- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pertemuan Jokowi dan Atut Tak Buat Kota Tangerang Berubah


TS
maliqinas
Pertemuan Jokowi dan Atut Tak Buat Kota Tangerang Berubah
Quote:
Sebelumnya ane 
bagi yang berkenan minta
kalau yang belum iso

bagi yang berkenan minta

kalau yang belum iso


Quote:
Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim mengatakan, pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah di Pendopo Gubernur Banten, Serang, Rabu (7/11/2012) tidak membawa dampak perubahan berarti buat Kota Tangerang, Banten yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.
Pertemuan yang menghasilkan kesepakatan mengkonkretkan kerja sama yang tertuang dalam Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekpunjur itu dinilai hanya sebatas formalitas semata.
"Apa yang dibicarakan kedua gubernur itu sangat jauh dari yang diharapkan Pemerintah Kota. Ujung-ujungnya, Pemerintah Provinsi Banten tidak menjalankan apa yang memang menjadi kesepakatan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta," kata Wahidin kepada wartawan, Kamis (8/11/2012), menanggapi hasil pertemuan gubernur Joko Widodo yang lebih akrab disapa Jokowi dan gubernur Atut, sehari sebelumnya.
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Atut bersepakat segera mengonkretkan kerja sama yang tertunda beberapa tahun terakhir ini. Kerja sama itu meliputi bidang transportasi, infrastruktur daerah perbatasan, banjir, dan air bersih (Kompas, 8/11).
Menurut Wahidin, pembicaraan antar dua kepala daerah yang saling berbatasan wilayah itu hanya melanjutkan tugas Sutiyoso, Gubernur DKI Jakarta sebelumnya. Misalnya, transportasi terintegrasi seperti bus transjakarta Jakarta-Tangerang, terminal penghubung APTB, infrastruktur interchange menghubungkan gerakan manusia dari satu transportasi ke transportasi lainnya, dan titik koordinat wilayah perbatasan Jakarta-Tangerang serta permintaan air baku.
Pertemuan itu hanya membahas masalah di permukaan saja dan tidak memberikan keuntungan bagi Pemerintah Kota Tangerang. "Kami tidak berharap banyak dari kesepatakan antardua gubernur tersebut. Tidak ada untungnya bagi Tangerang," jelas Wahidin. Pemerintah Provinsi Banten, kata dia, tidak begitu mengetahui banyak persoalan dan seluk beluk masyarakat di perbatasan Tangerang-Jakarta.
Pertemuan yang menghasilkan kesepakatan mengkonkretkan kerja sama yang tertuang dalam Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekpunjur itu dinilai hanya sebatas formalitas semata.
"Apa yang dibicarakan kedua gubernur itu sangat jauh dari yang diharapkan Pemerintah Kota. Ujung-ujungnya, Pemerintah Provinsi Banten tidak menjalankan apa yang memang menjadi kesepakatan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta," kata Wahidin kepada wartawan, Kamis (8/11/2012), menanggapi hasil pertemuan gubernur Joko Widodo yang lebih akrab disapa Jokowi dan gubernur Atut, sehari sebelumnya.
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Atut bersepakat segera mengonkretkan kerja sama yang tertunda beberapa tahun terakhir ini. Kerja sama itu meliputi bidang transportasi, infrastruktur daerah perbatasan, banjir, dan air bersih (Kompas, 8/11).
Menurut Wahidin, pembicaraan antar dua kepala daerah yang saling berbatasan wilayah itu hanya melanjutkan tugas Sutiyoso, Gubernur DKI Jakarta sebelumnya. Misalnya, transportasi terintegrasi seperti bus transjakarta Jakarta-Tangerang, terminal penghubung APTB, infrastruktur interchange menghubungkan gerakan manusia dari satu transportasi ke transportasi lainnya, dan titik koordinat wilayah perbatasan Jakarta-Tangerang serta permintaan air baku.
Pertemuan itu hanya membahas masalah di permukaan saja dan tidak memberikan keuntungan bagi Pemerintah Kota Tangerang. "Kami tidak berharap banyak dari kesepatakan antardua gubernur tersebut. Tidak ada untungnya bagi Tangerang," jelas Wahidin. Pemerintah Provinsi Banten, kata dia, tidak begitu mengetahui banyak persoalan dan seluk beluk masyarakat di perbatasan Tangerang-Jakarta.
Sumber
Diubah oleh maliqinas 09-11-2012 07:06
0
808
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan