inilah..com, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul memanaskan polemik terkait pemberian grasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada terpidana kasus narkoba Meirika Franola alias Ola.

Ruhut menilai Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sedang mencari popularitas, dengan cara mengeluarkan isu adanya mafia yang telah masuk Istana dan mempengaruhi Presiden SBY untuk memberikan grasi kepada terpidana narkoba.

"Sahabat saya ini rada banci kamera. Kapan sih dia tidak ingin tampil," ujarnya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Senin (12/11/2012).

Anggota Komisi III DPR tersebut juga menilai pakar hukum Yusril Ihza Mahendra yang meminta Presiden SBY mencabut grasi untuk terpidana kasus narkoba, keblinger.

"Mestinya dia lebih jago hukumnya daripada Presiden. Ini kebablasan, kalau dicabut itu namanya bukan hukum sebagai panglima tapi kekuasaan. Ini semua keblinger," katanya.

Sebagaimana diberitakan, pemberian grasi untuk Ola pada September kemarin, diperdebatkan. Banyak yang menyayangkan pemberian grasi tersebut.

Presiden SBY memiliki pertimbangan dalam pemberian grasi tersebut. Ola bukanlah bandar narkoba, tetapi hanya kurir. Ola pantas diberikan pengampunan dari hukuman mati menjadi penjara seumur hidup.

Grasi tersebut menjadi kembali sorotan belakangan ini. Ola enggak taubat, meski Presiden sudah memberinya grasi. Seorang kurir narkoba berinisial NA ditangkap pada 4 Oktober lalu. NA mengaku anak buah Ola.

Yusril dan Mahfud MD menilai Presiden SBY ceroboh dalam memberikan grasi. Jika benar terbukti NA merupakan anak buah Ola, maka Presiden SBY salah menerima informasi. [rok]

[URL="http://nasional.inilah..com/read/detail/1925871/ruhut-mahfud-md-banci-kamera-yusril-keblinger"]Sumber[/URL]

Mahfud dibilang banci kamera, Yusril dibilang keblinger. Kalau Bang Ruhut sendiri apa ya gan?

Kalau pake bahasa Batugana sih ini barang Poltak ngeri-ngeri sedaaaap!