- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Endriartono S. : Agar Tak Dilecehkan Negara Lain, Indonesia Harus Perkuat Alutsista
TS
kakSUS.the.RI.1
Endriartono S. : Agar Tak Dilecehkan Negara Lain, Indonesia Harus Perkuat Alutsista
Agar Tak Dilecehkan Negara Lain, Indonesia Harus Perkuat Alutsista
Minggu, 18 November 2012
JAKARTA (Suara Karya): Alat utama sistem senjata Tentara Nasional Indonesia harus terus diperkuat agar militer memiliki kekuatan yang dapat diandalkan untuk menjaga kedaulatan negara, kata mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Endriartono Sutarto.
"Hal itu penting karena negara tanpa angkatan perang yang kuat akan dilecehkan negara lain. Negara tanpa kekuatan militer, tidak dihormati negara lain," katanya saat memberikan pembekalan kepada 95 peserta Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) di Auditorium Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia jika Indonesia memiliki militer yang kuat seperti 1960-an, negara lain akan berpikir seribu kali untuk mencari masalah. Oleh karena itu militer Indonesia perlu diperkuat terutama alat utama sistem senjata (alutsista) dan personelnya. "Indonesia perlu memberdayakan industri alutsista dalam negeri dengan memperhatikan nilai keekonomian. Jika kita tidak mau memulai, maka kita tidak akan pernah bisa memproduksi alutsista, dan kita telah menunjukkan mampu membuat Panser Anoa dan senjata serbu yang kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar negeri," katanya.
Ia mengatakan Panser Anoa produksi Pindad diminati beberapa negara, bahkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah merekomendasikan panser itu untuk digunakan dalam operasi PBB di sejumlah negara. Hal itu menunjukkan Panser Anoa memiliki kualitas yang bagus. Selain Panser Anoa, Pindad juga telah memproduksi senjata serbu dengan nama SS-2 yang diminati beberapa negara karena memiliki akurasi yang tinggi.
"Namun demikian, produksi alutsista dalam negeri perlu memperhatikan nilai keekonomian. Jika kebutuhannya banyak dan bisa diekspor perlu memproduksi sendiri, tetapi jika kebutuhannya sedikit dan tidak potensial diekspor lebih baik melakukan impor," katanya. Menurut dia, alutsista untuk memenuhi kebutuhan TNI sebaiknya diimpor dari beberapa negara. Hal itu mempunyai beberapa manfaat di antaranya harga yang kompetitif dan menghindari embargo.
"Pengalaman diembargo dua kali perlu dijadikan pelajaran Indonesia dalam memenuhi kebutuhan alutsista. Pelajaran itu adalah kita sebaiknya tidak tergantung hanya pada negara tertentu dalam pengadaan alutsista," kata Endriartono.(*/Antara)
http://www.suarakarya-online.com/new...html?id=315495
lagi2 embargo
Minggu, 18 November 2012
JAKARTA (Suara Karya): Alat utama sistem senjata Tentara Nasional Indonesia harus terus diperkuat agar militer memiliki kekuatan yang dapat diandalkan untuk menjaga kedaulatan negara, kata mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Endriartono Sutarto.
"Hal itu penting karena negara tanpa angkatan perang yang kuat akan dilecehkan negara lain. Negara tanpa kekuatan militer, tidak dihormati negara lain," katanya saat memberikan pembekalan kepada 95 peserta Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) di Auditorium Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia jika Indonesia memiliki militer yang kuat seperti 1960-an, negara lain akan berpikir seribu kali untuk mencari masalah. Oleh karena itu militer Indonesia perlu diperkuat terutama alat utama sistem senjata (alutsista) dan personelnya. "Indonesia perlu memberdayakan industri alutsista dalam negeri dengan memperhatikan nilai keekonomian. Jika kita tidak mau memulai, maka kita tidak akan pernah bisa memproduksi alutsista, dan kita telah menunjukkan mampu membuat Panser Anoa dan senjata serbu yang kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar negeri," katanya.
Ia mengatakan Panser Anoa produksi Pindad diminati beberapa negara, bahkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah merekomendasikan panser itu untuk digunakan dalam operasi PBB di sejumlah negara. Hal itu menunjukkan Panser Anoa memiliki kualitas yang bagus. Selain Panser Anoa, Pindad juga telah memproduksi senjata serbu dengan nama SS-2 yang diminati beberapa negara karena memiliki akurasi yang tinggi.
"Namun demikian, produksi alutsista dalam negeri perlu memperhatikan nilai keekonomian. Jika kebutuhannya banyak dan bisa diekspor perlu memproduksi sendiri, tetapi jika kebutuhannya sedikit dan tidak potensial diekspor lebih baik melakukan impor," katanya. Menurut dia, alutsista untuk memenuhi kebutuhan TNI sebaiknya diimpor dari beberapa negara. Hal itu mempunyai beberapa manfaat di antaranya harga yang kompetitif dan menghindari embargo.
"Pengalaman diembargo dua kali perlu dijadikan pelajaran Indonesia dalam memenuhi kebutuhan alutsista. Pelajaran itu adalah kita sebaiknya tidak tergantung hanya pada negara tertentu dalam pengadaan alutsista," kata Endriartono.(*/Antara)
http://www.suarakarya-online.com/new...html?id=315495
lagi2 embargo
0
6K
33
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan