KUPANG, TIMEX - Masyarakat Kelurahan Oesapa Barat mengeluhkan dana pemilihan ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun wilayah (RW) karena pemerintah hanya mendanai proses pemilihan ketua RT dan RW sebesar Rp 50 ribu. Dana tersebut dinilai tidak memadai untuk mendanai proses pemilihan ketua RT dan RW."Masa hanya Rp 50 ribu, sedangkan dalam proses pemilihan kami harus pinjam terpal, kursi dan biaya konsumsi untuk panitia pemilihan. Jadi saya merasa ini sangat tidak wajar untuk melakukan pemilihan ketua RT dan RW dengan dana hanya Rp 50 ribu," ungkap Agus N Haba Ora, mantan ketua RT 04 Kelurahan Oesapa Barat saat ditemui Timor Express pada acara pemilihan ketua RT 04 dan RW 02 Kelurahan Oesapa Barat, Minggu (4/11) lalu.Dia mengatakan, acara pemilihan ketua RT dan RW tidak jauh berbeda dengan pemilihan kepala daerah. Untuk itu, seyogyanya kontribusi pemerintah terhadap proses pemilihan tersebut sungguh-sunggu."Sekarang sewa tenda satu sudah Rp 150 ribu, kursi Rp 500 per buah. Belum alat tulis menulis dan kebutuhan lainnya. Kebutuhan begini banyak, sudah pasti dana Rp 50 ribu tidak cukup. Idealnya dana pemilihan ketua RT dan RW paling tidak Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu, itu baru bisa cukup," ucapnya.Fasilitas proses pemilihan kata Agus, tidak maksimal akan berdampak pada hasil yang dicapai. Jika hasil pemilihan tidak maksimal, maka akan berdampak pada proses pembangunan nantinya.Pasalnya, tumpuan proses pembangunan Kota Kupang berada ditangan para ketua RT dan RW. "Ini merupakan kritikan saya kepada pak Wali Kota Kupang, Jonas Salean supaya kalau bisa kedepan pendanaan pemilihan ketua RT dan RW bisa lebih baik daripada saat ini," tegas dia. Hal senada disampaikan ketua tim formatur, pemilihan ketua RT4 dan RW4 Kelurahan Oesapa Barat, Nikodemus Ismau. Ia mengatakan, dana yang disediakan secara logika tidak cukup. Namun pihaknya tetap mengupayakan agar proses pemilihan ketua RT dan RW dapat berlangsung secara baik."Ya, memang dana pemilihan kalau mau dibilang tidak cukup, karena kami belanja ATK saja sudah mungkin uang Rp 50 ribu tidak cukup. Tapi karena ini untuk kami punya kebaikan juga, jadi fasilitas yang lain kami sediakan secara swadaya," papar Nikodemus



___
et dah 50 rebu doang.. cukup buat beli nasi lima bungkus itumah dengan lauk ala kadarnya.. ..

sungguh ironi