(Vibiznews – FX) – Euro tampak kembali bergerak melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini (07/11). Mata uang tunggal di kawasan euro ini memperoleh tekanan melemah menjelang voting parlemen Yunani untuk menentukan apakah proposal pemotongan upah dan pensiun yang disusun pemerintahan Samaras akan dapat disetujui.

Parlemen Yunani harus menentukan apakan akan menyetuji pemotongan upah dan pensiun yang merupakan prasyarat agar Yunani dapat kembali menerima bantuan dana dari para krediturnya. Sebelumnya Mahkamah Konstitusi Yunani telah menyatakan bahwa pemotongan upah dan pensiun tidak sesuai dengan konstitusi negara. Akan tetapi PM Samaras berusaha meyakinkan bahwa pemotongan upah dan pensiun ini akan menjadi beban terakhir yang harus ditanggung oleh rakyat Yunani.

Pasar juga sedang menantikan hasil dari pilpres di AS. Untuk saat ini perhitungan suara masih berlangsung dan belum ada sinyal jelas mengenai kandidat mana yang akan terpilih sebagai presiden AS periode 2012 – 2016.

Euro mengalami penurunan terhadap dolar AS dan saat ini berada pada posisi 1.2787 dolar. Mata uang ini melemah dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangannya dini hari tadi yang ada di level 1.2815 dolar. Kemarin euro sempat melempem ke posisi 1.2762 dolar yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 11 September.

Analis Vibiz Research menilai bahwa pergerakan euro-dolar masih sulit untuk keluar dari trend negatifnya. Untuk hari ini tekanan jual masih cukup tinggi. Diperkirakan euro-dolar akan mengalami pergerakan pada kisaran 1.2750 – 1.2820.

(Ika Akbarwati/IA/vbn)


Join On Facebook :
Smart Forex Vibiz

Selamat dan sukses traders
Register easy-forex :
http://workshop.forexacademy.co.id/