- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Apa yang Menyebabkan Kesuburan Pria Terganggu?
TS
trian86shop
Apa yang Menyebabkan Kesuburan Pria Terganggu?
Bila sepasang suami istri tidak kunjung diberi momongan sang istri akan kerepotan untuk mencari solusi dengan melakukan berbagai terapi. Sebenarnya, masalah kesulitan untuk mendapatkan momongan berasal dari gangguan reproduksi baik yang dialami oleh laki-laki ataupun perempuan. Apa sajakah yang menyebabkan reproduksi pria terhambat?
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksakan jika lebih dari satu tahun belum juga mendapatkan momongan. Pemeriksaan reproduksi harus dijalani oleh kedua pasangan. Kita lihat dari keadaan yang akan dijelaskan berikut, apakah Anda mengalami salah satu dari beberapa keadaan berikut:
1. Hambatan
Persentase dari masalah reproduksi ini hanya sedikit, namun ada juga suami atau pria yang mempunyai masalah pada saluran ejakulatori yang terhambat. Sehingga berakibat pada tertutupnya saluran sperma untuk bertemu dengan sel telur. Hambatan ini terjadi karena adanya cedera, infeksi, kelainan bawaan, dll. Para ahli mengatakan di situs resmi WebMD, persentase dari jumlah pria yang mengalami perbaikan pada saluran sperma sebesar 50% hingga 90%, dan dari jumlah itu ada sekitar 20% sampai 65% yang berhasil untuk mendapatkan anak.
2. Varikokel
Varikokel terjadi di daerah skrotum yang menyebabkan terjadinya varises atau pembesaran pembuluh. Berakibat pada meningkatnya suhu pada testis yang akan berpengaruh juga terhadap produksi sperma. Varikokel muncul tanpa adanya gejala dini yang terlihat, akan terdeteksi dengan melakukan pengecekan pada kesehatan fisik. Lakukanlah tindakan bedah untuk mengatasi varikokel. Tapi meskipun operasi telah dilakukan, sekitar 43% pria belum dapat menjadikan istrinya hamil.
3. Sperma Tidak Sehat
Kemampuan sperma untuk membuahi sel telur menjadi semakin kecil karena jumlah sperma terlalu sedikit, karena pergerakan sperma yang terlalu lamban atau tidak ada pergerakan, karena sperma mempunyai bentuk yang abnormal. Dalam kondisi ini tidak ada gejala yang ditunjukkan.
Upaya peningkatan sel telur dengan menggunakan obat-obatan yang akan dikombinasikan pada inseminasi hanya mempunyai tingkat keberhasilan mencapai 8% sampai 17% per siklus.
4. Alergi Sperma
Seorang pria mempunyai tubuh yang dapat menciptakan antibody yang dapat menyebabkan terbunuhnya sperma sendiri. Penyebab dari kondisi ini adalah infeksi, vasektomi dan trauma yang terjadi di organ reproduksi. Penggunaan obat-obatan steroid berguna untuk mengurangi antibodi sperma, dan penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek samping sehingga banyak dokter yang tidak merekomendasikan obat-obatan ini. selain itu, upaya kehamilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti inseminasi dan injeksi sperma.
5. Tak Jelas Penyebabnya
Banyak sekali masalah ketidaksuburan yang belum dapat diketahui penyebabnya secara pasti, walaupun sudah banyak upaya pemeriksaan yang dilakukkan untuk mendapatkan hasil diagnosis. Masalah ini banyak dikaitkan oleh para ahli dengan racun dari lingkungan yang menjadi salah satu faktor risiko.
Melakukan tindakan bayi tabung atau fertilisasi in vitro mempunyai tingkat keberhasilan sebesar 20% sampai 40% per siklus. Namun akan terjadi penurunan pembuahan sekitar 20% sampai 25% per tahunnya setelah 3 tahun dilakukannya pengobatan. (kumpulantips.info)
Apapun penyebabnya, Baiknya kita serahkan kembali kepada sang Maha Pencipta....
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksakan jika lebih dari satu tahun belum juga mendapatkan momongan. Pemeriksaan reproduksi harus dijalani oleh kedua pasangan. Kita lihat dari keadaan yang akan dijelaskan berikut, apakah Anda mengalami salah satu dari beberapa keadaan berikut:
1. Hambatan
Persentase dari masalah reproduksi ini hanya sedikit, namun ada juga suami atau pria yang mempunyai masalah pada saluran ejakulatori yang terhambat. Sehingga berakibat pada tertutupnya saluran sperma untuk bertemu dengan sel telur. Hambatan ini terjadi karena adanya cedera, infeksi, kelainan bawaan, dll. Para ahli mengatakan di situs resmi WebMD, persentase dari jumlah pria yang mengalami perbaikan pada saluran sperma sebesar 50% hingga 90%, dan dari jumlah itu ada sekitar 20% sampai 65% yang berhasil untuk mendapatkan anak.
2. Varikokel
Varikokel terjadi di daerah skrotum yang menyebabkan terjadinya varises atau pembesaran pembuluh. Berakibat pada meningkatnya suhu pada testis yang akan berpengaruh juga terhadap produksi sperma. Varikokel muncul tanpa adanya gejala dini yang terlihat, akan terdeteksi dengan melakukan pengecekan pada kesehatan fisik. Lakukanlah tindakan bedah untuk mengatasi varikokel. Tapi meskipun operasi telah dilakukan, sekitar 43% pria belum dapat menjadikan istrinya hamil.
3. Sperma Tidak Sehat
Kemampuan sperma untuk membuahi sel telur menjadi semakin kecil karena jumlah sperma terlalu sedikit, karena pergerakan sperma yang terlalu lamban atau tidak ada pergerakan, karena sperma mempunyai bentuk yang abnormal. Dalam kondisi ini tidak ada gejala yang ditunjukkan.
Upaya peningkatan sel telur dengan menggunakan obat-obatan yang akan dikombinasikan pada inseminasi hanya mempunyai tingkat keberhasilan mencapai 8% sampai 17% per siklus.
4. Alergi Sperma
Seorang pria mempunyai tubuh yang dapat menciptakan antibody yang dapat menyebabkan terbunuhnya sperma sendiri. Penyebab dari kondisi ini adalah infeksi, vasektomi dan trauma yang terjadi di organ reproduksi. Penggunaan obat-obatan steroid berguna untuk mengurangi antibodi sperma, dan penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek samping sehingga banyak dokter yang tidak merekomendasikan obat-obatan ini. selain itu, upaya kehamilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti inseminasi dan injeksi sperma.
5. Tak Jelas Penyebabnya
Banyak sekali masalah ketidaksuburan yang belum dapat diketahui penyebabnya secara pasti, walaupun sudah banyak upaya pemeriksaan yang dilakukkan untuk mendapatkan hasil diagnosis. Masalah ini banyak dikaitkan oleh para ahli dengan racun dari lingkungan yang menjadi salah satu faktor risiko.
Melakukan tindakan bayi tabung atau fertilisasi in vitro mempunyai tingkat keberhasilan sebesar 20% sampai 40% per siklus. Namun akan terjadi penurunan pembuahan sekitar 20% sampai 25% per tahunnya setelah 3 tahun dilakukannya pengobatan. (kumpulantips.info)
Apapun penyebabnya, Baiknya kita serahkan kembali kepada sang Maha Pencipta....
0
983
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan