- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"


TS
karyasofyan
[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://dl.kaskus.id/cdn-u.kaskus.co.id/86/otd0irar.png)
permisi agan-aganwati



langsung aja deh,,,








langsung aja deh,,,






Quote:





Quote:
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://dl.kaskus.id/img547.imageshack.us/img547/5650/kebocov.jpg)
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://s.kaskus.id/images/2012/11/17/4381473_20121117032744.jpg)
Quote:
Haloo agan agan sudah pernah denger belum yang satu ini langsung disimak yah, Kebo-keboan Adalah salah salah satu jenis kesenian tradisional yang sakral di Banyuwangi. Disebut Kebo-keboan karena ritual ini diikuti oleh para laki-laki Desa Alas Malang yang bertingkah seperti kerbau. Kebo-keboan sudah ada sejak abad ke 18.
ada sebuah etnik yang bernama Using. Di kalangan mereka, khususnya yang berdiam di Dusun Krajan, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, ada sebuah upacara tradisional yang sangat erat kaitannya dengan bidang pertanian yang disebut sebagai “Kebo-keboan”. Maksud diadakannya upacara itu adalah untuk meminta kesuburan tanah, panen melimpah, serta terhindar dari malapetaka baik yang akan menimpa tanaman maupun manusia yang mengerjakannya.
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://dl.kaskus.id/img17.imageshack.us/img17/7154/kebo1.jpg)
Sejak kapan upacara kebo-keboan diadakan? Sampai kini belum ada yang mengetahuinya secara pasti. Namun, menurut cerita yang berkembang secara turun-temurun di kalangan masyarakat Kraja Dan ternyata ritual tersebut mampu menjadi penghalau dari berbagai macam bencana yang menimpa Dusun Krajan. Akhirnya, ritual yang kemudian dinamakan kebo-keboan itu dilakukan secara rutin setiap tahun sekali.
Quote:
Waktu, Tempat, Pemimpin dan Pihak-pihak yang Telibat dalam Upacara
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://dl.kaskus.id/img163.imageshack.us/img163/4728/kebo2.jpg)
Upacara kebo-kebon di Dusun Krajan dilaksanakan satu kali dalam satu tahun yang jatuh pada hari Minggu antara tanggal 1 sampai 10 Sura (tanpa melihat hari pasaran). Dipilihnya hari minggu sebagai hari penyelenggaraan dengan pertimbangan bahwa pada hari tersebut masyarakat sedang tidak bekerja (libur), sehingga dapat mengikuti jalannya upacara. Sedangkan, dipilihnya bulan Sura dengan pertimbangan bahwa Sura, menurut kepercayaan sebagian masyarakat Jawa, adalah bulan yang keramat.
Sebagaimana upacara pada umumnya, upacara kebo-keboan di Krajan juga dilakukan secara bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui dalam upacara ini adalah sebagai berikut:
(1) tahap selamatan di Petaunan
(2) tahap ider bumi atau arak-arakan mengelilingi Dusun Krajan
(3) tahap ritual kebo-keboan yang dilaksanakan di daerah persawahan Dusun Krajan.
Pemimpin dalam upacara kebo-keboan ini bergantung pada kegiatan atau tahap yang dilakukan. Pada tahap selamatan di Petaunan, yang bertindak sebagai pemimpin upacara adalah kepala Dusun Krajan. Sedangkan, yang bertindak sebagai pemimpin upacara saat mengadakan ritual ider bumi dan kebo-keboan adalah seorang pawang yang dianggap sebagai orang yang ahli dalam memanggil roh-roh para leluhur.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan upacara adalah:
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://dl.kaskus.id/img33.imageshack.us/img33/4685/kebo5.jpg)
(1) para aparat Dusun Krajan;
(2) beberapa kelompok kesenian yang ada di wilayah Alasmalang;
(3) empat orang atau lebih yang nantinya akan menjadi kebo-keboan dan
(4) warga masyarakat lainnya yang membantu menyiapkan perlengkapan upacara maupun menyaksikan jalannya upacara.
Quote:
Jalannya Upacara
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://dl.kaskus.id/img211.imageshack.us/img211/8127/kebo6.jpg)
Satu minggu menjelang waktu upacara kebo-keboan tiba, warga masyarakat yang berada di Dusun Krajan mengadakan kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan rumah dan dusunnya. Selanjutnya, satu hari menjelang pelaksanaan upacara, para ibu bersama-sama mempersiapkan sesajen yang terdiri atas: tumpeng, peras, air kendi, kinang ayu, aneka jenang, inkung ayam dan lain sebagainya. Selain itu, dipersiapkan pula berbagai perlengkapan upacara seperti para bungkil, singkal, pacul, pera, pitung tawar, beras, pisang, kelapa dan bibit tanaman padi. Seluruh sesajen tersebut selain untuk acara selamatan, nantinya juga akan ditempatkan di setiap perempatan jalan yang ada di Dusun Krajan.
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://dl.kaskus.id/img855.imageshack.us/img855/5049/kebo4.jpg)
Pada malam harinya para pemuda menyiapkan berbagai macam hasil tanaman palawija seperti pisang, tebu, ketela pohon, jagung, pala gumantung, pala kependhem, pala kesimpar. Tanaman tersebut kemudian ditanam kembali di sepanjang jalan Dusun Krajan. Selain itu, mereka mempersiapkan pula bendungan yang nantinya akan digunakan untuk mengairi tanaman palawija yang ditanam.
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://dl.kaskus.id/img211.imageshack.us/img211/4615/kebo3.jpg)
Pagi harinya, sekitar pukul 08.00, diadakan upacara di Petaunan yang dihadiri oleh panitia upacara, sesepuh dusun, modin, dan beberapa warga masyarakat Krajan. Pelaksanaan upacara di tempat ini berlangsung cukup sederhana, yaitu hanya berupa kata sambutan dari pihak panitia upacara, kemudian dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh modin dan diakhiri dengan makan bersama.
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://dl.kaskus.id/img43.imageshack.us/img43/1112/kebo8.jpg)
Selanjutnya, para peserta upacara yang terdiri dari para sesepuh dusun, seorang pawang, perangkat dusun, dua pasang kebo-keboan (setiap kebo-keboan berjumlah dua orang), para pembawa sesajen, pemain musik hadrah, pemain barongan dan warga Dusun Krajan akan melakukan pawai ider bumi mengeliling Dusun Krajan. Pawai ini dimulai di Petaunan kemudian menuju ke bendungan air yang berada di ujung jalan Dusun Krajan.
Sesampainya di bendungan, jagatirta (petugas pengatur air) akan segera membuka bendungan sehingga air mengalir ke sepanjang jalan dusun yang sebelumnya telah ditanami tanaman palawija oleh para pemuda. Sementara, para peserta upacara segera menuju ke areal persawahan milik warga Dusun Krajan. Di persawahan inilah kebo-keboan tersebut memulai memperlihatkan perilakunya yang mirip seperti seekor kerbau yang sedang membajak atau berkubang di sawah. Pada saat kebo-keboan sedang berkubang, sebagian peserta upacara segera turun ke sawah untuk menanam benih padi.
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://dl.kaskus.id/img132.imageshack.us/img132/1409/kebo7.jpg)
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://s.kaskus.id/images/2012/11/17/4381473_20121117121100.jpeg)
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://s.kaskus.id/images/2012/11/17/4381473_20121117121110.jpeg)
![[Travelista] Kebo Keboan Tradisi Unik Nan Penuh makna "Ketimuran"](https://s.kaskus.id/images/2012/11/17/4381473_20121117121432.jpeg)
Setelah benih tertanam, para peserta yang lain segera berebut untuk mengambil benih padi yang baru ditanam tersebut. Benih-benih yang baru ditanam itu dipercaya oleh warga masyarakat Dusun Krajan dapat dijadikan sebagai penolak bala, mendatangkan keberuntungan serta membawa berkah. Pada saat para peserta memperebutkan benih tersebut, para kebo-keboan yang sebelumnya telah dimantrai oleh pawang sehingga menjadi trance, akan segera mengejar para pengambil benih yang dianggap sebagai pengganggu. Namun, para kebo-keboan itu tidak sampai mencelakai para pengambil benih karena sang pawang selalu mengawasi setiap geraknya. Setelah dirasa cukup, maka sang pawang akan menyadarkan kebo-keboan dengan cara mengusapkan pitung tawar pada bagian kepalanya. Setelah itu, mereka kembali lagi ke Petaunan.
Quote:
Nilai Budaya

Nih ane kasih videonya gan Biar gak Penasaran
Upacara kebo-keboan di Dusun Krajan, Desa Alasmalang, Kabupaten Banyuwangi, jika dicermati secara mendalam, mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai itu antara lain adalah: kebersamaan, ketelitian, gotong royong, dan religius. Nilai kebersamaan tercermin dari berkumpulnya sebagian besar anggota masyarakat dalam suatu tempat, makan bersama dan doa bersama demi keselamatan bersama pula. Ini adalah wujud kebersamaan dalam hidup bersama di dalam lingkungannya (dalam arti luas). Oleh karena itu, upacara ini mengandung pula nilai kebersamaan. Dalam hal ini, kebersamaan sebagai komunitas yang mempunyai wilayah, adat-istiadat dan budaya yang sama.
Nilai ketelitian tercermin dari proses upacara itu sendiri. Sebagai suatu proses, upacara memerlukan persiapan, baik sebelum upacara, pada saat prosesi, maupun sesudahnya. Persiapan-persiapan itu, tidak hanya menyangkut peralatan upacara, tetapi juga tempat, waktu, pemimpin, dan peserta. Semuanya itu harus dipersiapkan dengan baik dan seksama, sehingga upacara dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu, dibutuhkan ketelitian.
Nilai kegotong-royongan tercermin dari keterlibatan berbagai pihak dalam penyelenggaraan upacara. Mereka saling bantu demi terlaksananya upacara. Dalam hal ini ada yang membantu menyiapkan makanan dan minuman, menjadi pemimpin upacara, dan lain sebagainya.
Nilai religius tercermin dalam doa bersama yang ditujukan kepada Tuhan agar mendapat perlindungan, keselataman dan kesejahteraan dalam menjalani kehidupan.
Quote:





Demikian sekilas info dari ane, mudah-mudahan tidak
gan

Quote:







Kalo berkenan ane tidak menolak

Diubah oleh karyasofyan 17-11-2012 15:27
0
13.7K
Kutip
195
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan