Seorang Pemuda berasal dari daerah Batak perggi ke
daerah pramuriaan di Kramat Tunggak. Kebetulan hari itu
tepat hari Lebaran. Karena nafsu biologisnya tidak
tertahan, carilah dia cewek sesuai seleranya. Setelah
berkeliling hampir seluruh komplek ketemulah pemuda
tersebut dengan pramuria yang sudah yang menurut
pandangannya cukuplah memenuhi selera, tapi umurnya
sudah lebih dari 40 tahun, dan bersal dari suku Jawa.
(maklum lebaran banyak penghuni yang pada mudik). Pikir
punya pikir tak apalah agak tua tapi bodi dan mukanya
cukup menarik.
Maka diajaklah perempuan tersebut masuk ngamar, dan
selanjutnya terjadillah pergumulan antar dua manusia yang
berbeda kelamin.
Setelah selesai bermain maka pemuda Batak tersebut
membayar seperti tarip hari hari biasa.

Setelah terima dan dihitung pramuria berkata : " Mas,
tambahin dong ini kan LEBARAN, masak cuma segini ? "

Dengan geram pemuda Batak tersebut menjawab dengan
logat Bataknya : " Bah . . . Macam mana pula yang "
sempitan " saja tidak minta tambah, masak yang " LEBAR
" an minta tambah ".