Bunga di Taman Sebelah

jujur kau menjadi menarik hati ini
saat kau tunjukkan senyumanmu itu
hingga membuat ku jatuh hati kala itu

wahai bunga di taman sebelah yang indah
apakah benar ku jatuh cinta kala itu
kau melintas dengan deraian rambut indahmu
tak sengaja ku memandang indah dirimu
jujur ku sulit melupakan keanggunanmu
sejak kau sesaat melintasi diri ini
sadar ku betapa ku begitu mendambamu

awalnya memang begitu lama ku pendam
ku tahu ada benteng yang begitu tinggi
saat awal ku melihat dan mengenal dirimu
tapi rasa di hati ini takkan bisa ditipu
saat mendekati dan berada dekat dirimu
mungkin engkau takkan pernah tahu
betapa ku benar-benar mengharapmu
betapa dalam hati ini memikirkanmu
namun sayang semua serasa tak mungkin
sejak ku tahu ku tak dapat memilikimu

kau tahu betapa hati ini terluka
di hari ku tanyakan sesuatu kepadamu
ku harap ku tak lagi memikirkanmu
walau ku tahu betapa dalam hati ini
yang begitu terus memikirkan diri mu
biarkan ini menjadi rahasia kita
sadar bahwa ku hanya manusia biasa
ku harap ku tak lagi memikirkanmu
karena wajah manismu terus menghantuiku
ku harap ku ikhlas menerima takdir ini

wahai bunga di taman sebelah yang indah
ku harap ku tak lagi memikirkanmu
karena ku benar-benar harus pergi
kala berpikir tak mungkin dapatkanmu
meski indah bayangmu terus bernaung
di dalam angan ku yang paling dalam

ku benar-benar tak tahu hingga detik ini
mengapa ku begitu terus memikirkanmu
meski kau tak mungkin tuk memikirkanku
setidaknya masih dapat ku lihat bayangmu
di dalam angan ku yang paling dalam
harusnya kukatakan sesuatu di hari itu
bahwa ku mencintai dirimu sebelum ku pergi
ku harap ku tak lagi memikirkanmu
karena bayangmu begitu membekas di hati ini

ku harap ku ikhlas menerima takdir ini
dan benar-benar tak lagi memikirkanmu
karena saat ku menuliskan kata-kata ini
ku benar-benar terjebak dalam kesedihan
di kala ku masih benar-benar mengingatmu
wahai bunga di taman sebelah yang indah
ku harap kau selalu bahagia bersamanya