kritik, saran dan cendolnya ya gan (kalau berkenan)


AMERIKA SIKSA TAHANAN GUANTANAMO DENGAN MUSIK 'SESAME STREET' & BARNEY.
Musik metal dan musik anak-anak dipakai untuk menyiksa para tawanan di Guantanamo. Ini dilakukan tak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush (2000-2008) menciptakan penjara untuk menahan para tawanan dalam perang melawan jaringan Al Qaeda. Baca juga
Diberitakan, para tawanan disetrap di kursi-kursi dengan tangan terikat, dan telinga para tawanan dipasangi alat pendengar. Mereka diperdengarkan musik-musik seperti karya dari Metallica, AC/DC, Eminem, Barney, dan lainnya dengan volume keras selama berjam-jam atau berhari-hari.
Penulis lagu untuk film Sesame Street, Christopher Cerf, kaget ketika mengetahui musik karyanya dipakai sebagai alat penyiksa.
Pada tahun 2008, sekelompok grup musik melayangkan permohonan yang melarang lagu-lagu mereka dimainkan dalam teknik penyiksaan itu. Lagu "White America" dari Eminem, dan "Born in the USA" dari Bruce Springsteen termasuk yang dimainkan.
Juru bicara Pentagon, Kapten John Kirby, mengatakan, bahwa militer AS menggunakan musik untuk disinsentif, bukan alat penyiksa. "Hal itu dilakukan secara terukur, sesuai kewajiban dan komitmen kami dalam memperlakukan para tawanan," kata Kirby.
Associated Press (AP) Pada tahun 2008, pernah memberitakan bahwa musik keras yang diputar berulang-ulang pernah dipakai untuk menciptakan rasa takut, kehilangan orientasi, dan membuat perasaan bahwa penyiksaan seakan tak pernah berakhir. Praktik seperti ini digunakan tidak saja di Guantanamo, tetapi juga di pusat-pusat penahanan di Irak dan Afganistan.
Musik itu bisa membuat para tawanan kehilangan ingatan, menjerit-jerit, dan membuat mereka membanting-bantingkan kepala ke tembok. Beberapa pihak lain mengatakan hal ini bisa juga mendorong tawanan bunuh diri.
Thomas Keenan, Direktur Human Rights Project di Bard College, mengatakan kepada Aljazeera, "Musik juga mampu mengontrol pikiran dan mengacaukan batin."
Penyerangan lewat musik ini bisa mengacaukan jiwa tawanan, apalagi yang disajikan adalah lagu-lagu AS, negara yang justru dibenci dan menjadi musuh para tawanan.
sumber
mohon kritik, saran dan cendolnya ya gan (kalau berkenan)



0
1.9K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan