- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sebagai bahan renungan Palestina (Hamas) vs Israel


TS
mas bagus
Sebagai bahan renungan Palestina (Hamas) vs Israel
Sekarang lagi anget2nya agresi israel. Nah saya cuma berusaha mencoba untuk melihat dari dua sisi. Dari sisi Palestina sudah banyak tritnya. Saya akan coba membuka pikiran agan2 sekalian melalui trit ini bahwa : Kita sedang diprovokasi oleh media.
Sejarah perang gaza ini bisa dilihat disini
Atau googling aja: [URL="https://www.google.co.id/search?q=sejarah+perang+gaza&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US
fficial&client=firefox-beta"]disini[/URL]
Sejarah Perang Gaza dari Tahun ke Tahun
*1000 SM – 922 SM*
Raja Daud A.s. mengalahkan Goliath dari Filistin (palestina). Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah
kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq.
Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud.
Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil
dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud diteruskan oleh anaknya
Raja Sulaiman dan Bait Allah pun dibangun.
*922 SM – 800 SM*
Sepeninggal Salomon Israel dilanda perang saudara yang
berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni
bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda
beribukota Yerusalem.
*800 SM – 600 SM*
kerajaan Israel dihancurkan melalui penyerangan kerajaan Asyiria.
Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15
dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.
*600 SM – 500 SM*
Kerajaan Yehuda (salah satu suku israel) dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam
Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak
lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di
Babylonia.
*500 SM – 400 SM*
Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke
Yerusalem.
*330 SM – 322 SM*
Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan
hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa
resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan
bukan dalam bahasa Ibrani.
*300 SM – 190 SM*
Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.
*1 – 100 M*
Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan
penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan
ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak, karena mereka tidak percaya bahwa yesus adalah al masih yang mereka nantikan selama ini.
Namun setelah Isa tiada, bangsa
Yahudi memberontak terhadap Romawi.
*100 – 300 *
Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area
bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala
penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk
Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian,
serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat
laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.
*313 *
Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan
agama negara.
*500 – 600*
Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke
semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian
berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang
antara Romawi dengan Persia.
*621*
Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di
Makkah ke masjidil Aqsa (Bait allah) di Palestina dilanjutkan perjalanan Mi’raj ke
Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem
sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai
500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan
masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam
sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.
*638*
Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina
direbut Romawi.
setelah itu orang yahudi tersebar ke seluruh dunia
*1798*
Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan
Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.
*1831*
Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan
nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon.
Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular
begitu cepat di tanah Arab.
*1835*
Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah
Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir
Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah
berkurikulum asing di wilayah Khilafah.
*1838*
Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa
pertama di Palestina.
*1849*
Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah
Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya
menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.
*1882*
Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama,
simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.
*1897*
Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta
Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar
umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara
berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air
bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah
bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda
atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah
jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah
berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat
Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan
kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang
direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.
*1916*
Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia)
dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram
wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara
mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol
atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk
tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).
*1917*
Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi
Balfour memberitahu pemimpinZionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris
akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan
tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB)
memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.
*1938*
Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi
kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka
mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan
Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke
AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik
dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil
menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor
berita di dunia.
*1944*
Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik
“membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin
jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari
sana.” Kondisi Palestina pun memanas.
*1947*
PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan
Israel.
*1948, 14 Mei*.
Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi
memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi
bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari
mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain.
Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi
Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan
terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab
tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah
pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab
sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang
telah ditetapkan PBB.
Sambung bawah gan...
Sejarah perang gaza ini bisa dilihat disini
Atau googling aja: [URL="https://www.google.co.id/search?q=sejarah+perang+gaza&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US

Sejarah Perang Gaza dari Tahun ke Tahun
*1000 SM – 922 SM*
Raja Daud A.s. mengalahkan Goliath dari Filistin (palestina). Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah
kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq.
Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud.
Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil
dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud diteruskan oleh anaknya
Raja Sulaiman dan Bait Allah pun dibangun.
*922 SM – 800 SM*
Sepeninggal Salomon Israel dilanda perang saudara yang
berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni
bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda
beribukota Yerusalem.
*800 SM – 600 SM*
kerajaan Israel dihancurkan melalui penyerangan kerajaan Asyiria.
Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15
dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.
*600 SM – 500 SM*
Kerajaan Yehuda (salah satu suku israel) dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam
Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak
lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di
Babylonia.
*500 SM – 400 SM*
Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke
Yerusalem.
*330 SM – 322 SM*
Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan
hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa
resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan
bukan dalam bahasa Ibrani.
*300 SM – 190 SM*
Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.
*1 – 100 M*
Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan
penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan
ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak, karena mereka tidak percaya bahwa yesus adalah al masih yang mereka nantikan selama ini.
Namun setelah Isa tiada, bangsa
Yahudi memberontak terhadap Romawi.
*100 – 300 *
Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area
bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala
penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk
Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian,
serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat
laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.
*313 *
Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan
agama negara.
*500 – 600*
Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke
semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian
berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang
antara Romawi dengan Persia.
*621*
Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di
Makkah ke masjidil Aqsa (Bait allah) di Palestina dilanjutkan perjalanan Mi’raj ke
Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem
sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai
500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan
masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam
sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.
*638*
Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina
direbut Romawi.
setelah itu orang yahudi tersebar ke seluruh dunia
*1798*
Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan
Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.
*1831*
Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan
nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon.
Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular
begitu cepat di tanah Arab.
*1835*
Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah
Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir
Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah
berkurikulum asing di wilayah Khilafah.
*1838*
Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa
pertama di Palestina.
*1849*
Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah
Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya
menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.
*1882*
Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama,
simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.
*1897*
Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta
Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar
umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara
berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air
bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah
bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda
atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah
jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah
berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat
Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan
kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang
direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.
*1916*
Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia)
dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram
wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara
mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol
atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk
tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).
*1917*
Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi
Balfour memberitahu pemimpinZionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris
akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan
tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB)
memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.
*1938*
Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi
kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka
mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan
Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke
AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik
dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil
menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor
berita di dunia.
*1944*
Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik
“membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin
jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari
sana.” Kondisi Palestina pun memanas.
*1947*
PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan
Israel.
*1948, 14 Mei*.
Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi
memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi
bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari
mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain.
Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi
Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan
terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab
tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah
pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab
sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang
telah ditetapkan PBB.
Sambung bawah gan...
0
4.7K
31


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan