Quote:
BANDUNG - Politikus PDI Perjuangan Rieke Dyah Pitaloka menjadi salah satu pemateri dalam Seminar Nasional Kebudayaan Kontemporer II bertema "Surat Malam untuk Presiden: 84 Tahun Patahan Narasi" di Institut Teknologi Bandung (ITB). Anggota DPR yang juga artis itu menyajikan pandangannya bersama narasumber lainnya seperti budayawan Acep Iwan Saidi, seniman Tisna Sanjaya, dan lain-lain.
Politikus yang tenar lewat peran sebagai Oneng ini berujar, ITB merupakan tempat penting bagi Presiden Pertama RI, Soekarno, terutama bagi perkembangan intelektualnya. Hasil pergolakan intelektual Bung Karno di ITB selanjutnya dipadukan dalam gerak langkahnya sebagai aktivis kemerdekaan.
"Dari tadi saya merasa ruh Soekarno berada bersama kita. Entah karena auranya, karena beliau bukan hanya insinyur ITB tetapi juga sebagai arsitek bangsa ini," kata Rieke, Senin (29/10/2012).
Selanjutnya, Rieke yang mengenakan busana merah menyampaikan pandangannya terhadap Sumpah Pemuda yang diperingati tiap 28 Oktober. Dia menuturkan, pada 1928 lalu 71 pemuda berkumpul di suatu tempat untuk berikrar berbangsa dan berbahasa satu. Ketika itu, peserta kongres bukan hanya pemuda dari Jawa, tetapi dari berbagai tempat di Indonesia. Bahkan ada yang dari Tionghoa dan Arab.
"Hal itu menunjukan bahwa pluralisme menjadi ciri khas Indonesia. Pluralisme merupakan fondasi Indonesia yang tidak bisa diusik," imbuhnya bersemangat.
Sementara itu, seniman Tisna Sanjaya juga mengamini pernyataan Rieke bahwa ada aura Bung Karno di ITB. Terutama setelah Rieke menyampaikan orasinya yang penuh semangat. "Memang terasa ada aura Bung Karno," kata Tisna, sambil tersenyum. Tisna berharap akan lebih banyak lagi pemimpin muda seperti Rieke.(rfa)
alamaaak si oneng sama tim horenya, bukan cuma nyontek kotak kotak jokohok, sekarang gaya nyonya besar megatron pun dijiplaknya pulak 