Kaskus

News

+ThinkAvatar border
TS
+Think
[Cerita, Curhat & Minta Saran] Usaha Sampingan MAJU tapi nggak ke-handle
Perkenalkan ane salah satu dari kalian yang suka berwirausaha, saat ini domisili di bandung sejak 2004, umur ane saat ini 27th, sudah berkeluarga dan memiliki 2 anak.

ane saat ini punya 3 jenis usaha yang dijalankan.
1. Sebagai programmer, Web design, dll. (sejak 2003) - (income tergantung project - income tertinggi 40jt/project)
2. Menjalankan bisnis e-commerce online dan offline dibidang seni. (sejak 2006) - income (rata2 20jt/bulan | income tertinggi bulanan 60jt)
3. Usaha kuliner merk sendiri. (6 bulan) - income saat ini 400rb/hari.

Semua usaha yang ane jalankan dari segi pemasukan bisa dibilang sangat memuaskan.
ane skip skip aja ya,,,.

nah yang pingin ane omongin saat ini adalah usaha baru ane dibidang kuliner.
sebelum menjalankan usaha kuliner ini ane cukup nyaman dengan pekerjaan no 1 & 2 (programmer & jualan offline/online e-commerce) dan bisa dibilang dari 2 usaha tersebut ane bisa membeli rumah, kendaraan (mobil, motor) dan tentunya tabungan.

2 jenis usaha yang ane sudah jalankan tersebut sifatnya premium, jadi kapan ada project atau pembelian tidak bisa diprediksi walaupun dalam sebulan sudah pasti ada pemasukan.
nah berdasarkan pemikiran tersebut ane memulai rencana untuk membuat usaha baru dengan pemasukan harian.

Dengan modal seadanya ane pengen membangun suatu perusahaan yang besar dan terkonsep namun jangan sampai kerepotan dalam menjalankan, dengan cara merekrut staff dibagiannya masing2.
tadinya hitung2an ane dari usaha ini ane hanya mengharapkan penghasilan bersih 150rb/cabang/hari, ternyata diluar dugaan baru 1 cabang penghasilan bersih 400rb/cabang/hari.

ok ane ceritakan usaha kuliner ini dari awal.
setelah menentukan jenis makanan & konsepnya ane memulai semuanya.
modal yang ane miliki sebenarnya pas-pasan, bahkan terkategori mepet, tapi ane beranikan diri, karena ane yakin konsep ane 100% berbeda dan baru.

skip...skip...
usaha berjalan, ternyata benar, konsep ane ini diterima banget sama masyarakat ( pelanggan ),, semuanya mengira kalau ini adalah salah satu usaha franchise.
namun kelihatan bagus di luar,, ternyata manajemen perusahaan di dalam carut marut.
setelah 6 bulan ane akhirnya kewalahan untuk menghandle usaha kuliner ini, dan yang paling parah yang tadinya ane berharap hanya 30% waktu ane yang terpakai untuk usaha kuliner ini, sekarang malah kebalikannya waktu ane benar2 terkuras oleh usaha kuliner ini, dan ini berimbas keusaha 1 & 2 ane.
secara gak langsung ane tau penyebab utamanya yaitu modal pas-pasan di awal yang akhirnya berpengaruh kepada manajemen perusahaan.


berikut point2 dari usaha kuliner yang sudah ane jalankan:
1. rata2 penjualan 85dus/hari selama 1 bulan dan penjualan tertinggi 125dus - terendah 65dus.
2. Untuk marketing sudah berjalan sesuai konsep (website, online social media twitter,FB /offline, viral, maupun cara marketing umum yg sering dipakai, seperti brosur, dll.
ane bisa katakan strategy marketing ane sudah berhasil karena dari segi penjualan sudah bagus, malah waktu usaha baru berjalan 2 bulan sudah diliput acara kuliner transtv/benu buloe & koran lokal/tribun jabar).
3. Usaha sudah berjalan namun dari segi konsep memanage belum 100% terealisasi.
4. usaha kuliner ini kedepannya ingin ane waralabakan setelah minimal ane membuka 5 cabang.
5. peminat franchise sudah banyak, namun ane belum berani karena sistem, sop, dll belum 100% kehandle.

oh ya untuk usaha kuliner ini dari pembuatan rombong dari mulai design sampai jadi ane membuatnya sendiri, diawali dengan membuat workshop, mempekerjakan tukang las, kayu, dll. bisa dibilang untuk pembuatan rombong ane hemat hampir setengah harga dari harga pasar.

yg belum terlaksana dari konsep ane adalah dalam konsep memanage, seperti:
1. office
2. staff (manager, supervisor, surver lokasi, staff bag.keuangan, supir)
3. armada (pickup)
yah seperti yang di jelaskan diatas, karena modal pas-pasan, akhirnya konsep yang udah dibuat secara mateng harus mengalami pengurangan staf2 yang sebenarnya amat penting.
akhirnya gw sadar, untuk membuat sesuatu yang besar, memang membutuhkan modal yang besar pula. kalau terlalu memaksa, akhirnya TIDAK BAIK!

karena konsep memanage diatas belum terealisasi yang buat ane pusing dalam menghandle usaha ini dan akhirnya menguras waktu ane. dan usaha yang lain tidak kehandle, akhirnya usaha no 1 & 2 malah agak terbengkalai, dan berimbas ke pemasukan pada ketiga usaha ane.

jadi usaha yang ane jalankan ini sudah nggak ada masalah untuk pemasukan malah termasuk muantepp , namun ane mikir untuk apa pemasukan bagus tapi menguras pikiran tenaga.
jadi saat ini ada 2 opsi yang ane pikirkan "mau dibawa kemana usaha ini" emoticon-Smilie, yaitu:
1. jual usaha ini dan konsepnya.
2. langsung aja berani franchisekan usaha ini.

untuk yang bertanya, "kenapa nggak diajalanin aja terus?".
terus terang ane nggak kuat dalam hal tenaga, usaha kuliner ini termasuk menguras tenaga bagi ane.
memonitoring orang adalah hal yang paling gw nggak bisa.
kalau di bilang jiwa kepimpinan mungkin juga, terus terang ane kurang tegas, karyawan di buat jadi teman adalah hal yang buruk, dan itu adalah ane.

Ya udah sekian aja curhatan ane.

Terima kasih.
0
2.6K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan