- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Katakan Cinta Sebelum Terlambat (kisah motivasi)
TS
cahdipoe2
Katakan Cinta Sebelum Terlambat (kisah motivasi)
SATRIO dan WIDYA sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asyik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.
WIDYA : "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.“
SATRIO : "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. Cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang." (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
WIDYA: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"
SATRIO : "Eh? permainan apaan?"
WIDYA : "Eng... gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja.Gimana menurutmu?"
SATRIO : "baiklah... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan."
WIDYA : "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"
SATRIO : "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film BREAKIN DAWN 2 lagi maen deh. katanya film itu bagus"
WIDYA : "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita karaoke ya... ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.“
SATRIO : "Boleh juga...“ (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan SATRIO mengantarkan WIDYA pulang malam harinya)
HARI KE 2:
SATRIO dan WIDYA menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis.
Sebelum pulang SATRIO membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk WIDYA.
HARI KE 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat SATRIO.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
HARI KE 7:
Bermain billiard dengan teman-teman SATRIO. Tangan WIDYA terasa sakit karena tidak pernah bermain billiard sebelumnya. SATRIO memijit-mijit tangan WIDYA dengan lembut.
HARI KE 25:
SATRIO mengajak WIDYA makan malam di Pondok Daun. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi WIDYA memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
HARI KE 41:
SATRIO berulang tahun. WIDYA membuatkan kue ulang tahun untuk SATRIO. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. SATRIO terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu
harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.
HARI KE 63 :
Menghabiskan waktu di WONDERIA. Naik roller coaster, makan es krim bersama, dan mengunjungi stand permainan. SATRIO menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk WIDYA, dan WIDYA membelikan boneka Saint Saiya untuk SATRIO.
HARI KE 72:
Pergi Ke JATENG FAIR. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. WIDYA penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu meneteskan air mata.
HARI KE 84:
SATRIO mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Marina sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.
Hari ke 99:
SATRIO memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.
15:20
WIDYA : "Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar. "
SATRIO: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja.
Kamu mau minum apa?"
WIDYA : "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya"
SATRIO mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Semarang selalu macet.
15:30
SATRIO sudah menunggu selama 10 menit dan WIDYA belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya
dengan wajah panik.
SATRIO : "Ada apa pak?"
Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu"
SATRIO segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak tubuh WIDYA bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. SATRIO segera melarikan mobilnya membawa WIDYA ke rumah sakit terdekat. SATRIO duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:53
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera
menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada SATRIO dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat WIDYA. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. SATRIO duduk disamping pembaringan WIDYA dan menggenggam tangan WIDYA dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya SATRIO merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis WIDYA untuknya.
Dear SATRIO...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa
memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan
pada bintang jatuh malam itu di pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. SATRIO, aku sangat sayang padamu.
23:58
SATRIO : "WIDYA, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati
saat meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
WIDYA, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru
berjumlah 99 hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, WIDYA. Jangan tinggalkan aku, jangan
biarkan aku kesepian!
WIDYA, Aku sayang kamu...!"
Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung WIDYA berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...
PS:
KATAKAN PERASAANMU PADA ORANG YANG KAU SAYANGI SEBELUM TERLAMBAT.
KAU TIDAK AKAN PERNAH TAHU APA YANG AKAN TERJADI BESOK.
KAU TIDAK AKAN PERNAH TAHU SIAPA YANG AKAN MENINGGALKANMU
DAN TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI LAGI.
TRUE LOVE DOESN'T HAVE A HAPPY ENDING, BECAUSE TRUE LOVE NEVER ENDS....
WIDYA : "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.“
SATRIO : "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. Cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang." (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
WIDYA: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"
SATRIO : "Eh? permainan apaan?"
WIDYA : "Eng... gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja.Gimana menurutmu?"
SATRIO : "baiklah... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan."
WIDYA : "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"
SATRIO : "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film BREAKIN DAWN 2 lagi maen deh. katanya film itu bagus"
WIDYA : "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita karaoke ya... ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.“
SATRIO : "Boleh juga...“ (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan SATRIO mengantarkan WIDYA pulang malam harinya)
HARI KE 2:
SATRIO dan WIDYA menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis.
Sebelum pulang SATRIO membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk WIDYA.
HARI KE 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat SATRIO.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
HARI KE 7:
Bermain billiard dengan teman-teman SATRIO. Tangan WIDYA terasa sakit karena tidak pernah bermain billiard sebelumnya. SATRIO memijit-mijit tangan WIDYA dengan lembut.
HARI KE 25:
SATRIO mengajak WIDYA makan malam di Pondok Daun. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi WIDYA memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
HARI KE 41:
SATRIO berulang tahun. WIDYA membuatkan kue ulang tahun untuk SATRIO. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. SATRIO terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu
harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.
HARI KE 63 :
Menghabiskan waktu di WONDERIA. Naik roller coaster, makan es krim bersama, dan mengunjungi stand permainan. SATRIO menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk WIDYA, dan WIDYA membelikan boneka Saint Saiya untuk SATRIO.
HARI KE 72:
Pergi Ke JATENG FAIR. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. WIDYA penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu meneteskan air mata.
HARI KE 84:
SATRIO mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Marina sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.
Hari ke 99:
SATRIO memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.
15:20
WIDYA : "Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar. "
SATRIO: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja.
Kamu mau minum apa?"
WIDYA : "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya"
SATRIO mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Semarang selalu macet.
15:30
SATRIO sudah menunggu selama 10 menit dan WIDYA belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya
dengan wajah panik.
SATRIO : "Ada apa pak?"
Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu"
SATRIO segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak tubuh WIDYA bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. SATRIO segera melarikan mobilnya membawa WIDYA ke rumah sakit terdekat. SATRIO duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:53
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera
menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada SATRIO dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat WIDYA. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. SATRIO duduk disamping pembaringan WIDYA dan menggenggam tangan WIDYA dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya SATRIO merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis WIDYA untuknya.
Dear SATRIO...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa
memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan
pada bintang jatuh malam itu di pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. SATRIO, aku sangat sayang padamu.
23:58
SATRIO : "WIDYA, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati
saat meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
WIDYA, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru
berjumlah 99 hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, WIDYA. Jangan tinggalkan aku, jangan
biarkan aku kesepian!
WIDYA, Aku sayang kamu...!"
Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung WIDYA berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...
PS:
KATAKAN PERASAANMU PADA ORANG YANG KAU SAYANGI SEBELUM TERLAMBAT.
KAU TIDAK AKAN PERNAH TAHU APA YANG AKAN TERJADI BESOK.
KAU TIDAK AKAN PERNAH TAHU SIAPA YANG AKAN MENINGGALKANMU
DAN TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI LAGI.
TRUE LOVE DOESN'T HAVE A HAPPY ENDING, BECAUSE TRUE LOVE NEVER ENDS....
0
3.2K
13
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan