- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
USD/JPY Sangat Sensitif Terhadap Data Ekonomi
TS
kingjohn
USD/JPY Sangat Sensitif Terhadap Data Ekonomi
USD/JPY Sangat Sensitif Terhadap Data Ekonomi
Rabu, 21 Nov 2012
Yen anjlok ke posisi terendah 7-bulan terhadap Dollar AS pada hari Selasa, di tengah spekulasi bahwa pemerintahan baru Jepang pasca pemilu 16 Desember nanti akan memaksa Bank of Japan untuk menggelontorkan lebih banyak stimulus moneter.
"Data sektor perumahan AS yang positif juga telah membantu Dollar memperpanjang dominasi terhadap Yen.
Bank sentral Jepang (BoJ) menunda peluncuran langkah-langkah pelonggaran baru pada Selasa (20/11), setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari, meskipun berkembang desakan untuk stimulus lebih lanjut guna memacu ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.
Keputusan itu muncul beberapa hari setelah calon terkuat untuk menjadi perdana menteri Jepang berikutnya, menjanjikan pelonggaran moneter yang agresif untuk memperbaiki kesulitan ekonomi negara itu. Bank sentral juga mempertahankan suku bunga tidak berubah di antara nol hingga 0,1 persen. Namun BoJ mengatakan, ekonomi Jepang "telah agak melemah" di tengah melambatnya ekspor dan produksi pabrik.
Sekarang data terbaru menunjukan, Jepang membukukan defisit perdagangan sebesar Y549 miliar dalam bulan Oktober, menurut laporan menteri keuangan hari ini (21/11).
Angka ini merupakan penurunan untuk bulan ke empat dikarenakan nilai ekspor ke China yang terus merosot seiring dengan tingginya gejolak antara Tokyo dan Beijing atas sengketa pulau.
Be The Expert
Rabu, 21 Nov 2012
Yen anjlok ke posisi terendah 7-bulan terhadap Dollar AS pada hari Selasa, di tengah spekulasi bahwa pemerintahan baru Jepang pasca pemilu 16 Desember nanti akan memaksa Bank of Japan untuk menggelontorkan lebih banyak stimulus moneter.
"Data sektor perumahan AS yang positif juga telah membantu Dollar memperpanjang dominasi terhadap Yen.
Bank sentral Jepang (BoJ) menunda peluncuran langkah-langkah pelonggaran baru pada Selasa (20/11), setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari, meskipun berkembang desakan untuk stimulus lebih lanjut guna memacu ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.
Keputusan itu muncul beberapa hari setelah calon terkuat untuk menjadi perdana menteri Jepang berikutnya, menjanjikan pelonggaran moneter yang agresif untuk memperbaiki kesulitan ekonomi negara itu. Bank sentral juga mempertahankan suku bunga tidak berubah di antara nol hingga 0,1 persen. Namun BoJ mengatakan, ekonomi Jepang "telah agak melemah" di tengah melambatnya ekspor dan produksi pabrik.
Sekarang data terbaru menunjukan, Jepang membukukan defisit perdagangan sebesar Y549 miliar dalam bulan Oktober, menurut laporan menteri keuangan hari ini (21/11).
Angka ini merupakan penurunan untuk bulan ke empat dikarenakan nilai ekspor ke China yang terus merosot seiring dengan tingginya gejolak antara Tokyo dan Beijing atas sengketa pulau.
Be The Expert
0
641
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan