- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perdebatkan Gelar Insinyur, 11 Anggota DPR ke Jerman


TS
lmfalbi
Perdebatkan Gelar Insinyur, 11 Anggota DPR ke Jerman
JAKARTA - Baru saja Badan Kehormatan (BK) DPR menyatakan akan melakukan pengkajian ulang terhadap mekanisme kunjungan kerja (kunker) keluar negeri. Kembali, 11 anggota Badan Legislatif (Baleg) DPR malah melakukan kunker ke luar negeri.
Tak tangung-tanggung, kali ini tujuan kunker mereka ke Jerman. Di negara panser tersebut, 11 anggota Baleg hanya melakukan study banding terkait dengan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keinsinyuran.
"Kami ke Jerman untuk study banding UU Keinsinyuran. Dari 17 sampai 23 November. Dipimpin Sunardi Ayub," kata Ketua Baleg, Ignatius Mulyono, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (16/11/2012).
Kata dia, alasan utama dilakukanya kunker tersebut karena selama ini Indonesia belum memiliki dasar kompetensi yang jelas terkait dengan keinsinyuran.
"Karena insinyur Indonesia saat ini belum memiliki UU. Karena belum memiliki dasar kompetensi keinsinyuran oleh pihak asing tidak ditempatkan sepadan dengan insinyur luar negeri," tuturnya.
Selain itu, sambung Ignatius, Indonesia juga harus memiliki pakem yang jelas terkait dengan jenjang dari sarjana teknik ke gelar insinyur.
"Karena lususan Perguruan Tinggi itu S1 Sarjana Teknik itu perlu meningkat bisa disebut sebagai insinyur harus ada pendidikan dan pelatihan uji kompetensi. Jerman punya UU tentang itu. Yang sudah punya UU Keinsinyuran," terangnya.
Selama melakukan kunker ke Jerman, para wakil rakyat yang terhormat tersebut akan mendatangi beberapa tempat, diantaranya adalah kampus-kampus yang fokus memberikan pelajaran Teknik serta organisasi keinsinyuran disana.
"Kita bertemu lima lembaga. Lembaga dewan keinsiyuran, Perguruan Tinggi teknik. Kita juga akan mendatangi organisasi insiyur Jerman kalau di Indonesia Persatuan Insiyur Indonesia. Terakhir kita menemui lembaga-lembaga yang menggunakan keinsyiran," pungkasnya.
Sebelumnya, pada 3 September lalu, 22 anggota Baleg melakukan kunker ke Denmark dan Turki terkait perdebatan logo PMI.
http://news.okezone.com/read/2012/11...-dpr-ke-jerman
sekalian aja bawa anak bini..
Tak tangung-tanggung, kali ini tujuan kunker mereka ke Jerman. Di negara panser tersebut, 11 anggota Baleg hanya melakukan study banding terkait dengan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keinsinyuran.
"Kami ke Jerman untuk study banding UU Keinsinyuran. Dari 17 sampai 23 November. Dipimpin Sunardi Ayub," kata Ketua Baleg, Ignatius Mulyono, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (16/11/2012).
Kata dia, alasan utama dilakukanya kunker tersebut karena selama ini Indonesia belum memiliki dasar kompetensi yang jelas terkait dengan keinsinyuran.
"Karena insinyur Indonesia saat ini belum memiliki UU. Karena belum memiliki dasar kompetensi keinsinyuran oleh pihak asing tidak ditempatkan sepadan dengan insinyur luar negeri," tuturnya.
Selain itu, sambung Ignatius, Indonesia juga harus memiliki pakem yang jelas terkait dengan jenjang dari sarjana teknik ke gelar insinyur.
"Karena lususan Perguruan Tinggi itu S1 Sarjana Teknik itu perlu meningkat bisa disebut sebagai insinyur harus ada pendidikan dan pelatihan uji kompetensi. Jerman punya UU tentang itu. Yang sudah punya UU Keinsinyuran," terangnya.
Selama melakukan kunker ke Jerman, para wakil rakyat yang terhormat tersebut akan mendatangi beberapa tempat, diantaranya adalah kampus-kampus yang fokus memberikan pelajaran Teknik serta organisasi keinsinyuran disana.
"Kita bertemu lima lembaga. Lembaga dewan keinsiyuran, Perguruan Tinggi teknik. Kita juga akan mendatangi organisasi insiyur Jerman kalau di Indonesia Persatuan Insiyur Indonesia. Terakhir kita menemui lembaga-lembaga yang menggunakan keinsyiran," pungkasnya.
Sebelumnya, pada 3 September lalu, 22 anggota Baleg melakukan kunker ke Denmark dan Turki terkait perdebatan logo PMI.
http://news.okezone.com/read/2012/11...-dpr-ke-jerman
sekalian aja bawa anak bini..

0
4.8K
65


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan