- Beranda
- Komunitas
- Games
- Can You Solve This Game?
SUNDANESE SHERLOCK mini case #1 "Fragile Victims"


TS
SuryalokaHolmes
SUNDANESE SHERLOCK mini case #1 "Fragile Victims"

Halo agan semua, selamat datang di trit pertamax ane, nama ane Surya,
dan ini ID kaskus ane SuryalokaHolmes.
Trit ini bukan maksud SARAgan

ane pun juga bukan orang sunda tulen tapi blasteran

Tapi ane buat trit ini karena cinta Indonesia

Mungkin supaya lebih cinta Indonesia
seharusnya nama ID saya "SuryalokaHalomoan"(SherlockHolmes)

Jadi OOT dah

Back to the Topic!
Ane Surya seorang detektif super!
dan ane disini akan mengepost kasus-kasus kesayangan ane
ini adalah kasus mini
maksud ane ini kasus yg tak beribet
dan kasusnya bukan kriminal berat
nanti kalo dah ISO ane akan post kasus yg tidak mini dan yg menang ane kasi cendol

dari pada banyak basa-basi mendingan langsung aja
the case begins now!
Quote:
kasus mini#1 ini kejadiannya waktu ane masih SMA, waktu liburan...
ane diajak adek kelas kembar ane Iren dan Irin ke villanya
bareng teman-teman se-ekskul silat lainnya
mereka mengajak teman-temannya untuk merayakan ulang tahun mereka
acara ulang tahunnya sih besok, cuman ane disuruh si jutek Iren dateng duluan
buat bantuin mereka nyiapin acara ulang tahunnya
ane berangkat pagi naik mobil mereka yang mewah
adem bener euy! ada dua pemandangan indah pula
Sesampainya di villa, ane kagum
Villanya gede amir! desain eksterior benar-benar klasik!
dengan denah yang fengshui dan tema yg green serasa di surga ditemani dua bidadari cantik
Supaya ane gak kesasar di villa yang "gede" ini
Iren dan Irin ngajak ane keliling villa duluan
saat lagi di taman villa ane bertemu tukang kebun, bernama Tanamiryo
Tanamiryo saat itu sedang memotong semak-semak...
"Pak udah gak usah, istirahat aja" Kata Irin
"Eh, Rin kan dia udah di gaji, udah nyantai aja!" Kata Iren
"Kan bapaknya capek dari pagi udah disini kasian atuh Ren..." Kata Irin
dari pagi? kok Irin tahu? jadi tadi pagi mereka udah disini?
ah bego bgt ane, kan jaman zekarang udah ada telepon
mungkin disuruhnya lewat telepon tadi pagi
lagian juga bisa jadi emang dia udah dijadwalin kerja dari pagi
Pak Tanamiryo lebih memilih melanjutkan kerja dan perjalanan ane berlanjut
Selanjutnya ane masuk ke dalam villa, ke ruang utama villa
kami disambut oleh Pak Layan, "butler" Iren dan Irin yang tadi mengemudikan Oh mobil
dia butler yang sangat loyal
seinget ane dari dulu dia udah jadi butler mereka
"ANJIR!" Kata ane kagum melihat besarnya villa tersebut
"hahaha, akang jangan kaget dulu ini baru permulaan!" Kata Iren sombong
"jangan sombong juga lah Ren!" Kata Irin
"Aku gak sombong, cuman ngasih tau!" Kata Iren
sambil mereka cocot satu sama lain, ane ngeliat sekeliling
di depan pintu masuk villa terlihat besar foto keluarga konglomerat Ciamisa, keluarganya si kembar
melihat fotonya ane jadi inget, kejadian 7 tahun yang lalu
7 tahun yang lalu villa ini sempat kebakar habis sewaktu mereka sekeluarga nginep disini
yang selamat hanya si kembar, sedangkan ayah ibu dan abangnya, Jamal,
meninggal, Ane inget bgt kejadian tersebut, berhubung Jamal dulu teman baik ane
waktu masih kecil, kita sering maen bareng, dia juga mengajari beberapa cara menjadi detektif...
"Foto itu ngebantu kami ingat" Kata Iren
"Eh, maaf" kata ane
"Gapapa kok kang, lagian kami kesini juga untuk memperingati 7 tahun yang lalu..." Kata Irin
"Eh, bukannya untuk ngerayain ulang tahun kalian?"
"Memang kejadiannya saat kita ulang tahun... udah yuk ayo kS E N S O R. waahh?!!!" Iren kepeleset saat mau pergi ke ruang selanjutnya
"Eh Ren kamu gapapa?" Tanya Irin
"iya Selo, gue gapapa kok, cuman sialan aja pembantu rumah ini ngepel terlalu basah" Keluh Iren
Bahasa Iren emang aneh gan, gak kayak orang sini, dia gaya ngomongnya kayak orang Jakarta
Emang Iren semenjak kejadian 7 tahun yg lalu, SD dan SMPnya di Jakarta, kalau Irin SD dan SMPnya di luar negeri
"Aduh non Iren, maaf non, mbak gak sengaja" Kata mbak Surwati yg datang dari luar villa setelah mendengar hal tsb
Surwati adalah pembantu di villa ini, dia masih muda dan cantik, keliatannya dia orang baru...
"ya Iren tahu mbak gak sengaja!
tapi lain kali gak usah ngepel! villa ini jarang didatengin! kalo berdebu disapu aja!" Suruh Iren
"Tapi kan kalo gitu kotor Ren!" Kata Irin
"Yaudah serah lah" Ngalah Iren
"Eh, itu mbak beli susu ya?" Tanya Irin
"Eh,iya buat nanti kan mau ada acara ulang tahun" Kata mbaknya
"Haduh! ini lagi, mbak tau gak Umur Iren berapa? Iren kan gak suka, emangnya anak TK masih muinum susu
" Kata Iren
"Tingkah laku kamu sendiri masih kayak ane TK atuh Ren!" Kata Irin
"Hah,Serah lo mau ngomong apalah Rin, yang penting gue gak mau minum susu, udah ah, ayo jalan lagi"
kami pun melanjutkan perjalanan, emang Kembar tapi beda...
selanjutnya ane pergi ke ruang makan di ujung ruang makan ane lihat ada pintu besi kecil yg aneh
sepertinya tempat buat perapian tapi kenapa ditutup rapat?
karena pintu besi itu ane perhatikan terus, Irin berkata
"Karena itu kami selamat, dan karena kami kakak tak selamat"
"Eh" ane terkaget sesaat
prtprprptpprt (suara perut laper kami bertiga)
"eeh, makan dulu yuk, laper kan?" Kata Iren
kami pun makan karena saking lapernya dari berangkat sampe sekarang belum makan
saat kami makan, Wawan temen silat ane menelpon
"Halo, kang! kita kejebak macet nih! kayaknya bakal dateng telat, acara ulang tahunnya belom dimulai kan?"
"Kan besok ulang tahunnya
" Kata ane
"Oh besok ya? yaudah, siapin kamar aja buat kita" Kata Wawan
seusai makan ane taro tas di kamar lalu melanjutkan perjalanan, ke ruang sauna, kolam renang, ruang santai, dan terakhir
ruang koleksi, ruang koleksi berada jauh diujung villa seperti bangunan tersendiri berbentuk menara tinggi
dan 7 tahun yg lalu inilah satu-satunya ruang yg tak terbakar
Ruang koleksi ini dari dalam sangat megah, dindingnya di penuhi buku-buku, sampai puncak menara
tetapi bagi buku-buku Sherlock Holmes, ada tempat khusus yaitu di tengah2 menara
tak salah lagi itu kerjaan ayah mereka, sama seperti ayah ane, ayah mereka juga seorang "Sherlockian" makanya anak-anaknya diberi nama aneh2
dan di lantai paling bawah adalah koleksi barang pecah belah mulai dari vas, sampai guci gak jelas bergambar aneh
Iren memamerkan semua vas dan guci tsb ke ane dengan sangat sombong
dan yang paling ia banggakan adalah vas buatan Ibunya,yang sampai ia jelaskan sedetil mungkin
vas yang dicat bermotif batik tsb di taruh disamping guci besar bergambar monster yang memegang palu
kalo gak salah Iren bilang motifnya batik "mendung" ane lupa
ane sempet ngeri liat semua vasnya, bukan karena takut, tapi letaknya itu loh gampang jatuh!
setelah itu kami bertiga sholat maghrib di musholah yang bersebelahan dengan menara tsb, katanya musholah tsb dibuat disamping menara,
supaya menaranya tak menyeramkan, setelah solat kami melewati menara lagi untuk ke villa dan kami terkaget melihat sebuah kekacauan
Semua vas dan guci, hancur berkeping-keping, yang tersisa hanya guci besar yang tadi,
Ini mirip sesuatu kisah, apa ya?...
"Astaghfirullah, kenapa begini?" Kaget mbak Surwati, Pak Layan, dan Pak Tanamiryo yang baru mau solat
"Jangan pura-pura kaget, pelakunya ada diantara kalian, gak mungkin sebuah guci bisa menghancurkan guci lain!" Kata ane dengan keren
"Kenapa kami mas?" Tanya mbak Surwati
"Karena aku, Iren dan Irin sedang solat, sebelum kami solat semuanya masih utuh, tetapi setelah kami selesai solat hancur semua menjadi beling! Berarti kejadiannya saat kami sedang sholat!
waktu sekitar 5 menit cukup untuk menghancurkan seluruh pecah belah yg tak terlindung tsb dengan cepat lagipula takkan terdengar dari luar jika kedua pintu tertutup karena dinding ini banyak buku-buku, yang menjadi peredam suara"
"Oh iya, sewaktu Iren nutup pintu tadi, Iren juga kunci pintunya, dan yang memegang kunci ruang ini cuman kalian bertiga!" Kata Iren
"Emangnya mbak, Pak Layan, ama Pak Tanam, abis ngapain kok baru mau solat?" Tanya Irin
Mbak Surwati mengaku
"Saya sehabis mencuci piring makanan yang kalian makan"
"oh gitu kalau gitu aku periksa dulu"
Pak Layan mengaku
"Saya sehabis menutup semua pintu yang daritadi nona lupa tutup dan menyalakan pemanas ruangan dikamar"
Pak Tanam mengaku
"Sehabis memotong semua semak-semak menjadi rapih"
Setelah mendengar mereka bertiga ane cek, semuanya benar
ane pun biarkan mereka bertiga solat terlebih dahulu,
ane buntu gan, gak tau siapa pelakunya
Kalau motif pelaku mungkin karena kesal terhadap Iren yang jutek
"Kang udah tahu siapa pelakunya belum?" Tanya Irin
"Aduh, belum nih, masih..."
"HASSSYI!!!" Bersin Iren
"Aduh debunya banyak bgt, pembantu itu gak pernah ngebersihin vas-vas ini ya?" Keluh Iren
"Ren kamu ngapain?" Tanya ane
"Eh, lagi lihat-lihat pecahannya siapa tahu ada petunju...HASSSYII!!!" Bersin lagi Iren
"Udah Ren kalo banyak debu gak usah...HASSYYII!!!! tuh jadi terbang-terbangan debunya" Kata Irin
"Kagak! HASSYI!! pelakunya udah ngancurin vasnya ibu! Kalo udah ketahuan bakal aku pecat dia!" Kata Iren
"Eh, kok ada bau ikan yang tadi kita makan?" Tanya Irin
ane pun mengambil sapu tangan di kantong ane
menutup hidung lalu mengambil sebuah pecahan, memang banyak debu, maka ane bersihkan debunya dan ane cium...
Ternyata memang ada bau ikan yang tadi kita makan! tunggu, sialan! ini kan pecahan vas ibunya mereka...
eh tunggu ane ingat-ingat waktu ane masih di dalam ruang ini tadi sebelum solat, pintu depan menaranya terbuka lebar...
Taman, ruang utama, ruang makan... ya makanan itu... menara... musholah...jangan-jangan...
Pelaku memang merencanakan ini...
memanfaatkan kesempatan sepi...
menggunakan cara yg tanpa hati...
ane diajak adek kelas kembar ane Iren dan Irin ke villanya
bareng teman-teman se-ekskul silat lainnya
mereka mengajak teman-temannya untuk merayakan ulang tahun mereka
acara ulang tahunnya sih besok, cuman ane disuruh si jutek Iren dateng duluan
buat bantuin mereka nyiapin acara ulang tahunnya
ane berangkat pagi naik mobil mereka yang mewah
adem bener euy! ada dua pemandangan indah pula

Sesampainya di villa, ane kagum

Villanya gede amir! desain eksterior benar-benar klasik!
dengan denah yang fengshui dan tema yg green serasa di surga ditemani dua bidadari cantik

Supaya ane gak kesasar di villa yang "gede" ini
Iren dan Irin ngajak ane keliling villa duluan
saat lagi di taman villa ane bertemu tukang kebun, bernama Tanamiryo
Tanamiryo saat itu sedang memotong semak-semak...
"Pak udah gak usah, istirahat aja" Kata Irin
"Eh, Rin kan dia udah di gaji, udah nyantai aja!" Kata Iren
"Kan bapaknya capek dari pagi udah disini kasian atuh Ren..." Kata Irin
dari pagi? kok Irin tahu? jadi tadi pagi mereka udah disini?
ah bego bgt ane, kan jaman zekarang udah ada telepon
mungkin disuruhnya lewat telepon tadi pagi
lagian juga bisa jadi emang dia udah dijadwalin kerja dari pagi
Pak Tanamiryo lebih memilih melanjutkan kerja dan perjalanan ane berlanjut
Selanjutnya ane masuk ke dalam villa, ke ruang utama villa
kami disambut oleh Pak Layan, "butler" Iren dan Irin yang tadi mengemudikan Oh mobil
dia butler yang sangat loyal
seinget ane dari dulu dia udah jadi butler mereka
"ANJIR!" Kata ane kagum melihat besarnya villa tersebut
"hahaha, akang jangan kaget dulu ini baru permulaan!" Kata Iren sombong
"jangan sombong juga lah Ren!" Kata Irin
"Aku gak sombong, cuman ngasih tau!" Kata Iren
sambil mereka cocot satu sama lain, ane ngeliat sekeliling
di depan pintu masuk villa terlihat besar foto keluarga konglomerat Ciamisa, keluarganya si kembar
melihat fotonya ane jadi inget, kejadian 7 tahun yang lalu
7 tahun yang lalu villa ini sempat kebakar habis sewaktu mereka sekeluarga nginep disini
yang selamat hanya si kembar, sedangkan ayah ibu dan abangnya, Jamal,
meninggal, Ane inget bgt kejadian tersebut, berhubung Jamal dulu teman baik ane
waktu masih kecil, kita sering maen bareng, dia juga mengajari beberapa cara menjadi detektif...
"Foto itu ngebantu kami ingat" Kata Iren
"Eh, maaf" kata ane
"Gapapa kok kang, lagian kami kesini juga untuk memperingati 7 tahun yang lalu..." Kata Irin
"Eh, bukannya untuk ngerayain ulang tahun kalian?"
"Memang kejadiannya saat kita ulang tahun... udah yuk ayo kS E N S O R. waahh?!!!" Iren kepeleset saat mau pergi ke ruang selanjutnya
"Eh Ren kamu gapapa?" Tanya Irin
"iya Selo, gue gapapa kok, cuman sialan aja pembantu rumah ini ngepel terlalu basah" Keluh Iren
Bahasa Iren emang aneh gan, gak kayak orang sini, dia gaya ngomongnya kayak orang Jakarta
Emang Iren semenjak kejadian 7 tahun yg lalu, SD dan SMPnya di Jakarta, kalau Irin SD dan SMPnya di luar negeri
"Aduh non Iren, maaf non, mbak gak sengaja" Kata mbak Surwati yg datang dari luar villa setelah mendengar hal tsb
Surwati adalah pembantu di villa ini, dia masih muda dan cantik, keliatannya dia orang baru...
"ya Iren tahu mbak gak sengaja!

"Tapi kan kalo gitu kotor Ren!" Kata Irin
"Yaudah serah lah" Ngalah Iren
"Eh, itu mbak beli susu ya?" Tanya Irin
"Eh,iya buat nanti kan mau ada acara ulang tahun" Kata mbaknya
"Haduh! ini lagi, mbak tau gak Umur Iren berapa? Iren kan gak suka, emangnya anak TK masih muinum susu

"Tingkah laku kamu sendiri masih kayak ane TK atuh Ren!" Kata Irin
"Hah,Serah lo mau ngomong apalah Rin, yang penting gue gak mau minum susu, udah ah, ayo jalan lagi"
kami pun melanjutkan perjalanan, emang Kembar tapi beda...
selanjutnya ane pergi ke ruang makan di ujung ruang makan ane lihat ada pintu besi kecil yg aneh
sepertinya tempat buat perapian tapi kenapa ditutup rapat?
karena pintu besi itu ane perhatikan terus, Irin berkata
"Karena itu kami selamat, dan karena kami kakak tak selamat"
"Eh" ane terkaget sesaat
prtprprptpprt (suara perut laper kami bertiga)
"eeh, makan dulu yuk, laper kan?" Kata Iren
kami pun makan karena saking lapernya dari berangkat sampe sekarang belum makan
saat kami makan, Wawan temen silat ane menelpon
"Halo, kang! kita kejebak macet nih! kayaknya bakal dateng telat, acara ulang tahunnya belom dimulai kan?"
"Kan besok ulang tahunnya

"Oh besok ya? yaudah, siapin kamar aja buat kita" Kata Wawan
seusai makan ane taro tas di kamar lalu melanjutkan perjalanan, ke ruang sauna, kolam renang, ruang santai, dan terakhir
ruang koleksi, ruang koleksi berada jauh diujung villa seperti bangunan tersendiri berbentuk menara tinggi
dan 7 tahun yg lalu inilah satu-satunya ruang yg tak terbakar
Ruang koleksi ini dari dalam sangat megah, dindingnya di penuhi buku-buku, sampai puncak menara
tetapi bagi buku-buku Sherlock Holmes, ada tempat khusus yaitu di tengah2 menara
tak salah lagi itu kerjaan ayah mereka, sama seperti ayah ane, ayah mereka juga seorang "Sherlockian" makanya anak-anaknya diberi nama aneh2
dan di lantai paling bawah adalah koleksi barang pecah belah mulai dari vas, sampai guci gak jelas bergambar aneh
Iren memamerkan semua vas dan guci tsb ke ane dengan sangat sombong
dan yang paling ia banggakan adalah vas buatan Ibunya,yang sampai ia jelaskan sedetil mungkin
vas yang dicat bermotif batik tsb di taruh disamping guci besar bergambar monster yang memegang palu
kalo gak salah Iren bilang motifnya batik "mendung" ane lupa

ane sempet ngeri liat semua vasnya, bukan karena takut, tapi letaknya itu loh gampang jatuh!
setelah itu kami bertiga sholat maghrib di musholah yang bersebelahan dengan menara tsb, katanya musholah tsb dibuat disamping menara,
supaya menaranya tak menyeramkan, setelah solat kami melewati menara lagi untuk ke villa dan kami terkaget melihat sebuah kekacauan
Semua vas dan guci, hancur berkeping-keping, yang tersisa hanya guci besar yang tadi,
Ini mirip sesuatu kisah, apa ya?...
"Astaghfirullah, kenapa begini?" Kaget mbak Surwati, Pak Layan, dan Pak Tanamiryo yang baru mau solat
"Jangan pura-pura kaget, pelakunya ada diantara kalian, gak mungkin sebuah guci bisa menghancurkan guci lain!" Kata ane dengan keren
"Kenapa kami mas?" Tanya mbak Surwati
"Karena aku, Iren dan Irin sedang solat, sebelum kami solat semuanya masih utuh, tetapi setelah kami selesai solat hancur semua menjadi beling! Berarti kejadiannya saat kami sedang sholat!
waktu sekitar 5 menit cukup untuk menghancurkan seluruh pecah belah yg tak terlindung tsb dengan cepat lagipula takkan terdengar dari luar jika kedua pintu tertutup karena dinding ini banyak buku-buku, yang menjadi peredam suara"
"Oh iya, sewaktu Iren nutup pintu tadi, Iren juga kunci pintunya, dan yang memegang kunci ruang ini cuman kalian bertiga!" Kata Iren
"Emangnya mbak, Pak Layan, ama Pak Tanam, abis ngapain kok baru mau solat?" Tanya Irin
Mbak Surwati mengaku
"Saya sehabis mencuci piring makanan yang kalian makan"
"oh gitu kalau gitu aku periksa dulu"
Pak Layan mengaku
"Saya sehabis menutup semua pintu yang daritadi nona lupa tutup dan menyalakan pemanas ruangan dikamar"
Pak Tanam mengaku
"Sehabis memotong semua semak-semak menjadi rapih"
Setelah mendengar mereka bertiga ane cek, semuanya benar
ane pun biarkan mereka bertiga solat terlebih dahulu,
ane buntu gan, gak tau siapa pelakunya
Kalau motif pelaku mungkin karena kesal terhadap Iren yang jutek
"Kang udah tahu siapa pelakunya belum?" Tanya Irin
"Aduh, belum nih, masih..."
"HASSSYI!!!" Bersin Iren
"Aduh debunya banyak bgt, pembantu itu gak pernah ngebersihin vas-vas ini ya?" Keluh Iren
"Ren kamu ngapain?" Tanya ane
"Eh, lagi lihat-lihat pecahannya siapa tahu ada petunju...HASSSYII!!!" Bersin lagi Iren
"Udah Ren kalo banyak debu gak usah...HASSYYII!!!! tuh jadi terbang-terbangan debunya" Kata Irin
"Kagak! HASSYI!! pelakunya udah ngancurin vasnya ibu! Kalo udah ketahuan bakal aku pecat dia!" Kata Iren
"Eh, kok ada bau ikan yang tadi kita makan?" Tanya Irin
ane pun mengambil sapu tangan di kantong ane
menutup hidung lalu mengambil sebuah pecahan, memang banyak debu, maka ane bersihkan debunya dan ane cium...
Ternyata memang ada bau ikan yang tadi kita makan! tunggu, sialan! ini kan pecahan vas ibunya mereka...
eh tunggu ane ingat-ingat waktu ane masih di dalam ruang ini tadi sebelum solat, pintu depan menaranya terbuka lebar...
Taman, ruang utama, ruang makan... ya makanan itu... menara... musholah...jangan-jangan...
Pelaku memang merencanakan ini...
memanfaatkan kesempatan sepi...
menggunakan cara yg tanpa hati...
Siapakah pelakunya dan apa motifnya?
SOLVED BY AP25
TS need critics Before Thread Closed!
Spoiler for next mini case:
SUNDANESE SHERLOCK mini case#2 "Abnormal Activity"
Diubah oleh SuryalokaHolmes 18-11-2012 05:53
0
3.9K
Kutip
37
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan