Bank sentral Inggris putuskan membekukan sementara program stimulus utamanya di November ini disebabkan oleh potensi tingginya laju inflasi di Inggris, Gubernur BOE, Mervyn King, mengatakan pada Rabu kemarin.

Berbicara pada pers konferen menyusul publikasi perkiraan kuartalan terbaru BOE, King mengatakan keputusan untuk menahan kebijakan juga merefleksikan transfer dana antara BOE Departemen keuangan pada pekan lalu yang dalam perhitungan BOE seara dengan sejumlah stimulus lanjutan.

Sebelumnya di awal bulan ini, MPC memilih untuk mempertahankan program pembelian asetnya atau yang dikenal dengan Pengenduran Kuatitatif, senilai 375 miliar pound atau setara dengan $595,2 miliar aset dalam portfolio.

Inflasi tahunan inggris melonjak menjadi 2,7% pada bulan Oktober dari 2,2% di September, data resmi Selasa menunjukkan. Perkiraan BOE pada hari rabu tersebut menunjukkan laju inflasi kemungkinan tidak akan jatuh lagi setidaknya hingga semester kedua tahun depan, dan masih akan bertahan di target BoE yang hanya 2,0% hingga pertengahan 2014.

Alasan King bahwa laju inflasi yang tinggi merupakan alasan utama disitirahatkannya program QE menambah sinyalemen lain bahwa kemungkinan bank sentral menahan stimulus lebih dalam waktu dekat. Beberapa anggota MPC pertanyakan seberapa efektif QE dalam mendongkrak permintaan pada perekonomian saat ini\.