- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
RP 2,2 juta untuk BURUH


TS
e2ic
RP 2,2 juta untuk BURUH
Baca berita kemaren di detik..com
berita diatas biasa-biasa saja, perjuangan para pengusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan menekan gaji buruh, yang bikin gedek adalah komentar-komentar yang masuk.
Contoh :
banyak yang berkomentar menyudutkan para buruh, seakan-akan para komentator yang menyudutkan adalah para pengusaha atau antek-antek pengusaha, atau jangan-jangan mereka tidak tahu definisi kata "buruh". Menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) BURUH ADALAH ORANG YANG BEKARJA UNTUK ORANG LAIN DENGAN MENDAPAT UPAH.
Dengan naiknya UMP(Upah Minimum Propinsi) yang dituntut buruh maka akan naik pula kesejahteraan khalayak karena kebanyakan orang merupakan pihak yang dibayar(buruh) dan bukan pihak yang membayar(pengusaha), bagaimana dengan pihak-pihak yang mendapatkan uang dari sektor lain misalkan pedagang warteg, tukang ojek, kernet angkot dll.?
Dengan naiknya upah buruh yang merupakan mayoritas di propinsi ini maka nilai konsumsi juga makin besar, baik pedagang warteg, tukang ojek, kernet angkot bisa menaikkan harga barang/jasa yang mereka jual, bahkan para pengusaha juga mendapatkan keuntungan lebih dengan naiknya nilai konsumsi masyarakat. misalkan sebelumnya dari 20 orang 10 orang membeli motor, dengan naiknya nilai upah maka 12 orang mampu membeli motor, pengusaha otomotif mendapatkan peningkatan keuntungan 20% demikian juga untuk sektor-sektor yang lain. Saya juga pernah membaca komentar disalah satu berita tentang UMP didetik..com yang kira-kira isinya :
Kalau nanti buruh minta naik gaji maka banyak yang akan diPHK dan ujung-ujungnya jadi TKI di malaysia/arab.
komentar yang bodoh menurut saya, saya yakin pengusaha masih mampu membayar upah buruh walau UMP naik sampai RP 2,7 juta karena alasan yang telah saya sebutkan diatas. apalagi setelah baca berita ini
Buruh di Malaysia saja digaji $ 297 itupun masih merasa kurang (para pengusahanya jelas-mampu membayar mereka) masak pengusaha di Indonesia gak mampu seperti mereka. Dengan adanya perbedaan yang sangat besar antara besaran upah Indonesia-Malaysia maka gak salah banyak warga Indonesia berbondong-bondong jadi TKI di negeri Jiran.
Jika upah minimum di Indonesia jumlahnya setara dengan Malaysia saya yakin para TKI akan memilih bekaerja di Indonesia dan Malaysia akan kelimpungan. Kita semakin bangga menjadi warga negara Indonesia tanpa perlu minder terhadap tetangga usil Malaysia.
Trims dah baca curhatan saya
Spoiler for berita didetik..com:
[/url]berita diatas biasa-biasa saja, perjuangan para pengusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan menekan gaji buruh, yang bikin gedek adalah komentar-komentar yang masuk.
Contoh :
Spoiler for Komentar:
banyak yang berkomentar menyudutkan para buruh, seakan-akan para komentator yang menyudutkan adalah para pengusaha atau antek-antek pengusaha, atau jangan-jangan mereka tidak tahu definisi kata "buruh". Menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) BURUH ADALAH ORANG YANG BEKARJA UNTUK ORANG LAIN DENGAN MENDAPAT UPAH.
Dengan naiknya UMP(Upah Minimum Propinsi) yang dituntut buruh maka akan naik pula kesejahteraan khalayak karena kebanyakan orang merupakan pihak yang dibayar(buruh) dan bukan pihak yang membayar(pengusaha), bagaimana dengan pihak-pihak yang mendapatkan uang dari sektor lain misalkan pedagang warteg, tukang ojek, kernet angkot dll.?
Dengan naiknya upah buruh yang merupakan mayoritas di propinsi ini maka nilai konsumsi juga makin besar, baik pedagang warteg, tukang ojek, kernet angkot bisa menaikkan harga barang/jasa yang mereka jual, bahkan para pengusaha juga mendapatkan keuntungan lebih dengan naiknya nilai konsumsi masyarakat. misalkan sebelumnya dari 20 orang 10 orang membeli motor, dengan naiknya nilai upah maka 12 orang mampu membeli motor, pengusaha otomotif mendapatkan peningkatan keuntungan 20% demikian juga untuk sektor-sektor yang lain. Saya juga pernah membaca komentar disalah satu berita tentang UMP didetik..com yang kira-kira isinya :
Kalau nanti buruh minta naik gaji maka banyak yang akan diPHK dan ujung-ujungnya jadi TKI di malaysia/arab.
komentar yang bodoh menurut saya, saya yakin pengusaha masih mampu membayar upah buruh walau UMP naik sampai RP 2,7 juta karena alasan yang telah saya sebutkan diatas. apalagi setelah baca berita ini
Spoiler for Upah Minimum di Malaysia:
Buruh di Malaysia saja digaji $ 297 itupun masih merasa kurang (para pengusahanya jelas-mampu membayar mereka) masak pengusaha di Indonesia gak mampu seperti mereka. Dengan adanya perbedaan yang sangat besar antara besaran upah Indonesia-Malaysia maka gak salah banyak warga Indonesia berbondong-bondong jadi TKI di negeri Jiran.
Jika upah minimum di Indonesia jumlahnya setara dengan Malaysia saya yakin para TKI akan memilih bekaerja di Indonesia dan Malaysia akan kelimpungan. Kita semakin bangga menjadi warga negara Indonesia tanpa perlu minder terhadap tetangga usil Malaysia.
Trims dah baca curhatan saya
0
5.8K
67


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan