Aan Suryanto alias Arif (30), warga Dusun Krajan Desa Bandungrejo Kecamatan Bantur Kabupaten Malang, tak mengira kalau perkimpoian keduanya berakhir di Polsek Kota Sidoarjo.

Tragisnya, penjual bakso keliling ini digelendang polisi saat hendak melangsungkan akad nikah dengan calon istri keduanya yang bernama Maria Ulfa, di Dusun Jasem Kelurahan Bulu Sidokare Sidoarjo, Senin (12/11/2012).

Tindakan aparat itu dilakukan setelah istri sahnya Nur Afidah (25), warga Desa Prasung Tambak Kecamatan Buduran, atas dugaan pemalsuan surat nikah dan penelantaran anak istrike Mapolsekta Sidoarjo.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, terbongkarnya kasus ini berawal ketika Nur Afidah, istri sah Aan, menerima undangan pernikahan yang dikirimkan oleh pria tak dikenal ke rumahnya. Pada undangan tersebut, tercantum nama calon mempelai pria, Arif dan mempelai wanita, Maria Ulfa. Namun foto mempelai pria yang terpampang dalam undangan itu sangat mirip dengan foto Aan, pria yang menikahinya Oktober 2008 silam.

"Saya kaget saat menerima undangan pernikahan yang dikirimkan oleh pria tak dikenal ke rumah saya. Saya lihat fotonya kok persis dengan suami saya yang telah menelantarkan saya dan anak saya tiga tahun lalu. Tapi anehnya, namanya bukan Aan tapi Arif," ungkap Nur Afidah saat kami temui di Mapolsekta Sidoarjo..

Merasa yakin kalau calon mempelai pria tersebut adalah suaminya, Nur Afidah akhirnya melapor ke Mapolsekta Sidoarjo. Setelah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, Aan pun akhirnya diamankan saat hendak melangsungkan ijab kabul di depan penghulu. Tak pelak, acara pernikahan Aan dengan istri keduanya Maria Ulfa pun berantakan dan langsung dibatalkan.

Lanjut Nur Afidah, permasalahan yang menjadi penyebab dirinya ditinggalkan oleh Aan, dikarenakan adanya pihak ketiga atau wanita idaman lain (WIL). "Tanpa disengaja, saya membaca SMS mesra dari seorang wanita yang ada di HP suami saya. Isinya mau mengajak janjian. Yang membuat saya kesal, suami saya menyebut saya Adik, bukan istri. Ketika saya tanya, dia malah menampar dan memukuli saya," tuturnya sembari menyebut kalau nama wanita yang ada dalam SMS itu adalah Maria.

Pasca perlakuan kasar, Nur Afidah pun memutuskan pulang ke rumah orang tuanya untuk menenangkan diri. Dia berharap dengan sikap itu suaminya segera sadar dan menjemput kembali dirinya. "Saya pikir dia mau langsung menyusul saya, tapi ternyata dia malah kabur entah tinggal dimana. Sempat saya hubungi tapi nomor teleponnya diganti," imbuhnya.

Kapolsekta Sidoarjo Kompol Mujiono ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Pihaknya masih melakukan penyidikan lebih lanjut. "Yang bersangkutan (Aan Suryanto, red) kami amankan saat hendak melangsungkan ijab kabul di hadapan penghulu. Untuk sementara, yang bersangkutan masih kami periksa dulu. Lebih lanjut kami akan mendalami kasus pemalsuan data surat nikah yang diduga dipalsukan," tutur Mantan Kapolsek Tulangan ini.

[RIGHT]sumbelnya[/RIGHT]


Komennya :

Penthol juga bisa bikin apees.