Uploaded with ImageShack.us

Kawasaki KLX itu produk bagus, pabriknya mendesain sedemikian rupa untuk tujuan sebuah alternative motor yang merupakan gabungan dari motor trail dan motor perkotaan. Biasanya disebut super-moto. Motor trail biasanya dibutuhkan untuk medan-medan berat naik turun, jalan kasar berbatu tanah dan melintasi jalur air. Kemudian para insinyur kawasakasi memodifikasinya untuk supaya bisa dipakai di dalam kota, yang mungkin mereka melihat banyak daerah didalam kota sekarang yang memiliki karakteristik seperti alam liar. Jalan berlobang-lobang, banyak galian tanah dan banjir dimana-dimana persis kayak jalanan gunung.

Motor trail itu mempunyai karakter kuat di putaran bawah yang memang diperlukan untuk tanjakan-tanjakan ekstrim, gear-gear nya dirasiokan sedemikan lebih besar supaya punya akselerasi yang kontan tapi biasanya kurang untuk top speednya, ya masuk akal lah emang siapa yang mau ngebut di jalan pegunungan yang berbatu. Karena putaran mesin cenderung menyalak-nyalak, biasanya motor trail cenderung bersuara keras, apalagi ketika dulu masih jamannya motor 2 tak yang lebih spontan, suara motor-motor trail pastilah lebih meraung-raung. Akan tetapi pantaslah dengan medan gunung yang sepi tidak ada orang, raungan motor justru terdengar merdu diantara suara angin atau sesekali auman harimau.

Lalu apa jadinya jika motor trail dipakai di dalam kota? Ya pasti bising lah. Tapi karena itulah kemudian pabrikan memodifnya dengan sedemikian rupa agar masuk ke standar masyarakat kota. Ialah knalpotnya tidak dibuat free flow, spakbor belakangnya terpasang rapi dengan ukuran yang pas untuk menahan muncratan air, lampu stop dan sign pun ada, plus kaca spion juga ada. Mesin pun dikorek sedikit supaya tidak terlalu ganas ala special engine. Walhasil KLX 150 lolos regulasi polri dan laris manis bak kacang guring.

Tapi apa yang kemudian terjadi?

Ternyata pembeli motor ini banyak yang mengambil sisi keganasan mesinnya dan memakainya seperti halnya di jalanan gunung. Buang spion, buang spakbor belakang, buang lampu stop, buang lampu sign, ganti knalpot lalu pacu motor di jalan raya seolah sedang menaklukkan jalanan gunung. Oalah…

Be mature boyzz..