TS
ajisaka
Ibu
Ibu
Lihatlah gurat-gurat keriput di wajahmu tidak bisa menyembunyikan usiamu,
istirahatlah dari aktivitasmu biar sejenak aku pijat bahumu
Bahu yang begitu kuat saat menimangku dulu.
Ibu,
Bolehkah ku dengar lagi suara lembutmu
Yang senantiasa membisikkan kata-kata indah di telingaku ketika engkau menggendongku dulu.
Yang tak pernah berhenti mendoakan anak-anakmu setiap waktu.
Ibu,
Ijinkan aku bersimpuh untuk mencium kedua kakimu,
Kaki yang menopang tubuhmu untuk berjuang demi anak-anakmu,
Sebagai tanda terima kasihku padamu, walau kutahu ribuan ucapan itu
Tak akan bisa membalas semua jasamu.
Cibinong, 10 dzulhijah 1433H
Sumber www.didiknotes.wordpress.com
Lihatlah gurat-gurat keriput di wajahmu tidak bisa menyembunyikan usiamu,
istirahatlah dari aktivitasmu biar sejenak aku pijat bahumu
Bahu yang begitu kuat saat menimangku dulu.
Ibu,
Bolehkah ku dengar lagi suara lembutmu
Yang senantiasa membisikkan kata-kata indah di telingaku ketika engkau menggendongku dulu.
Yang tak pernah berhenti mendoakan anak-anakmu setiap waktu.
Ibu,
Ijinkan aku bersimpuh untuk mencium kedua kakimu,
Kaki yang menopang tubuhmu untuk berjuang demi anak-anakmu,
Sebagai tanda terima kasihku padamu, walau kutahu ribuan ucapan itu
Tak akan bisa membalas semua jasamu.
Cibinong, 10 dzulhijah 1433H
Sumber www.didiknotes.wordpress.com
0
748
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan