Kaskus

News

fandasanAvatar border
TS
fandasan
Sekuritas BUMN Jual Saham Pemerintah di BTN Rp1,47 Triliun

Selasa, 06 November 2012 | 07:52

Sekuritas BUMN Jual Saham Pemerintah di BTN Rp1,47 Triliun

Nasabah melintas di depan Bank BTN, Jakarta. JG Photo/ Afriadi Hikmal (sumber: JG Photo/ Afriadi Hikmal)
Tiga sekuritas BUMN mengambil porsi saham pemerintah di BTN dan menjualnya ke investor lokal dan asing dengan harga premium

Bahana Securities, Mandiri Sekuritas, dan Danareksa Sekuritas menyerap 1,08 miliar (11,6 persen) saham baru PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang diterbitkan melalui penawaran umum terbatas saham (rights issue). Saham hak pemerintah tersebut kemudian dijual kepada para investor melalui penawaran terbatas (private placement) senilai Rp1,47 triliun.

Berdasarkan laporan Finance Asia, Senin (5/11), harga pelaksanaan placement mencapai Rp1.360 per saham atau premium 10 persen dibandingkan harga rights issue Rp1.235 per saham.

“Namun, harga itu diskon 9 persen dari theoretical ex-rights price (TERP). Adapun harga pelaksanaan rights issue diskon 17,6 persen dari TERP. Masa penawaran (bookbuilding) placement saham BTN berlangsung selama delapan hari dan ditutup pada Rabu pekan lalu,” ujar sumber Finance Asia.

Nilai saham rights issue BTN milik pemerintah mencapai Rp1,34 triliun. Pemerintah melalui Bahana, Danareksa, dan Mandiri Sekuritas berhasil menjual saham-saham itu senilai Rp1,4 triliun melalui placement. Dengan demikian, terdapat selisih sebesar Rp135 miliar yang akan diambil pemerintah.

Sumber itu menuturkan, minat investor asing cukup besar selama bookbuilding. Ini tidak mengherankan, karena sebanyak 60 persen saham BTN yang beredar di publik dikuasai asing. Placement saham BTN juga direspons positif oleh investor lokal.

Managing Director Mandiri Sekuritas Laksono Widodo mengakui, bookbuilding placement saham BTN telah ditutup pekan lalu. Namun, dia enggan menyebutkan harga pelaksanaannya.

“Yang pasti, seluruh saham hak pemerintah habis terjual. Kami telah bertemu dengan sejumlah investor di Singapura dan London,” kata Laksono ketika dikonfirmasi.

BTN melepas 1,5 miliar (17,4 persen) saham baru melalui penawaran umum terbatas saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Emiten berkode saham BBTN itu akan menghimpun dana sebesar Rp1,8 triliun dari aksi korporasi itu. Adapun dananya akan digunakan untuk mendukung ekspansi kredit perseroan.

Dalam prospektus ringkas BTN disebutkan, setiap pemegang 555 ribu saham lama berhak atas 94.943 HMETD. Satu HMETD terdiri atas satu saham baru.

Pemerintah selaku pemegang 71,8 persen saham BTN tidak akan mengeksekusi haknya. Saham hak pemerintah dilepas ke tiga pembeli siaga (standby buyer), yakni Danareksa, Mandiri Sekuritas, dan Bahana. Ketiga perusahaan itu masing-masing mendapatkan 362 juta saham BTN. Selanjutnya, tiga perusahaan itu menjual saham rights issue BTN ke investor asing dan lokal melalui private placement.

Setelah rights issue, kepemilikan saham pemerintah pada BTN terpangkas menjadi 61,3 persen. Porsi saham pemerintah akan turun lagi menjadi 60 persen. Ini setelah perseroan menuntaskan program management and employee stock option pada 2017.

Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 7 November 2012, dengan agenda persetujuan rights issue. Tanggal awal perdagangan dengan HMETD (cum rights) di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 14 November 2012, sedangkan ex rights pada 19 November 2012.

Distribusi dan pencatatan saham baru masing-masing pada 22 dan 23 November 2012. Tanggal akhir pelaksanaan HMETD pada 29 November 2012.
Penulis: Investor Daily/ Ayyi Achmad Hidayah


sumber

bagaimana komentar anda....
emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L) ya gan emoticon-Big Grin
0
1.7K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan