Rhoma Irama mengaku siap jadi calon presiden 2014. Dia mengaku optimistis meskipun belum jelas kendaraan partai politiknya. Dia mengatakan bahwa dengan kepemimpinnanya nanti, tentu andaikata terpilih, membawa kebaikan agar Indonesia kembali kepada nilai-nilai Pancasila.

"Selama ini, saya menerapkan amar maruf nahi munkar, membawa kebaikan, saya berharap Indonesia kembali kepada nilai-nilai Pancasila dan kembali pada akhlaknya," kata Rhoma Irama kepada merdeka.com melalui sambungan telepon, Senin (12/11).

Rhoma boleh optimistis. Selama ini dunia mengenal aktor seperti Ronald Reagan dan Joseph Estrada yang mampu menjadi presiden. Nyatanya, musisi pun bisa menduduki jabatan penting seperti menteri bahkan presiden. Berikut di antaranya.

1. Michael Joseph Martelly

Nama panggungnya adalah Sweet Micky. Pria kelahiran 12 Februari 1961 itu dikenal sebagai musisi paling populer di Haiti selama satu dekade terakhir. Dia populer dengan aliran musik compas atau gaya musik dance milik Haiti yang dinyanyikan dengan bahasa setempat. Dia memadukan dengan aliran musik lain.

Pada pemilihan presiden Haiti 2011 lalu, dia bersaing dengan Mirlande Manigat, (70) mantan senator dan ahli hukum tata negara. Sweet Micky menang dengan perolehan suara sekitar 67 persen. Kemenangan Sweet Micky disebut para pengamat karena warga butuh pemimpin yang secara radikal berbeda dengan kekuasaan diktatorial sebelumnya. Popularitas juga berandil memenangkan Sweet Micky.

2. Ignacy Jan Paderewski

Ignacy Jan Paderewski dikenal sebagai pianis dan komposer ternama Polandia. Dia juga seorang diplomat dan pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Polandia. Pria kelahiran 6 November 1860 itu menjabat sebagai PM Polandia pada 1919, pada usia-usia awal negara tetangga Jerman itu.

Dia mundur dari posisi sebagai perdana menteri sebelum menduduki posisi duta besar Polandia untuk Liga Bangsa-Bangsa. Pada 1922, dia mundur dari olitik dan kembali ke kehidupan sebagai musisi. Konsernya setelah istirahat lama sebagai musisi selalu dipadati penonton, termasuk ketika tampil di Madison Square Garden dengan 22.000 penonton.

3. Susana Esther Baca de la Colina

Susana Esther Baca de la Colina lahir di Chorrillos, Lima, Peru, pada 24 Mei 1944. Dia dikenal sebagai penyanyi sekaligus pencipta lagu ternama Peru. Dia dua kali memenangkan Grammy untuk musisi Amerika Latin. Pada Juli 2011, dia menjabat sebagai menteri kebudayaan di pemerintahan Ollanta Humala. Susana menjadi orang kedua keturunan Afrika sebagai menteri di Peru.

4. Peter Robert Garrett

Garett adalah vokalis grup rock Midnight Oil dari 1973 hingga 2002. Dia kemudian menjadi aktivis lingkungan hidup dan menjabat sebagai Presiden Yayasan Konservasi Austrlia selama 10 tahun. Dia kemudian masuk politik menjadi anggota parlemen dari Partai Buruh.

Pada 2007, Garett terpilih sebagau menteri lingkungan, seni dan peninggalan budaya. Pada Maret 2010, portofolio kementeriannya berubah menjadi kelestarian lingkungan, peninggalan budaya dan seni. Setelah Julia Gillard terpilih sebagai PM, dia menjabat sebagai menteri pendidikan, pemuda dan anak-anak.

5. Ruben Blades

Ruben Blades Bellido de Luna dikenal sebagai penyanyi salsa sekaligus penulis lagu. Dia juga kerap tampil di panggung membawakan musik jazz latin. Dia adalah ikon di Panama dan sangat terkenal di Amerika Latin. Sempat mencalonkan diri sebagai presiden Panama pada 1994, dia hanya mendapatkan 18 persen suara. 10 tahun kemudian, dia diangkat sebagai menteri pariwisata oleh Presiden Martin Torrijos.

Dia adalah sarjana hukum lulusan University of Panama dan meraih gelar master hukum internasional di Harvard. Ruben menikah dengan penyanyi Luba Mason.

6. Gilberto Gil

Gilberto Passos Gil Moreira atau lebih dikenal dengan Gilberto Gil adalah seorang musisi dan gitaris terkenal di Brasil. Dari 2003 sampai 2008, dia menjabat sebagai menteri kebudayaan di kabinet Presiden Luiz Inacio Lula da Silva. Aliran musik Gil digolongkan campuran antara rock, samba, dan reggae.

Bermain musik sejak kecil, dia gabung dengan band pertama saat remaja. Pada pergerakan politik tahun 1964, Gil sempat ditahan oleh pemerintahan militer Brasil karena lirik-lirik yang berisi sindiran politik. Pada 1969 dia diusir dari Brasil dan tinggal di London. Gil kembali ke Brasil pada 1972 kembali sebagai musisi begitu juga politisi.
sumber