- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Jegeeer] Timnas KPSI masih ada, dipersiapkan Untuk Piala Asia 2015


TS
korongkering
[Jegeeer] Timnas KPSI masih ada, dipersiapkan Untuk Piala Asia 2015
![[Jegeeer] Timnas KPSI masih ada, dipersiapkan Untuk Piala Asia 2015](https://dl.kaskus.id/www.bolaindo.com/wp-content/uploads/2012/11/Togar-Manahan-Nero.jpg)
Togar: Timnas KPSI Dipersiapkan Untuk Piala Asia 2015
Quote:
Kelanjutan Timnas Indonesia versi Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) akhirnya terjawab.
Melalui konferensi pers di Kantor KPSI, Jakarta pada Kamis (1/11/2012), organisasi pimpinan La Nyalla itu memberikan keterangan.
“Alferd Riedl tetap melatih Timnas Indonesia versi KPSI. Kami menilai dia layak untuk melatih timnas. Selama La Nyalla masih menjabat sebagai pimpinan organisasi, Riedl masih melatih timnas. Sebab amanat dalam Kongres PSSI Luar Biasa di Ancol adalah La Nyalla diminta meningkatkan peringkat FIFA,”ujar anggota Komite Eksekutif KPSI, Togar Manahan Nero di Jakarta, Kamis (1/11/2012).
“Lalu kami menunjuk Alferd Riedl sebagai pelatih Timnas Indonesia, karena dia telah terbukti kualitasnya dengan mampu membawa Timnas Indonesia berada di peringkat 120 dunia. Selain itu dia membawa Timnas Indonesia meraih juara kedua Piala AFF 2010″
Walaupun Timnas Indonesia bentukan KPSI tidak dapat mewakili Indonesia di Piala AFF 2012, namun menurut Togar Manahan Nero hal itu tidak membuat pihaknya mundur untuk membentuk timnas.
“Timnas KPSI dipersiapkan untuk berlaga di babak penyisihan Piala Asia 2015 yang babak kualifikasinya dimulai pada tahun depan.Kontrak Alferd Riedl akan kami perpanjang. Menunggu sampai tahun depan para pemain akan dikembalikan ke klub masing-masing dan Alferd Riedl pulang ke Austria,” tutur salah satu anggota Joint Committee itu.
Timnas Indonesia versi KPSI awalnya disiapkan untuk berlaga di Piala AFF 2012 pada November-Desember. Namun Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) akhirnya memastikan lebih memilih memasukan para pemain yang didaftarkan PSSI untuk Piala AFF 2012.
Ada 35 pemain yang telah didaftarkan oleh organisasi pimpinan Djohar Arifin itu. Beberapa pemain bermain di kompetisi IPL dan ISL, sedangkan sisanya bergabung di klub-klub peserta kompetisi liga luar negeri.
Melalui konferensi pers di Kantor KPSI, Jakarta pada Kamis (1/11/2012), organisasi pimpinan La Nyalla itu memberikan keterangan.
“Alferd Riedl tetap melatih Timnas Indonesia versi KPSI. Kami menilai dia layak untuk melatih timnas. Selama La Nyalla masih menjabat sebagai pimpinan organisasi, Riedl masih melatih timnas. Sebab amanat dalam Kongres PSSI Luar Biasa di Ancol adalah La Nyalla diminta meningkatkan peringkat FIFA,”ujar anggota Komite Eksekutif KPSI, Togar Manahan Nero di Jakarta, Kamis (1/11/2012).
“Lalu kami menunjuk Alferd Riedl sebagai pelatih Timnas Indonesia, karena dia telah terbukti kualitasnya dengan mampu membawa Timnas Indonesia berada di peringkat 120 dunia. Selain itu dia membawa Timnas Indonesia meraih juara kedua Piala AFF 2010″
Walaupun Timnas Indonesia bentukan KPSI tidak dapat mewakili Indonesia di Piala AFF 2012, namun menurut Togar Manahan Nero hal itu tidak membuat pihaknya mundur untuk membentuk timnas.
“Timnas KPSI dipersiapkan untuk berlaga di babak penyisihan Piala Asia 2015 yang babak kualifikasinya dimulai pada tahun depan.Kontrak Alferd Riedl akan kami perpanjang. Menunggu sampai tahun depan para pemain akan dikembalikan ke klub masing-masing dan Alferd Riedl pulang ke Austria,” tutur salah satu anggota Joint Committee itu.
Timnas Indonesia versi KPSI awalnya disiapkan untuk berlaga di Piala AFF 2012 pada November-Desember. Namun Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) akhirnya memastikan lebih memilih memasukan para pemain yang didaftarkan PSSI untuk Piala AFF 2012.
Ada 35 pemain yang telah didaftarkan oleh organisasi pimpinan Djohar Arifin itu. Beberapa pemain bermain di kompetisi IPL dan ISL, sedangkan sisanya bergabung di klub-klub peserta kompetisi liga luar negeri.
Ember
***
Kepada agan yg di kampungnya juara sekecamatan siap siap daftar buat lawan uji coba timnas jegeeer nanti ya

![[Jegeeer] Timnas KPSI masih ada, dipersiapkan Untuk Piala Asia 2015](https://dl.kaskus.id/sportiplus.com/system/upload/media/pictures/medium/medium_50a65c96cdd451353079958bennydollo.jpg)
Manajemen Timnas PSSI Djohar Bobrok
Quote:
MINTA sumbangan kanan-kiri buat ke Piala AFF 2012. Itu bukti manajemen timnas PSSI Djohar Arifin Husin bobrok.
Ada yang tidak beres terkait kinerja manajemen timnas bentukan PSSI Djohar yang tengah bersiap hadapi Piala AFF 2012 Malaysia dan Thailand. Itulah inti penilaian Benny 'Bendol' Dollo, arsitek timnas di era 2001.
Bendol yang berkecimpung di tubuh ofisial timnas sejak 1987 mengaku ikut malu dengan aksi minta sumbangan kanan-kiri mengatasnamakan timnas. Menurut Bendol, baru kali ini ia lihat timnas sampai harus minta-minta sumbangan dari berbagai kalangan buat mendukung perjuangannya di Piala AFF 2012.
"Adalah tugas manajemen mencari uang. Piala AFF bukanlah event dadakan. Itu sudah terjadwal dan pasti. Manajemen yang baik, tentu, sudah mempersiapkan segalanya dengan matang. Jika tidak, berarti bobrok kinerja manajemennya," tegas Bendol.
Bendol menilai kondisi itu akan berdampak pada penampilan para pemain di lapangan. Sebab, menurut Bendol, sebagian besar pesepakbola Indonesia menggantungkan hidupnya dari mengolah si kuli bundar.
"Berjuang demi negara dan bangsa adalah nomor 1. Tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tapi, saya coba bicara realita. Sebagian besar pesepakbola Indonesia masih menggantungkan hidupnya hanya dari sepakbola. Bagaimana mereka bisa main tenang jika tahu kondisi keuangan manajemen timnas yang mereka bela tidak punya uang? Minta sumbangan itu kan jelas mencerminkan manajemen timnas tidak punya uang," tandas Bendol.
Timnas PSSI Djohar memang bikin heboh dengan aksi minta sumbangan kanan-kiri dengan dalih demi mendukung perjuangan timnas di Piala AFF 2012. Tak hanya melalui pesan singkat ataupun jejaring sosial, aksi itu menjalar hingga ke jalan, bahkan ke pinggir lapangan saat timnas berlatih dan Gedung DPR RI.
Alih-alih menggali simpati, yang timbul malah beribu tanda tanya, bahkan juga celaan. Selain menunjukkan cara kerja yang tidak matang, aksi minta sumbangan itu juga bertentangan dengan kondisi timnas bentukan PSSI Djohar itu sendiri.
Pertama, PSSI Djohar membentuk dan mengelola timnas dengan mengabaikan nota kesepahaman (MoU) lewat keberadaan Jopint Committee (JC) PSSI yang dibentuk bersama PSSI La Nyalla Mattalitti. Ke-2, materi skuad timnas bukanlah pilihan terbaik akibat benturan dualisme organisasi dan kompetisi. Boleh jadi ini kejadian pertama di belantara sepakbola dunia.
Ke-3, fasilitas yang diberikan ke semua elemen timnas terbilang cukup memadai di mana uang saku setiap pemain senilai Rp 500.000 per hati. Meski bukan jumlah yang wah buat ukuran timnas, itu tetap saja bukan angka di bawah standar dan jika ditotal tentu nilainya besar juga. Jangan-jangan penghasilan pihak yang dimintai sumbangan malah jauh lebih rendah dari setiap personel timnas.
Ke-4, ada pemain timnas yang terlibat kasus pidana dan memalukan. Pemain itu punya dana lebih dari cukup buat dihamburkan di sebuah klub malam di kawasan alite di Jakarta Selatan. Selain perilaku buruknya menimbulkan korban, keluyuran sampai dinihari juga sangat tak mencerminkan disiplin sebagai atlet nasional yang bakal mengusung kehormatan bangsa di event internasional.
Lantas, dengan aksi minta-minta sumbangan kanan-kiri yang jelas aneh dan memalukan, buat apa dan atas nama kepentingan siapa sesungguhnya timnas dibentuk dan dikelola? Pertanggungjawaban moril seperti apa yang bakal dikedepankan dengan meminta empati publik, padahal kondisi PSSI dan timnasnya saja amburadul?
Ada yang tidak beres terkait kinerja manajemen timnas bentukan PSSI Djohar yang tengah bersiap hadapi Piala AFF 2012 Malaysia dan Thailand. Itulah inti penilaian Benny 'Bendol' Dollo, arsitek timnas di era 2001.
Bendol yang berkecimpung di tubuh ofisial timnas sejak 1987 mengaku ikut malu dengan aksi minta sumbangan kanan-kiri mengatasnamakan timnas. Menurut Bendol, baru kali ini ia lihat timnas sampai harus minta-minta sumbangan dari berbagai kalangan buat mendukung perjuangannya di Piala AFF 2012.
"Adalah tugas manajemen mencari uang. Piala AFF bukanlah event dadakan. Itu sudah terjadwal dan pasti. Manajemen yang baik, tentu, sudah mempersiapkan segalanya dengan matang. Jika tidak, berarti bobrok kinerja manajemennya," tegas Bendol.
Bendol menilai kondisi itu akan berdampak pada penampilan para pemain di lapangan. Sebab, menurut Bendol, sebagian besar pesepakbola Indonesia menggantungkan hidupnya dari mengolah si kuli bundar.
"Berjuang demi negara dan bangsa adalah nomor 1. Tidak bisa ditawar-tawar lagi. Tapi, saya coba bicara realita. Sebagian besar pesepakbola Indonesia masih menggantungkan hidupnya hanya dari sepakbola. Bagaimana mereka bisa main tenang jika tahu kondisi keuangan manajemen timnas yang mereka bela tidak punya uang? Minta sumbangan itu kan jelas mencerminkan manajemen timnas tidak punya uang," tandas Bendol.
Timnas PSSI Djohar memang bikin heboh dengan aksi minta sumbangan kanan-kiri dengan dalih demi mendukung perjuangan timnas di Piala AFF 2012. Tak hanya melalui pesan singkat ataupun jejaring sosial, aksi itu menjalar hingga ke jalan, bahkan ke pinggir lapangan saat timnas berlatih dan Gedung DPR RI.
Alih-alih menggali simpati, yang timbul malah beribu tanda tanya, bahkan juga celaan. Selain menunjukkan cara kerja yang tidak matang, aksi minta sumbangan itu juga bertentangan dengan kondisi timnas bentukan PSSI Djohar itu sendiri.
Pertama, PSSI Djohar membentuk dan mengelola timnas dengan mengabaikan nota kesepahaman (MoU) lewat keberadaan Jopint Committee (JC) PSSI yang dibentuk bersama PSSI La Nyalla Mattalitti. Ke-2, materi skuad timnas bukanlah pilihan terbaik akibat benturan dualisme organisasi dan kompetisi. Boleh jadi ini kejadian pertama di belantara sepakbola dunia.
Ke-3, fasilitas yang diberikan ke semua elemen timnas terbilang cukup memadai di mana uang saku setiap pemain senilai Rp 500.000 per hati. Meski bukan jumlah yang wah buat ukuran timnas, itu tetap saja bukan angka di bawah standar dan jika ditotal tentu nilainya besar juga. Jangan-jangan penghasilan pihak yang dimintai sumbangan malah jauh lebih rendah dari setiap personel timnas.
Ke-4, ada pemain timnas yang terlibat kasus pidana dan memalukan. Pemain itu punya dana lebih dari cukup buat dihamburkan di sebuah klub malam di kawasan alite di Jakarta Selatan. Selain perilaku buruknya menimbulkan korban, keluyuran sampai dinihari juga sangat tak mencerminkan disiplin sebagai atlet nasional yang bakal mengusung kehormatan bangsa di event internasional.
Lantas, dengan aksi minta-minta sumbangan kanan-kiri yang jelas aneh dan memalukan, buat apa dan atas nama kepentingan siapa sesungguhnya timnas dibentuk dan dikelola? Pertanggungjawaban moril seperti apa yang bakal dikedepankan dengan meminta empati publik, padahal kondisi PSSI dan timnasnya saja amburadul?
Ember
***
Nih orang keknya abis keluar dari kubur deh aka nga baca berita

Atau sebetulnya lg nyindir AM mungkin

Di piala asia jersey timnas jegeeer akan di sponsori oleh PUMA yg di jahit oleh tangan2 berkualitas abang VERMAK depan rumah

0
2.1K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan