Para anggota dewan perwakilan rakyat daerah Okinawa, Jepang, mengeluarkan resolusi yang menyatakan kemarahan besar warga pada kasus dugaan pemerkosaan wanita Jepang oleh para anggota Angkatan Laut Amerika Serikat pekan lalu.

Resolusi ini disetujui DPRD Okinawa Senin (23/10/2012) kemarin, dengan tuntutan hukuman pidana dan ganti rugi untuk korban pemerkosaan. Dalam beberapa kasus, tindak kriminal personil militer AS semakin hari semakin parah.

Para anggota DPRD Okinawa mengakan sudah ada 5.747 tindak kriminal yang melibatkan personil militer AS sejak Okinawa dikembalikan ke pihak Jepang pada 1972. Resolusi juga menyatakan para pejabat militer AS tidak pernah berupaya ikut menegakkan hukum atas tindak kriminal yang dilakukan para personil militernya di Okinawa.

“Insiden demi insiden terus terjadi. Bahkan insiden-insiden itu semakin hari semakin parah,” ujar legislator Okinawa yang enggan menyebut namanya kepada Yomiuri Shimbun Senin (22/10).

Penangkapan terhadap pelaut AS yang berusia 23 tahun atas dugaan pemerkosaan terhadap wanita Okinawa memperburuk ketegangan antara milter AS dan rakyat Okinawa. Tentara AS memberlakukan jam malam yang berlaku mulai pukul 23:00 hingga 05:00 untuk semua personel militer AS yang bertugas di Jepang.

“Resolusi DPRD Okinawa menuntut diadakan pembahasan ulang status Japan-US Forces Agreement,” ujar gubernur Okinawa Hirokazu Nakaiman, agar ruang gerak milter AS di Okinawa dibatasi.

Japan-US Forces Agreement membatasi penyidik Jepang mengadili personel militer AS yang melakukan tindak kriminal dan mengalihkan wewenang kepada militer AS. Perjanjian ini terlalu lembek dan para personel milter AS yang melakukan tindak kejahatan tak pernah dihukum.

“Kami sangat muak dengan hal ini, karena insiden seperti ini sudah sering terjadi sebelumnya,” kata Naima pada saat tiba di Washington DC pada hari Minggu kemarin. Nakaiman datang ke Washington untuk menghadiri sebuah simposium. “Saya biarkan AS mengetahui sentimen yang berkembang di Okinawa,” tambahnya.

Insiden tindak kriminal sebelumnya adalah pemerkosaan oleh 12 orang geng tentara AS terhadap seorang gadis kecil Jepang pada 1995.

Komentar: Tuh kan, pada datang lu pada..

Sumber: http://www.beritapolitk.com/index.ph...awa-marah.html