- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
AKU TENTANG PAHLAWAN


TS
myreligy214
AKU TENTANG PAHLAWAN
Quote:
Kenal dengan Bung Tomo? Beliau adalah pahlawan besar. Aku kira kita bisa mendaftar ratusan nama lainnya untuk ini. Lihat kembali buku-buku sejarah waktu kita duduk di bangku sekolah rakyat, ups... maksudnya sekolah dasar.
Tapi ada orang bertanya, siapa pahlawan-mu..?
Serta merta aku menjawab, mereka yang menjadi alasan mengapa aku hidup. Untuk hal ini aku tidak dapat menyebut nama secara langsung dan spontan. Aku perlu menyelami lagi hari-hari laluku, baru setelah itu aku bisa menghadirkan orang-orang itu melalui kata-kata.
Yang jelas, pertama-tama orang yang akan aku sebut-sebut sebagai pahlawan adalah wanita itu. Jelas sekali aku ingat, saat dia membujuk-ku untuk jangan menangis, ‘tenanglah anak-ku, ada ibu di sini’. Setiap kali aku sedih, aku berlari ke pangkuanya dan tenang setelah mendengar kata-kata itu. Dia bekerja, berjalan beribu-ribu kilometer untuk memperjuangkan masa depan-ku.
Dia masak, mencuci, tidur hanya seperlunya. Bangun pagi-pagi sekali jauh sebelum subuh, saat aku masih mimpi tentang surga, agar ketika bangun aku dan adik-adik-ku juga bapak-ku sudah bisa langsung sarapan. Dulu aku merasa itu adalah tugasnya sebagai ibu. Tapi o...Tuhan, kasih sayangnya itu dia beri bukan sebagai beban. Kasih sayang dan cintanya padaku adalah udara yang setiap saat aku hirup. Darah dagingnya adalah darah dagingku. Lalu adakah alasan bagiku untuk tidak menganggapnya sebagai Dewi bagiku, lebih dari sekedar pahlawan.
Dialah alasan mengapa aku hidup dan ingin terus hidup. Aku akan berjuang untuk senyumnya. Kesedihannya adalah satu-satunya hal yang tidak ingin kulihat di dunia ini, apalagi kalau akulah penyebabnya. Tapi ini adalah hayalanku, yang tidak sepenuhnya bisa aku lakukan. Kenyataannya, sampai saat ini terus-menerus aku masih membebaninya.
Untuk selanjutnya, aku tidak menyebutnya sebagai pahlawan tapi kehadirannya sangat berarti bagi hidupku. Dia adalah orang akan menjadi teman hidupku nanti. Sepenuhnya aku belum tau siapa yang disiapkan Tuhan untuk jadi istriku itu. Tapi setidaknya untuk dialah apa yang aku persiapkan untuk masa depanku sekarang.
Membayangkanya membangkitkan semangatku, memimpikannya membangkitkan senyumku. Aku sering bertanya-tanya dimana dia sekarang?(Nando Farado, Miracle In The Andes.)Aku ingin sekali mengenalnya, ups sory, aku telah mengenalnya sebenarnya. Aku telah merasakan tangan Tuhan menuntunku kearahnya. Aku tidak tau apakah dia merasakan hal yang sama atau tidak.
Dialah mimpiku tentang wanita sholehah. Potretnya tak bosan-bosan aku pandang sebagai ganti dirinya, untuk memotong jarak. Takut keliatan bego di hadapannya menuntunku membuka buku. Dialah alasan bagi perjuanganku. Untuk saat ini aku akan berdoa semoga memang dia yang disiapkan Tuhan untuk-ku. Dialah segenap definisiku tentang cinta.(Andrea Hirata, Sang Pemimpi)
Setelah itu, pahlawan terdekatku yang setiap saat membangkitkan semangatku, memotivasiku, berjuang bersama-sama denganku. Yang memberiku pengertian tentang hidup bersama dan kebersamaan. Yang selalu berusaha untuk membangkitkan senyumku, yang mengembalikan dari keterpurukanku. Yang menjadi tempatku bertanya dan bergantung untuk keseharianku. Merekalah teman-temanku. Yang akan menentukan apakah hari depanku sukses atau tidak.
Aku selalu membenarkan kata-kata bijak mengenai teman; “Temanmu adalah aset untuk masa depanmu”, “Kamu jangan takut sayangku, walaupun uangku tidak cukup tapi aku mempunyai teman-teman yang baik di sini”, adalah sebagian dari kata-kata bijak itu. Aku percaya itu, aku merasakan itu.
Maka, wahai teman-temanku izinkan aku menempatkan kalian sebagai pahlawan dalam hidupku.
Sebenarnya begitu banyak nama-nama pahlawan dalam daftar hidupku. Baiklah, akan aku sebut sebagian; guru-guru yang membimbing dan menuntunku sampai aku menemukan jalan ini. Pak tua itu, yang bertemu denganku di pinggir jalan, menyanggah badannya dengan tongkat. Tapi tersenyum ihlas padaku saat aku lewat.
Yang menunjukkan jalan, yang mengajakku ngobrol dalam perjalanan pulang yang membosankan itu, yang memberiku pelajaran tentang perjuangan dan arti hidup di perantauan, yang menyapaku ramah, yang memperlakukanku indah, yang ini, yang itu, yang.......
Mereka semua adalah pahlawanku.
Tapi ada orang bertanya, siapa pahlawan-mu..?
Serta merta aku menjawab, mereka yang menjadi alasan mengapa aku hidup. Untuk hal ini aku tidak dapat menyebut nama secara langsung dan spontan. Aku perlu menyelami lagi hari-hari laluku, baru setelah itu aku bisa menghadirkan orang-orang itu melalui kata-kata.
Yang jelas, pertama-tama orang yang akan aku sebut-sebut sebagai pahlawan adalah wanita itu. Jelas sekali aku ingat, saat dia membujuk-ku untuk jangan menangis, ‘tenanglah anak-ku, ada ibu di sini’. Setiap kali aku sedih, aku berlari ke pangkuanya dan tenang setelah mendengar kata-kata itu. Dia bekerja, berjalan beribu-ribu kilometer untuk memperjuangkan masa depan-ku.
Dia masak, mencuci, tidur hanya seperlunya. Bangun pagi-pagi sekali jauh sebelum subuh, saat aku masih mimpi tentang surga, agar ketika bangun aku dan adik-adik-ku juga bapak-ku sudah bisa langsung sarapan. Dulu aku merasa itu adalah tugasnya sebagai ibu. Tapi o...Tuhan, kasih sayangnya itu dia beri bukan sebagai beban. Kasih sayang dan cintanya padaku adalah udara yang setiap saat aku hirup. Darah dagingnya adalah darah dagingku. Lalu adakah alasan bagiku untuk tidak menganggapnya sebagai Dewi bagiku, lebih dari sekedar pahlawan.
Dialah alasan mengapa aku hidup dan ingin terus hidup. Aku akan berjuang untuk senyumnya. Kesedihannya adalah satu-satunya hal yang tidak ingin kulihat di dunia ini, apalagi kalau akulah penyebabnya. Tapi ini adalah hayalanku, yang tidak sepenuhnya bisa aku lakukan. Kenyataannya, sampai saat ini terus-menerus aku masih membebaninya.
Untuk selanjutnya, aku tidak menyebutnya sebagai pahlawan tapi kehadirannya sangat berarti bagi hidupku. Dia adalah orang akan menjadi teman hidupku nanti. Sepenuhnya aku belum tau siapa yang disiapkan Tuhan untuk jadi istriku itu. Tapi setidaknya untuk dialah apa yang aku persiapkan untuk masa depanku sekarang.
Membayangkanya membangkitkan semangatku, memimpikannya membangkitkan senyumku. Aku sering bertanya-tanya dimana dia sekarang?(Nando Farado, Miracle In The Andes.)Aku ingin sekali mengenalnya, ups sory, aku telah mengenalnya sebenarnya. Aku telah merasakan tangan Tuhan menuntunku kearahnya. Aku tidak tau apakah dia merasakan hal yang sama atau tidak.
Dialah mimpiku tentang wanita sholehah. Potretnya tak bosan-bosan aku pandang sebagai ganti dirinya, untuk memotong jarak. Takut keliatan bego di hadapannya menuntunku membuka buku. Dialah alasan bagi perjuanganku. Untuk saat ini aku akan berdoa semoga memang dia yang disiapkan Tuhan untuk-ku. Dialah segenap definisiku tentang cinta.(Andrea Hirata, Sang Pemimpi)
Setelah itu, pahlawan terdekatku yang setiap saat membangkitkan semangatku, memotivasiku, berjuang bersama-sama denganku. Yang memberiku pengertian tentang hidup bersama dan kebersamaan. Yang selalu berusaha untuk membangkitkan senyumku, yang mengembalikan dari keterpurukanku. Yang menjadi tempatku bertanya dan bergantung untuk keseharianku. Merekalah teman-temanku. Yang akan menentukan apakah hari depanku sukses atau tidak.
Aku selalu membenarkan kata-kata bijak mengenai teman; “Temanmu adalah aset untuk masa depanmu”, “Kamu jangan takut sayangku, walaupun uangku tidak cukup tapi aku mempunyai teman-teman yang baik di sini”, adalah sebagian dari kata-kata bijak itu. Aku percaya itu, aku merasakan itu.
Maka, wahai teman-temanku izinkan aku menempatkan kalian sebagai pahlawan dalam hidupku.
Sebenarnya begitu banyak nama-nama pahlawan dalam daftar hidupku. Baiklah, akan aku sebut sebagian; guru-guru yang membimbing dan menuntunku sampai aku menemukan jalan ini. Pak tua itu, yang bertemu denganku di pinggir jalan, menyanggah badannya dengan tongkat. Tapi tersenyum ihlas padaku saat aku lewat.
Yang menunjukkan jalan, yang mengajakku ngobrol dalam perjalanan pulang yang membosankan itu, yang memberiku pelajaran tentang perjuangan dan arti hidup di perantauan, yang menyapaku ramah, yang memperlakukanku indah, yang ini, yang itu, yang.......
Mereka semua adalah pahlawanku.
Surga Kecil, Daun Duku
SELAMAT HARI PAHLAWAN

Diubah oleh myreligy214 09-11-2012 19:08
0
842
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan