- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Golkar Nilai Rhoma Fenomena Politik Baru. Visi Capresnya ada di Lagu Dangdutnya
TS
AkuCintaNanea
Golkar Nilai Rhoma Fenomena Politik Baru. Visi Capresnya ada di Lagu Dangdutnya
Golkar Nilai Rhoma Irama Fenomena Politik Baru
Rabu, 14 November 2012 | 14:50 WIB
inilah..com, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (Golkar) Hajriyanto Tohari menilai wacana majunya raja dangdut Rhoma Irama di Pemilihan Presiden 2014 adalah sebuah fenomena poltik yang baru. Sebagai musisi, Rhoma Irama diyakini memiliki konstituen yang kuat dan fanatik. "Saya rasa Rhoma Irama itu sebuah fenomena, bahkan fenomena itu sendiri. Rhoma itu sedikit dari penyanyi besar yang bisa membangun penggemar dan pemujanya sendiri menjadi sebuah komunitas. Komunitas pemuja Rhoma Irama itu ada, dan itu menjadi konstituennya," ujar Hajriyanto di Gedung DPR, Senayan, Rabu (14/11/2012).
Menurutnya, keberanian dan kesiapan Rhoma Irama untuk maju di Pilpres 2014 patut diapresiasi oleh semua pihak. Sebab setiap warga negara berhak menggunakan hak politiknya di 2014. Selain itu, di era demokrasi seperti sekarang ini membuka ruang bagi siapa pun untuk terjun di dunia politik. Bahkan jika memiliki kapasitas dan kemampuan seseorang bisa saja mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) asalkan didukung oleh partai politik tertentu. "Saya rasa di era demokrasi langsung seperti sekarang ini kita harus membiasakan diri untuk bersikap positif terhadap kemunculan seseorang tokoh sebagai calon presiden, siapapun dia dan apapun latar belakang profesinya. Kita tidak boleh memandang enteng seseorang yang menyatakan keinginan dan keterpanggilannya menjadi capres," ungkapnya.
Hajri menambahkan, wacana Rhoma Irama sebagai kandidat capres juga tidak boleh dianggap enteng oleh para tokoh partai politik. Sebab belum tentu tokoh politik itu berpeluang besar dipilih orang rakyat. "Apalagi para politikus partai sama sekali tidak boleh underestimate terhadap nama-nama baru yang muncul sebagai capres. Sikap underestimate itu bisa muncul karena perasaan sombong seakan-akan hanya mereka yang paling pantas dan berhak diusung menjadi capres. Apalagi konstitusi kita juga menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak memilih dan dipilih," imbuhnya. "Maka jadi capres itu hak konstitusional setiap warga negara. Pengalaman demokrasi deliberatif di berbagai negara membuktikan cukup banyak artis film dan penyanyi terpilih menjadi presiden, dan sukses menjalankan pemerintahan," tambahnya.
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1926745/golkar-nilai-rhoma-irama-fenomena-politik-baru[/url]
Visi Capres Rhoma Irama Ada di Lagu Dangdut
Selasa, 13 November 2012, 09:40
VIVAnews - Meski baru menyatakan siap nyapres, Rhoma Irama telah mengampanyekan visi misinya jauh-jauh hari. Menurutnya, visinya itu telah dituangkan dalam lirik-lirik lagu dangdutnya yang sangat populer di masyarakat. Popularitasnya yang tinggi itulah yang menjadi modalnya maju. Setidaknya tiga modal yang diklaimnya, yakni tingkat keterpilihan yang tinggi, tingkat penerimaan publik merata dan kapabilitas memadai. ”Lirik-lirik lagu saya yang pada hakikatnya merupakan visi dan misi saya sebagai seorang negarawan itulah penilaian mereka yang mendorong saya maju,” kata Rhoma kepada VIVanews.
Rhoma mengaku sebetulnya tidak memiliki ambisi menjadi presiden. Kesiapannya maju itu atas dorongan dan dukungan para ulama, habib, serta pengikutnya yang menurutnya berjumlah jutaan. Pernyataan kesiapan Rhoma maju itu memang disampaikan dalam sebuah forum pengajian yang digelar perkumpulan ulama dan habib di Jakarta yang tergabung dalam Wasiat Ulama (Wasilah Silaturahim Asatidz Tokoh dan Ulama). “Saya didorong, saya tidak terobsesi untuk itu,” kata Rhoma.
Meski hanya didukung umat Islam, Rhoma berjanji tetap menjaga kebhinekaan. Sebab, ajaran Islam yang dipegangnya mengajarkan toleransi dan tidak rasis. Menurutnya, Islam sangat kondusif untuk persatuan bangsa, dan persatuan umat di dunia. ”Bahwa kemarin yang saya katakan orang Islam dilarang memimpin non muslim sebagai pemimpin itu subjektivitas agama yang sesungguhnya hanya untuk konsumsi internal umat Islam yang tidak boleh disosialisasikan. Yang mengeluarkan ini memblow up, ini yang sangat provokatif,” kata Rhoma menjawab dugaan berkampanye bermuatan SARA saat pilkada DKI lalu.
Menurut Rhoma, dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara, Islam memerintahkan mencintai suku bangsa apapun agama apapun sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. setelah itu tidak ada masalah karena iIslam itu sangat toleran dan tidak rasis. ”Itu akan saya buktikan kepada dunia, tidak hanya Indonesia,” ujarnya. Rhoma menuturkan, dirinya mulai merasakan gejala-gejala sejumlah partai akan mendukungnya. Hal itu terlihat dari pernyataan sejumlah fungsionaris partai di media yang merespons pencalonannya dengan positif. ”Gejala-gejala itu sudah keliatan tapi belum secara konkrit menemui saya, tapi gelagatnya sudah keliatan. Saya melihat-lihat berita berita di misalnya online ada indikasi-indikasi ke sana, merespons pencalonan Rhoma,” kata dia penuh percaya diri.
http://politik.news.viva.co.id/news/...i-lagu-dangdut
Salah satu Visi Rhoma adalah Keberpihakan pada Anak terlantar ..
[youtube]JxGzL7aLHl8&feature=relmfu[/youtube]
Dalam menegakkan Keadilan, bang Rhoma dalam Perjuangannya selalu disertai Do'a
[youtube]21B4w_kIJbE&feature=related[/youtube]
--------------------------
Maju terus bang Haji, banyak tuh kayaknya mulai terguncyang! ...
0
1.1K
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan