- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Akankah Rhoma Irama "Menggoyang" panggung politik Indonesia?


TS
faliandi
Akankah Rhoma Irama "Menggoyang" panggung politik Indonesia?
[CENTER]
[/CENTER]
Rhoma Irama selama ini terkenal dalam kehebatannya menggoyang panggung musik Indonesia. Nah, kebayang nggak misalnya ia ikut menggoyang panggung politik Indonesia? Kira-kira apa yang akan terjadi ya bro?
Kira – kira apakah yang membuat seseorang pantas untuk dicalonkan menjadi seorang presiden? Latar belakang karier politik? Kepintaran ataupun kecakapan? Wibawa ataupun hanya karena terkenal? Jika Bang Haji Rhoma Irama pedangdut tersohor sepanjang masa di negeri Indonesia ini mencalonkan diri menjadi Capres 2014, apakah Anda siap menerimanya?
Pencetusan ini datang pada saat sidang pleno Rakernas Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) baru – baru ini di Jakarta. Menurut anggota sesepuh PAMMI, Rhoma Irama dipilih mempunyai elektabilitas, popularitas yang dianggap seperti tokoh masyarakat karena statusnya sebagai Da’i dan juga mempunyai mempunyai modal besar. Soal masalah kepemimpinan dalam karier politik dan kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin yang mengayomi masyarakat Indonesia sebagai satu kesatuan NKRI, nampaknya belum menjadi pertimbangan.
Masih segar di ingatan kita, ketika Rhoma Irama sempat dituding ikut andil dalam melakukan “Black Campaign” dengan menyinggung permasalahan SARA terhadap salah satu calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI ketika masa pemilu yang baru – baru ini lewat. Ada banyak media yang mampu menyiarkan bukti nyata sekaligus dengan berbagai perdebatannya. Namun semuanya akhirnya berakhir damai dan tidak terjadi konflik yang berkelanjutan.
Dalam hal karir politik, Sang Satria Bergitar ternyata sudah mempunyai pengalaman bro. Kiprahnya sudah dimulai sejak masa Orde Baru di PPP (Partai Persatuan Pembangunan). Kiprah Rhoma dalam menyedot jutaan partisipan patut diacungi jempol karena berhasil membuat mereka terhibur dengan caranya berorasi sambil berpentas dangdut. Dalam soal berorasi, nampaknya hal tersebut sudah bukan menjadi barang baru bagi Rhoma.
Namun ternyata Rhoma merupakan tipe orang yang tidak setia karena berpindah – pindah partai. Awalnya dari PPP, lalu pindah di tahun 1992 ke Golkar menjadi utusan Golongan yang mewakili seniman dan artis. Namun nyatanya, pada tahun 2009, Rhoma kembali ke pangkuan PPP. Nampaknya Rhoma merupakan tipe yang tidak setia. Sangat wajar terlihat dari kehidupan pribadinya bro. Jika dalam kehidupan pribadi saja sudah tidak setia, bagaimana dalam memimpin rakyat, jangan – jangan tidak setia pada janjinya dan nantinya pindah ke lain untuk tidak memihak rakyat lagi?
Yah kita tunggu saja bagaimana kiprah Sang Satria Bergitar dalam kancah pertarungan menuju RI 1 di 2014. Setelah berhasil menggoyang panggung dangdut Indonesia, apakah Rhoma Irama berhasil menggoyang panggung politik Indonesia?
Sumber

Rhoma Irama selama ini terkenal dalam kehebatannya menggoyang panggung musik Indonesia. Nah, kebayang nggak misalnya ia ikut menggoyang panggung politik Indonesia? Kira-kira apa yang akan terjadi ya bro?
Kira – kira apakah yang membuat seseorang pantas untuk dicalonkan menjadi seorang presiden? Latar belakang karier politik? Kepintaran ataupun kecakapan? Wibawa ataupun hanya karena terkenal? Jika Bang Haji Rhoma Irama pedangdut tersohor sepanjang masa di negeri Indonesia ini mencalonkan diri menjadi Capres 2014, apakah Anda siap menerimanya?
Pencetusan ini datang pada saat sidang pleno Rakernas Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) baru – baru ini di Jakarta. Menurut anggota sesepuh PAMMI, Rhoma Irama dipilih mempunyai elektabilitas, popularitas yang dianggap seperti tokoh masyarakat karena statusnya sebagai Da’i dan juga mempunyai mempunyai modal besar. Soal masalah kepemimpinan dalam karier politik dan kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin yang mengayomi masyarakat Indonesia sebagai satu kesatuan NKRI, nampaknya belum menjadi pertimbangan.
Masih segar di ingatan kita, ketika Rhoma Irama sempat dituding ikut andil dalam melakukan “Black Campaign” dengan menyinggung permasalahan SARA terhadap salah satu calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI ketika masa pemilu yang baru – baru ini lewat. Ada banyak media yang mampu menyiarkan bukti nyata sekaligus dengan berbagai perdebatannya. Namun semuanya akhirnya berakhir damai dan tidak terjadi konflik yang berkelanjutan.
Dalam hal karir politik, Sang Satria Bergitar ternyata sudah mempunyai pengalaman bro. Kiprahnya sudah dimulai sejak masa Orde Baru di PPP (Partai Persatuan Pembangunan). Kiprah Rhoma dalam menyedot jutaan partisipan patut diacungi jempol karena berhasil membuat mereka terhibur dengan caranya berorasi sambil berpentas dangdut. Dalam soal berorasi, nampaknya hal tersebut sudah bukan menjadi barang baru bagi Rhoma.
Namun ternyata Rhoma merupakan tipe orang yang tidak setia karena berpindah – pindah partai. Awalnya dari PPP, lalu pindah di tahun 1992 ke Golkar menjadi utusan Golongan yang mewakili seniman dan artis. Namun nyatanya, pada tahun 2009, Rhoma kembali ke pangkuan PPP. Nampaknya Rhoma merupakan tipe yang tidak setia. Sangat wajar terlihat dari kehidupan pribadinya bro. Jika dalam kehidupan pribadi saja sudah tidak setia, bagaimana dalam memimpin rakyat, jangan – jangan tidak setia pada janjinya dan nantinya pindah ke lain untuk tidak memihak rakyat lagi?
Yah kita tunggu saja bagaimana kiprah Sang Satria Bergitar dalam kancah pertarungan menuju RI 1 di 2014. Setelah berhasil menggoyang panggung dangdut Indonesia, apakah Rhoma Irama berhasil menggoyang panggung politik Indonesia?
Sumber
0
806
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan