Kaskus

Entertainment

ovynpsychologyAvatar border
TS
ovynpsychology
sejarah musik rockabilly
sejarah musik rockabillysejarah musik rockabillyiPada tahun 1954, Elvis Presley merekam lagu hit "That's All Right (Mama)" di studio Sun milik Sam Phillips di Memphis. Elvis memadukan unsur-unsur musik rock dan country-western yang disebut rockabilly. Ciri khas rockabilly adalah gaya vokal seperti orang tersedak bernyanyi, betotan bas, dan permainan gitar bagaikan sedang kejang-kejang. Elvis adalah musisi rock pertama yang meraih status superstar.

Pada tahun berikutnya, Bill Haley & His Comets dengan lagu hit "Rock Around the Clock" bagaikan mempercepat tempo penyebarluasan musik rock and roll. Lagu ini menjadi salah satu lagu hit terbesar dalam sejarah musik. Anak-anak belasan tahun secara histeris menyerbu konser-konser Bill Haley and the Comets hingga terjadi kerusuhan di beberapa kota. Lagu "Rock Around the Clock" bahkan dijadikan lagu pembuka di film Blackboard Jungle yang menandai awal kerjasama saling menguntungkan antara dunia film dan musik rock and roll. Setelah film dirilis tahun 1955, rekaman "Rock Around the Clock" ikut laku keras, padahal penjualan lagu ini biasa-biasa saja ketika rekaman baru diedarkan pada tahun 1954.

Lagu "Rock Around the Clock" merupakan lagu rock and roll pertama yang mencapai puncak tangga lagu di Amerika Serikat untuk beberapa minggu, sekaligus pembuka jalan bagi lagu-lagu lain bergenre rock and roll. Di negara-negara seperti Britania, Australia, dan Jerman, lagu ini mendapat sambutan luar biasa di kalangan anak-anak muda. Di Australia, perusahaan rekaman Festival Records mengedarkan singel "Rock Around the Clock" dan menjadi rekaman paling laku di Australia pada waktu itu. Pada tahun 1957, Jerry Lee Lewis dan Buddy Holly menjadi pemusik rock pertama yang melakukan tur ke Australia. Peristiwa ini menandai ekspansi rock and roll sebagai fenomena global. Di tahun yang sama, Bill Haley ikut melakukan tur ke Eropa dan memperkenalkan rock 'n' roll di benua Eropa.

Sepanjang akhir tahun 1940-an dan awal 1950-an, dunia musik R&B diwarnai beat yang lebih kuat dan gaya yang lebih liar. Gaya bermusik seperti ini diwakili pemusik seperti Fats Domino dan Johnny Otis. Tempo dipercepat dan jumlah pukulan pada backbeat ditambah hingga akhirnya musik mereka menjadi populer di rumah minum yang disebut juke joint. Sebelum adanya Alan Freed dan DJ yang sealiran, musik orang kulit hitam masih tabu bagi stasiun radio orang kulit putih. Walaupun demikian, pemusik dan produser rekaman yang cerdas mulai menyadari potensi musik rock and roll sebagai lahan bisnis yang menguntungkan, dan berlomba-lomba mengeluarkan lagu orang kulit hitam yang dimainkan kulit putih. Di lain pihak, pemusik kulit putih menjadi jatuh cinta pada jenis musik ini dan sedapat mungkin memainkannya dalam setiap kesempatan. Lagu-lagu hit di periode awal Elvis, seperti "That's All Right", "Baby, Let's Play House", "Lawdy Miss Clawdy", dan "Hound Dog" adalah lagu-lagu yang pernah dibawakan orang berkulit hitam.

Pada masa itu, pemusik berkulit putih beramai-ramai merekam ulang lagu-lagu yang pernah dibawakan musisi berkulit hitam. Peluang melakukan rekaman ulang (cover version) terbuka lebar dengan adanya pasal tambahan Wajib Lisensi (compulsory license) dalam Undang-undang Hak Cipta Amerika Serikat. Menurut ketentuan yang terus berlaku hingga sekarang, rekaman yang pernah dibawakan orang lain boleh direkam ulang dan dijual bila memenuhi syarat-syarat tertulis. Salah seorang pemusik dengan rekaman ulang yang sukses adalah Wynonie Harris dengan "Good Rocking Tonight". Lagu ini sebelumnya pernah dibawakan Roy Brown dengan gaya jump blues, tapi diubah menjadi gaya rock. Pada saat bersamaan, penyanyi pop berkulit putih juga ikut-ikutan membawakan lagu-lagu R&B milik penyanyi berkulit hitam. Sebaliknya, penyanyi kulit hitam juga merekam ulang lagu milik penyanyi kulit putih. Wynonie Harris membawakan lagu penyanyi kulit putih, Louis Prima berjudul "Oh Babe" di tahun 1950. Amos Milburn ikut membawakan "Birmingham Bounce" dari Hardrock Gunter yang disebut-sebut sebagai salah satu rekaman rock and roll pertama dari artis berkulit putih.

Pemusik kulit hitam turut diuntungkan dengan pemusik kulit putih yang memainkan lagu-lagu mereka. Lagu-lagu dari pemusik kulit hitam menjadi terkenal, walaupun ada juga pihak yang bersuara sumbang akibat berkurangnya pendapatan atau mempermasalahkan keaslian lagu-lagu tersebut. Pat Boone merupakan salah satu penyanyi yang pernah dikritik karena pernah merekam lagu-lagu Little Richard dengan gaya datar-datar saja. Setelah dimainkan pemusik berkulit putih, lagu-lagu asli dari pemusik kulit hitam ikut menjadi populer, dan mulai diputar di radio-radio. Little Richard sempat menyapa Pat Boone yang hadir sebagai penonton dan memperkenalkannya sebagai "laki-laki yang membuatku jadi jutawan."

Versi rekaman ulang tidak selalu merupakan imitasi mentah-mentah dari versi pemusik kulit hitam. Bill Haley mengubah lagu "Shake, Rattle and Roll" menjadi lagu yang energetik dan cocok dipakai berdansa anak muda. Lagu aslinya yang dibawakan Big Joe Turner justru bercerita tentang cinta orang dewasa dengan nada rasisme dan humor. Selain itu, gaya vokal Etta James yang tegar dan sarkastik dalam "Roll With Me, Henry" diubah Georgia Gibbs menjadi riang dan penuh semangat. Judulnya pun diganti menjadi "Dance With Me, Henry" agar lebih cocok bagi pendengar yang tidak tahu lagu ini dulunya merupakan lagu balasan untuk "Work With Me, Annie" oleh Hank Ballard.

Idola remaja

Buddy Holly, Ritchie Valens, dan the Big Bopper (J.P. Richardson) adalah perintis bintang rock and roll idola remaja yang terus dikenang hingga kini. Ketiganya tewas pada dini hari 3 Februari 1959 dalam kecelakaan pesawat yang sedang menerbangkan mereka ke Fargo, North Dakota. Pesawat Beechcraft Bonanza yang dicarter Buddy Holly mengalami kecelakaan sesaat setelah lepas landas dari Mason City, Iowa. Kecelakaan ini terus dikenang orang setelah di tahun 1971 diangkat Don McLean menjadi lagu ballad "American Pie". Begitu populernya lagu ini hingga 3 Februari dikenal sebagai "The Day the Music Died" ("Hari Matinya Musik"). Eddie Cochran ikut menyebut peristiwa ini dalam lagu "Three Stars" yang secara khusus menyebut Buddy Holly, the Big Bopper, dan Valens.

Akhir dari era Buddy Holly, Ritchie Valens, dan The Big Bopper ditandai dengan kemunculan penyanyi dan grup musik idola yang disukai remaja, termasuk di antaranya: The Beatles, Paul Anka, Frankie Avalon, dan selanjutnya The Monkees.sejarah musik rockabillysejarah musik rockabilly
0
1.5K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan