- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
6 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Kepada Vegetarian (dan Jawabannya)
TS
HendriZoldick04
6 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Kepada Vegetarian (dan Jawabannya)
“Yoga and Vegetarianism” adalah judul buku yang ditulis oleh Sharon Gannon, aktivis lingkungan dan hak hewan yang menjadi guru yoga dan salah satu pencipta metode Jivamukti Yoga — sebuah jalan pencerahan menuju kasih sayang untuk semua makhluk.
Dalam buku tersebut, Sharon menjelaskan tujuan akhir dari yoga adalah bersatu dengan alam semesta. Saat kita mulai melihat penyatuan kita dengan makhluk lain, semakin kecil kemungkinan kita untuk melukai makhluk lain, termasuk binatang dan Bumi. Sharon lalu membahas lima yamas — ahimsa (tidak melukai), satya (jujur), asteya (tidak mencuri), brahmacharya (mengendalikan diri) and aparigraha (tidak serakah) — serta mendukung dan mendorong untuk menjadi vegetarian.
Pada akhir bukunya Sharon menulis sejumlah pertanyaan yang sering ditanyakan. Berikut adalah beberapa yang sering ditanyakan oleh orang yang bukan vegetarian:
1. Manusia selalu makan daging, itu alami; bahkan hewan juga memakan hewan lain. Mengapa kita sebagai pelaku yoga harus hidup lebih alami?
Singa dan karnivora lain memang makan daging, tapi bukan berarti kita harus makan daging juga. Itu bukan kebutuhan psikologis. Faktanya, anatomi tubuh kita dirancang untuk menjadi vegetarian.
Singa dan karnivora lain tidak bisa makan yang lain selain daging. Singa dan karnivora lain tinggal di alam bebas, bukan di rumah, mereka tidak pakai pakaian dan tidak mengendarai mobil. Mengapa hanya menyebut satu hal dan berargumen kita harus meniru mereka? Hal itu tidak masuk akal.
2. Apa yang terjadi pada hewan ternak jika kita berhenti memakan mereka dan membiarkan mereka bebas? kemana mereka akan pergi?
Ya, kita telah mengambil kebebasan dari hewan. Merampas kesempatan mereka mengembangkan kemampuan untuk hidup dengan sesamanya. Langkah pertama adalah berhenti menyiksa mereka. Berhenti mengembangbiakkan mereka dengan cara buatan yang kejam.
3. Jika yoga mengajarkan semua hidup adalah suci, apa bedanya saat saya makan wortel dan hamburger?
Ya, semua hidup itu suci dan ada bukti ilmiah bahwa tumbuhan juga punya perasaan. Tapi dalam Sutra Yoga, Patanjali memberi ahimsa atau tidak menyakiti sebagai “latihan” yang artinya tidak akan bisa sempurna. Berlatihlah untuk sesedikit mungkin menyakiti. Dia juga menyarankan aparigraha yang tidak boleh serakah. Hewan yang kita makan mengandung sejumlah besar sayuran, jika kita makan hewan, maka artinya kita akan mengonsumsi hewan dan sayuran yang dimakannya.
4. Apakah hewan adalah makhluk yang lebih rendah dari manusia?
Itu adalah obsesi manusia yang menciptakan hierarki yanh meletakkan manusia pada tingkat teratas. Hasilnya adalah manusia memandang rendah hewan yang tidak perlu diperlakukan dengan baik. Untuk mendukungnya manusia berkata hewan bertindak dengan insting, tidak punya jiwa, tidak merasakan sakit, tidak punya kesadaran diri, sedikit kecerdasan, perasaan emosional, dan etika.
Kenyataannya sejumlah tes laboratorium dan pengamatan menuju pada kesimpulan bahwa hewan punya kesadaran, kecerdasan, dan emosi. Mereka bukan mesin dan bisa merasakan sakit yang kita timbulkan. Mereka bisa merasakan emosi seperti kesepian, malu, sedih, rindu, depresi, gelisah, dan takut; serta senang, lega, terkejut, bahagia, terpenuhi, dan damai.
5. Saya tidak makan daging tapi saya makan ikan. Apakah itu boleh? Benarkah ikan adalah mahluk berdarah dingin dan tidak merasakan sakit?
Ikan adalah mahluk yang sangat sensitif dengan sistem saraf yang berkembang pesat. Mereka merasakan sakit secara akut. Memancing bukanlah kegiatan yang baik, itu sama dengan berburu di air. Ikan adalah mahluk yang rumit yang memilih teman, berkomunikasi dengan kata-kata, membangun sarang, bekerja sama mencari makanan, mempunyai ingatan yang baik, dan menggunakan alat.
6. Bagaimana saya bisa mendapat cukup protein jika menjadi vegetarian?
Jumlah protein yang dibutuhkan dalam sehari adalah 50-70 gram. Ini dengan mudah dapat terpenuhi dari sejumlah tumbuhan. Pendapat bahwa protein hanya didapat dari hewan hanyalah mitos. Protein banyak terdapat dalam kacang gandum, juga almond, brokoli, jamur, alpukat dan bahkan kentang.
Dalam buku tersebut, Sharon menjelaskan tujuan akhir dari yoga adalah bersatu dengan alam semesta. Saat kita mulai melihat penyatuan kita dengan makhluk lain, semakin kecil kemungkinan kita untuk melukai makhluk lain, termasuk binatang dan Bumi. Sharon lalu membahas lima yamas — ahimsa (tidak melukai), satya (jujur), asteya (tidak mencuri), brahmacharya (mengendalikan diri) and aparigraha (tidak serakah) — serta mendukung dan mendorong untuk menjadi vegetarian.
Pada akhir bukunya Sharon menulis sejumlah pertanyaan yang sering ditanyakan. Berikut adalah beberapa yang sering ditanyakan oleh orang yang bukan vegetarian:
1. Manusia selalu makan daging, itu alami; bahkan hewan juga memakan hewan lain. Mengapa kita sebagai pelaku yoga harus hidup lebih alami?
Singa dan karnivora lain memang makan daging, tapi bukan berarti kita harus makan daging juga. Itu bukan kebutuhan psikologis. Faktanya, anatomi tubuh kita dirancang untuk menjadi vegetarian.
Singa dan karnivora lain tidak bisa makan yang lain selain daging. Singa dan karnivora lain tinggal di alam bebas, bukan di rumah, mereka tidak pakai pakaian dan tidak mengendarai mobil. Mengapa hanya menyebut satu hal dan berargumen kita harus meniru mereka? Hal itu tidak masuk akal.
2. Apa yang terjadi pada hewan ternak jika kita berhenti memakan mereka dan membiarkan mereka bebas? kemana mereka akan pergi?
Ya, kita telah mengambil kebebasan dari hewan. Merampas kesempatan mereka mengembangkan kemampuan untuk hidup dengan sesamanya. Langkah pertama adalah berhenti menyiksa mereka. Berhenti mengembangbiakkan mereka dengan cara buatan yang kejam.
3. Jika yoga mengajarkan semua hidup adalah suci, apa bedanya saat saya makan wortel dan hamburger?
Ya, semua hidup itu suci dan ada bukti ilmiah bahwa tumbuhan juga punya perasaan. Tapi dalam Sutra Yoga, Patanjali memberi ahimsa atau tidak menyakiti sebagai “latihan” yang artinya tidak akan bisa sempurna. Berlatihlah untuk sesedikit mungkin menyakiti. Dia juga menyarankan aparigraha yang tidak boleh serakah. Hewan yang kita makan mengandung sejumlah besar sayuran, jika kita makan hewan, maka artinya kita akan mengonsumsi hewan dan sayuran yang dimakannya.
4. Apakah hewan adalah makhluk yang lebih rendah dari manusia?
Itu adalah obsesi manusia yang menciptakan hierarki yanh meletakkan manusia pada tingkat teratas. Hasilnya adalah manusia memandang rendah hewan yang tidak perlu diperlakukan dengan baik. Untuk mendukungnya manusia berkata hewan bertindak dengan insting, tidak punya jiwa, tidak merasakan sakit, tidak punya kesadaran diri, sedikit kecerdasan, perasaan emosional, dan etika.
Kenyataannya sejumlah tes laboratorium dan pengamatan menuju pada kesimpulan bahwa hewan punya kesadaran, kecerdasan, dan emosi. Mereka bukan mesin dan bisa merasakan sakit yang kita timbulkan. Mereka bisa merasakan emosi seperti kesepian, malu, sedih, rindu, depresi, gelisah, dan takut; serta senang, lega, terkejut, bahagia, terpenuhi, dan damai.
5. Saya tidak makan daging tapi saya makan ikan. Apakah itu boleh? Benarkah ikan adalah mahluk berdarah dingin dan tidak merasakan sakit?
Ikan adalah mahluk yang sangat sensitif dengan sistem saraf yang berkembang pesat. Mereka merasakan sakit secara akut. Memancing bukanlah kegiatan yang baik, itu sama dengan berburu di air. Ikan adalah mahluk yang rumit yang memilih teman, berkomunikasi dengan kata-kata, membangun sarang, bekerja sama mencari makanan, mempunyai ingatan yang baik, dan menggunakan alat.
6. Bagaimana saya bisa mendapat cukup protein jika menjadi vegetarian?
Jumlah protein yang dibutuhkan dalam sehari adalah 50-70 gram. Ini dengan mudah dapat terpenuhi dari sejumlah tumbuhan. Pendapat bahwa protein hanya didapat dari hewan hanyalah mitos. Protein banyak terdapat dalam kacang gandum, juga almond, brokoli, jamur, alpukat dan bahkan kentang.
0
5.4K
25
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan