TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - Hingga pukul 23.00 WIB, Hangabehi masih belum terlihat. Padahal di Sasana Sewaka, tempat prosesi upacara sebelum kiran dimulai sudah dipenuhi oleh ribuan abdi dalem. Singgasana Hangabehi juga tak terlihat di Sasana Sewaka.

"Dampar hanya keluar setahun sekali. Tak adanya Sinuhun karena berhalangan hadir juga tak masalah," kata Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Kasunanan Surakarta, KP Edy Wirabhumi.

Kirab dimulai tepat pukul 00.00 tengah malam. Rute kirab tetap sama seperti tahun sebelumnya yang menempuh jarak sekitar 4 kilometer.

Rute itu yakni mulai dari Keraton - jalan Sudirman - jalan mayor Katamso - jalan Kapten Mulyadi - jalan Veteran - jalan Yos Sudarso - jalan Slamet Riyadi dan kembali ke Keraton.

"Ada sepuluh pusaka, sembilan kerbau keturunan Kyai Slamet, dan sekitar 8 ribu abdi dalem yang ikut kirab," kata KRMH Satrio Hadinagoro, Koordinator kirab.

Sepanjang perjalanan itu, masyarakat menyemut dipinggir jalan. Mereka memperebutkan kotoran Kyai Slamet karena dianggap bisa mendatangkan keberuntungan

SUMBER



TS: MANGKANYA JANGAN PERCAYA OMONGAN SEMUA KYAI, APA LAGI YANG SATU INI