- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Alasan menyusun rencana Tabungan Pendidikan


TS
iklansiudin
Alasan menyusun rencana Tabungan Pendidikan
Alasan menyusun rencana Tabungan Pendidikan
[SPOILER=Alasan menyusun rencana Tabungan Pendidikan]

Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya memiliki suatu pencapaian yang telah di peroleh oleh orang tuanya, termasuk dalam hal pendidikan. Kita misalkan saja jika orang tua telah melalui pendidikan sebatas S1 tentunya orang tua menginginkan buah hatinya berhasil mendapatkan pendidikan S2, hal tersebut akan terus dilakukan secara bertingkat sebagai tolak ukur suatu keberhasilan orang tua untuk mengantarkan buah hatinya dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.
Selain hal tersebut diatas, kita telah mengetahui bahwa tiap tahunnya biaya pendidikan di Indonesia semakin tinggi. Naiknya biaya tersebut berkisar 10% sampai 20% pertahunnya, sehingga jika perencanaan pendidikan untuk buah hati tidak segera direalsasikan atau dimulai tidak menutup kemungkinan masa depan pendidikan buah hati kita akan terganggu.
Kapan sebaiknya menyusun rencana Tabungan Pendidikan
Untuk menyusun rencana pendidikan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin. Mengapa?penyusunan rencana pendidikan sedini mungkin dapat mempermudah kita dalam mempersiapkan biaya tersebut, setidaknya memperingan penyisih tanggungan keuangan kita.
Contoh :
Bapak Amir merencanakan menyekolahkan anaknya di sebuah Perguruan Tinggi dengan Kedokteran. Sesuai dengan cita-cita anak yaitu menjadi seorang dokter. Kita tahu untuk biaya mendaftar di Fakultas Kedokteran tersebut tidaklah kecil. Anggap saja untuk masuk Fakultas Kedokteran dibutuhkan dana sebesar Rp.100.000.000,-. Jika pak Amir merencanakan pendidikan anaknya 1 tahun sebelum pendaftaran Perguruan tinggi tersebut, maka pak Amir harus menyisihkan dana sebesar Rp.8.350.000,- setiap bulannya. Sehingga pada masa pendaftaran masuk Perguruan Tinggi dana Rp.100.000.000,- sudah siap dibayarkan untuk biaya pendidikan tersebut. Bukankan dana Rp.8.350.000,- tersebut tidaklah besar? Bagaimana jika gaji pak Amir hanya Rp.3000.000,-/bulan? Apakah harus mengorbankan cita-cita buah hati? Tentu tidak bukan.
Perencanaan yang baik seharusnya dilakukan oleh pak Amir sejak dini untuk meringankan beban biaya pendidikan anak tanpa harus mengorbankan cita-cita yang harus dicapai anak.
Contoh :
Bapak Sony juga akan menyekolahkan buah hatinya di Fakultas Kedokterkan sebuah Perguruan Tinggi. Biaya yang dibutuhkan sama dengan contoh sebelumnya yaitu sebesar Rp.100.000.000,-. Akan tetapi perencanaan yang disusun oleh pak Sony 10 tahun sebelum sang buah hati menginjak usia 18 tahun ( lulus SMA). Maka otomatis pak Sony menyisihkan dana sebesar Rp.835.000,-. Bukankah nilai tersebut sangat jauh lebih kecil dari contoh sebelumnya? Dengang ringannya biaya pendidikan yang disisikan oleh pak sony, maka secara otomatis pak sony tidak perlu mengorbankan cita-cita buah hatinya meskipun pendapatan pak Sony hanya Rp.3000.000,-/bulan.
Hal tersebut diatas hanya menjadi contoh jika perencanaan pendidikan yang dimulai lebih dini menjadi lebih baik dari pada perencanaan pendidikan yang dilakukan dalam jangka waktu yang sangat dekat ataupun mendadak.
Bagaimana jika merencanakan pendidikan melalui Prudential
Program pendidikan di prudential sangatlah bermanfaat bagi masyarakat yang ingin merencanakan pendidikan bagi buah hatinya. Program ini menyangkut dana yang akan diberikan pada anak ketika anak membutuhkan biaya untuk pendidikannya ( SD,SMP, SMA,atau Perguruan Tinggi) dengan tingkat keuntungan mencapai 5%-15% pertahun, serta proteksi kesehatan bagi anak sampai berusia 25 tahun. Cukup hebat bukan? Apalagi proteksi kesehatan tersebut tidak mengurangi jumlah biaya pendidikan. Selain hal tersebut, Anak akan diberikan proteksi lain yang menjamin masa depan cita-cita anak tercapai.
Contoh :
Bapak Ali yang berusia 30 tahun menabung sebesar Rp.500.000,- untuk anaknya Bayu yang berusia 2 tahun, dan pak Ali merencanakan akan menarik dana tersebut untuk biaya pendidikan saat Bayu akan masuk Perguruan tinggi dengan alasan biaya Perguruan Tinggi relatif lebih besar dari pada tingkat sebelumnya (SD, SMP, SMA). Maka apa yang didapat oleh pak Ali?
Dana pendidikan pada saat Bayu berusia 18 tahun (akan masuk perguruan tinggi) sebesar Rp.150.000.000,- ( keuntungan menabung 5%-15% pertahun)
Biaya perawatan Rumah Sakit apabila Bayu mengalami kondisi sakit dan harus dirawat. (biaya perwatan Rp.86.000.000/tahun)
Santunan kecelakaan Rp.20.000.000,- jika mengalami kondisi tersebut.
Jika orang tua mengalami kondisi sakit kritis (jantung, kangker, stoke) , Mengalami cacat total, ataupun Meninggal dunia maka Bayu tidak perlu melanjutkan tabungannya sampai usia 25 tahun, karena PRUDENTIAL yang akan menanggung tabungan Bayu yang akan digunakan untuk melanjutkan cita-citanya.
Dari hal tersebut diatas merupakan jaminan yang akan diberikan oleh PRUDENTIAL terhadap para nasabahnya. Mengapa anda masih berfikir 2x untuk merencanakan pendidikan anak anda? Bukankah hal tersebut sudah sangat luar biasa? Ingat jangan korbankan cita-cita anak hanya dikarenakan anda salah dalam mengatur perencanaan pendidikan saja.
Diubah oleh iklansiudin 12-11-2012 21:55
0
1.1K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan