BEIJING - Tiga orang biksu dan seorang wanita melakukan aksi bakar diri sebagai protes atas pemerintah China yang menguasai wilayah Tibet. Aktivis Tibet menyatakan aksi serupa dapat saja terjadi kembali di wilayah tersebut.

Aksi bakar diri itu dilakukan bersamaan dengan dibukanya kongres Partai Komunis China di Beijing. Kongres tersebut memiliki agenda penting untuk memilih pemimpin China yang akan menggantikan Presiden China saat ini, Hu Jintao. Tiap 10 tahun sekali rezim komunis China melakukan proses pergantian kepemimpinan.

“Hanya dalam satu hari sejak dibukannya kongres Partai Komunis China, empat warga Tibet melakukan aksi bakar diri. Aksi tersebut bertujuan untuk mengirimkan pesan pada Pemerintah China bahwa warga Tibet akan terus memperjuangkan kemerdekaannya, walaupun Pemerintah China terus menekan mereka dengan kekerasan," ujar Direktur LSM Free Tibet Stephanie Brigden, Associated Press, Kamis (8/11/2012).

Ketiga biksu yang membakar diri melakukan aksinya di depan kantor polisi di Provinsi Sichuan. Ketiga biksu tersebut menuntut kemerdekaan untuk Tibet dan kembalinya pemimpin spiritual mereka Dalai Lama ke Tibet sebelum akhirnya membakar diri mereka.

Dilaporkan seorang biksu meninggal di tempat sedangkan dua orang lainnya berada dalam keadaan kritis dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Di tempat yang terpisah seorang wanita yang diketahui bernama Tamdin Tso tewas setelah membakar dirinya sendiri di daerah etnis Tibet di provinsi Qinghai, China. Dia mengambil bahan bakar dari sebuah sepeda motor sebelum membakar diri di dekat rumahnya.

Sejak Maret 2011 sekitar puluhan warga Tibet melakukan aksi baker diri untuk memprotes kekuasaan China di Tibet. Pemerintah China membantah adanya aksi kekerasan yang dilakukan pihaknya di wilayah Tibet.

Mereka menuduh pihak pemberontak Tibet yang dipimpin oleh Dalai Lamalah yang mendorong warga Tibet untuk melakukan aksi bakar diri. Pihak Dalai Lama menyangkal tuduhan China tersebut dan menyatakan mereka menentang segala bentuk kekerasan.