- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
DPR diduga rugikan negara dengan perjalanan dinas fiktif
TS
naura2putri
DPR diduga rugikan negara dengan perjalanan dinas fiktif
Sekretaris Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mendesak DPR agar melakukan audit investigasi terhadap perjalanan dinas yang dilakukan anggota dewan pada tahun 2011. FITRA menduga ada penyimpangan yang merugikan negara hingga senilai Rp 41,7 juta.
Menurut Kordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, banyak kejanggalan yang ditemukan dalam perjalanan dinas DPR tersebut.
"Seperti perjalanan fiktif dua anggota dewan, mereka menggunakan dana perjalanan sebesar Rp 7,8 juta, tetapi yang bersangkutan melakukan presensi kehadiran pagi dan sore secara finger print pada waktu kunjungan kerja berlangsung pada tanggal 22-23 November 2011," ujar Uchok di Jakarta, Selasa (13/11).
Selain perjalanan fiktif, lanjut Uchok, sesuai hasil audit BPK semester 1 tahun 2012 ditemukan kerugian negara sebesar Rp 33,9 juta untuk 13 tiket penerbangan dengan maskapai Garuda Indonesia.
"Untuk itu, kami meminta kepada DPR agar melakukan audit investigasi terhadap perjalanan dinas sebesar Rp 214 juta, dan bukan melakukan uji petik atas perjalanan dinas DPR ini," tutur dia.
Uchok menambahkan, perjalanan dinas ini dicurigai terjadi banyak kebocoran akibat dari perencanaan penganggaran yang buruk.
"Kami menduga perjalanan dinas ini hanya sebagai sebuah proyek untuk mencari materi saja, bukan untuk menunjang kinerja DPR," tutupnya.
sumber:
Menurut Kordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, banyak kejanggalan yang ditemukan dalam perjalanan dinas DPR tersebut.
"Seperti perjalanan fiktif dua anggota dewan, mereka menggunakan dana perjalanan sebesar Rp 7,8 juta, tetapi yang bersangkutan melakukan presensi kehadiran pagi dan sore secara finger print pada waktu kunjungan kerja berlangsung pada tanggal 22-23 November 2011," ujar Uchok di Jakarta, Selasa (13/11).
Selain perjalanan fiktif, lanjut Uchok, sesuai hasil audit BPK semester 1 tahun 2012 ditemukan kerugian negara sebesar Rp 33,9 juta untuk 13 tiket penerbangan dengan maskapai Garuda Indonesia.
"Untuk itu, kami meminta kepada DPR agar melakukan audit investigasi terhadap perjalanan dinas sebesar Rp 214 juta, dan bukan melakukan uji petik atas perjalanan dinas DPR ini," tutur dia.
Uchok menambahkan, perjalanan dinas ini dicurigai terjadi banyak kebocoran akibat dari perencanaan penganggaran yang buruk.
"Kami menduga perjalanan dinas ini hanya sebagai sebuah proyek untuk mencari materi saja, bukan untuk menunjang kinerja DPR," tutupnya.
sumber:
Spoiler for :
0
2.4K
49
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan