- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
28 Dzulhijjah Dalam Sejarah
TS
nunogeograf
28 Dzulhijjah Dalam Sejarah
Terjadinya peristiwa Harrah
Tanggal 28 Dzulhijjah tahun 63 Hijriah, terjadilah peristiwa Harrah, dua tahun selepas peristiwa kebangkitan Imam Husein as. Pada tahun-tahun tersebut, rakyat Madinah yang tak lagi dapat menolerir kezaliman dan kefasadan Yazid bin Muawiyah dalam sebuah aksi revolusioner mengusir Marwan, gubernur Madinah. Selepas kejadian ini, Yazid mengutus seorang komandan yang haus darah dan bengis bernama Muslim bin Uqbah bersama bala tentara dalam jumlah besar ke kota Madinah. Muslim melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap rakyat kota ini dan merampas harta benda mereka. Pembunuhan ini merupakan sebuah peristiwa yang tidak bandingannya dalam sejarah awal Islam. Sebagian sejarawan menyebutkan bahwa lebih dari 10 ribu orang terbunuh dalam peristiwa ini. Perlu dicatat bahwa Yazid bin Muawiyah berkuasa selama tiga setengah tahun dan dalam tempo yang singkat ini dia tidak pernah melepaskan tangannya dari kezaliman terhadap umat. Pada tahun pertama pemerintahannya, Yazid telah membantai Husein bin Ali as, cucunda Rasulullah saw bersama 72 sahabatnya di padang Karbala. Pada tahun kedua terjadi pula pembunuhan besar-besaran atas rakyat Madinah dan pada tahun ketiga, kota Mekkah diserang. Semuanya terjadi atas arahan Yazid bin Muawiyah.
Mulla Hadi Sabzewari Meninggal Dunia
Tanggal 28 Dzulhijjah tahun 1289 Hijriah, Filsuf Mulla Hadi Sabzewari, salah satu ulama besar abad 13 Hijriah meninggal dunia. Beliau pada tahun 1212 Hijriah lahir ke dunia dan menghabiskan umurnya dengan kemuliaan, kezuhudan dan ketakwaan. Karya Sabzewari yang masih tersisa menunjukkan bahwa ulama besar muslim ini slain ahli dalam bidang filsafat, beliau juga mendalami ilmu fikih, tafsir, logika, matematika, sastra, dan ilmu kedokteran. Selama bertahun-tahun beliau menjadi guru di bidang-bidang tersebut dan telah mencetak banyak murid. Sabzewari selain mencapai darjat keilmuan, beliau juga memiliki watak yang mengalir dan puitis. Hal ini ditunjukkan beliau dalam ribuan bait syairnya. Sabzewari menciptakan syair-syair sungguh indah yang mengandung filsafat dan irfan. Bahkan pemikiran beliau tetap menjadi pedoman hingga masa moderen ini. Ghulam Iqbal Lahuri seorang penyair dan filsuf Pakistan mengatakan, "Mulla Hadi Sabzewari merupakan cendikiawan muslim terbesar dan filsafatnya sangat terkait dengan agama.
Tanggal 28 Dzulhijjah tahun 63 Hijriah, terjadilah peristiwa Harrah, dua tahun selepas peristiwa kebangkitan Imam Husein as. Pada tahun-tahun tersebut, rakyat Madinah yang tak lagi dapat menolerir kezaliman dan kefasadan Yazid bin Muawiyah dalam sebuah aksi revolusioner mengusir Marwan, gubernur Madinah. Selepas kejadian ini, Yazid mengutus seorang komandan yang haus darah dan bengis bernama Muslim bin Uqbah bersama bala tentara dalam jumlah besar ke kota Madinah. Muslim melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap rakyat kota ini dan merampas harta benda mereka. Pembunuhan ini merupakan sebuah peristiwa yang tidak bandingannya dalam sejarah awal Islam. Sebagian sejarawan menyebutkan bahwa lebih dari 10 ribu orang terbunuh dalam peristiwa ini. Perlu dicatat bahwa Yazid bin Muawiyah berkuasa selama tiga setengah tahun dan dalam tempo yang singkat ini dia tidak pernah melepaskan tangannya dari kezaliman terhadap umat. Pada tahun pertama pemerintahannya, Yazid telah membantai Husein bin Ali as, cucunda Rasulullah saw bersama 72 sahabatnya di padang Karbala. Pada tahun kedua terjadi pula pembunuhan besar-besaran atas rakyat Madinah dan pada tahun ketiga, kota Mekkah diserang. Semuanya terjadi atas arahan Yazid bin Muawiyah.
Mulla Hadi Sabzewari Meninggal Dunia
Tanggal 28 Dzulhijjah tahun 1289 Hijriah, Filsuf Mulla Hadi Sabzewari, salah satu ulama besar abad 13 Hijriah meninggal dunia. Beliau pada tahun 1212 Hijriah lahir ke dunia dan menghabiskan umurnya dengan kemuliaan, kezuhudan dan ketakwaan. Karya Sabzewari yang masih tersisa menunjukkan bahwa ulama besar muslim ini slain ahli dalam bidang filsafat, beliau juga mendalami ilmu fikih, tafsir, logika, matematika, sastra, dan ilmu kedokteran. Selama bertahun-tahun beliau menjadi guru di bidang-bidang tersebut dan telah mencetak banyak murid. Sabzewari selain mencapai darjat keilmuan, beliau juga memiliki watak yang mengalir dan puitis. Hal ini ditunjukkan beliau dalam ribuan bait syairnya. Sabzewari menciptakan syair-syair sungguh indah yang mengandung filsafat dan irfan. Bahkan pemikiran beliau tetap menjadi pedoman hingga masa moderen ini. Ghulam Iqbal Lahuri seorang penyair dan filsuf Pakistan mengatakan, "Mulla Hadi Sabzewari merupakan cendikiawan muslim terbesar dan filsafatnya sangat terkait dengan agama.
0
3K
10
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan