Pengadilan banding di Den Hague membebaskan dua mantan jenderal Kroasia, Ante Gotovina dan Mladen Markac, dari dakwaan melakukan tindak kejahatan perang dalam konflik di bekas negara Yugoslavia pada tahun 1990-an.


Gotovina adalah pejabat tertinggi Kroasia yang disidangkan dan tahun lalu dinyatakan bersalah membunuh 300 warga Serbia.

Pada 2011 Mahkamah Kejahatan Perang menjatuhkan hukuman penjara selama 24 tahun kepada Ante Gotovina dan 18 tahun kepada Mladen Markac.

Hakim pada saat itu mengatakan kedua sosok merupakan bagian dari konspirasi kejahatan yang dipimpin oleh mantan Presiden Kroasia, Franjo Tudjman, untuk mengusir warga Serbia.

Namun para hakim pengadilan banding mengatakan pihak penuntut gagal membuktikan keberadaan konspirasi. Mereka mengatakan tidak ada serangan terhadap warga sipil yang dilakukan secara sengaja dalam operasi pada tahun 1995.

Pengunjung sidang menghela nafas dan bersorak gembira ketika hukuman penjara dibatalkan.


Warga menyuarakan dukungan kepada Markac dan Gotovina ketika mereka disidang.

Pahlawan di Kroasia

Pengacara Jenderal Gotovina mengatakan bukti yang digunakan tidak cukup.

"Saya pikir sekarang apa yang ingin dia lakukan adalah pulang untuk berkumpul bersama istri, putra kecil dan putrinya," kata pengacara Gotovina, Greg Kehoe.

Adapun istri Mladen Markac, Mirjana Bencek, menyatakan lega setelah mendengar keputusan pengadilan banding.

"Saya tidak tidur selama 10 hari terakhir. Ini adalah hari yang harus diingat, saya akan mengenang ini selama hidup saya. Keadilan harus ditegakkan. Saya pikir orang-orang kita berjuang untuk negara ini tanpa melakukan kejahatan," tutur Bencek.

Banyak kalangan di Kroasia memandang Gotovina sebagai pahlawan, tetapi Serbia menganggapnya sebagai penjahat perang.

Sumber: BBC Indonesia