Model Baru Rambut Anas Urbaningrum
Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Senin, 05/11/2012 16:59 WIB
Jakarta -Ada yang berbeda dari penampilan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum. Kala menerima Tim Verifikasi KPU, Anas tampil gundul. Selidik punya selidik, ternyata Anas baru pulang dari ibadah haji.
"Habis tahalul, Mas," kata Anas memberikan klarifikasi soal model rambutnya, kepada detikcom, Senin (5/11/2012). Tahalul itu merupakan rukun haji yang ditandai dengan memotong rambut.
Anas menjelaskan dia memotong rambutnya di Makkah dengan merogoh kocek sekitar 20 riyal.
"Saya tahalul serius. Saya minta tukang cukur, minta dipotong 'wahid senti'," terang Anas.
Anas pun merasa bersyukur bisa lancar menunaikan ritual ibadah haji. Mulai dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina, dan Madinah. Dia merasa ada setrum spiritual yang kuat saat berhaji.
"Dan itulah kenikmatan haji. Tidak ada narasi yang sanggup menggambarkannya, kecuali kata Alhamdulillah, nikmat spiritual," terang Anas.
Mungkin, usai berhaji Anas pun lebih tenang menghadapi isu-isu yang menerpa dirinya.
Saat ditanya soal kasus Hambalang usai menerima tim verifikasi KPU, Anas pun menjawab dengan senyum. Dia kemudian mempersilakan awak media yang bertanya, menjawab sendiri pertanyaan soal audit Hambalang.
(ndr/nrl)
[url]http://news.detik..com/read/2012/11/05/165539/2082006/10/model-baru-rambut-anas-urbaningrum?9922022[/url]
Quote:
Proyek Eks Perusahaan Istri Anas Mangkrak
SENIN, 05 NOVEMBER 2012 | 12:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Meskipun sudah mendapatkan uang muka sebesar Rp 63,3 miliar dari proyek pembangunan pusat pendidikan dan sekolah olahraga nasional di Bukit Hambalang Bogor, PT Dutasari Citralaras, yang merupakan salah satu subkontraktor proyek tersebut, ternyata sama sekali belum mengerjakan pekerjaannya.
"Belum ada. Masih 0 persen,"kata J. Widodo H. Mumpuni, Auditor Utama III Badan Pemeriksa Keuangan yang menjadi penanggung jawab pemeriksaan audit investigasi Hambalang, saat ditemui di kantor BPK, Jumat, 2 November 2012.
Widodo menyatakan BPK menemukan kejanggalan dalam proses pencairan uang muka proyek tersebut ke perusahaan yang pernah dimiliki istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu. Menurut dia, PT Dutasari tidak berhak mendapatkan uang muka di awal, karena pengerjaan mekanikal elektrikal yang menjadi tanggung jawab perusahaan dikerjakan di akhir proyek, setelah bangunan jadi.
"Logikanya pemasangan listrik dilakukan belakangan atau setelah bangunan jadi. Tapi kenapa dibayar di awal?" Kata Widodo.
Selain itu, lazimnya kontrak yang dilakukan tahun jamak pasti mempunyai anak kontrak setiap tahunnya. Uang muka, kata Widodo, seharusnya dicairkan dari kontrak anak. Ini tak terjadi dalam proyek Hambalang. Dalam proyek itu,
uang muka kontraktor dibayarkan dari kontrak induk. "Akibatnya ada pembayaran uang muka yang lebih besar dari kontrak anak pada tahun itu," katanya.
Menurut Widodo, selain kejanggalan proses pembayaran uang muka, PT Dutasari juga telah mensubkontrakan pengerjaan mekanikal elektrikal ke 14 perusahaan lain. Dari sana, BPK menemukan adanya penggelembungan harga yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 75,7 miliar.
"Misalnya
harga riilnya hanya 8, tapi PT DC menghargakan 10 ke kontraktor utama. Dia akhirnya dapat 10. Dari kontraktor utama, menagih ke Kemepora tidak dengan harga 10, tapi jadi 12. Itu yang kami sebut sebagai kerugian negara," katanya.
http://www.tempo.co/read/news/2012/1...-Anas-Mangkrak
Quote:
Mau baca buku ilmu sakti dulu ... siapa tau mendapat kesaktian spt diatas
Quote:
My Signature
Namaku Bento rumah real estate
Mobilku banyak harta berlimpah
Orang memanggilku boss eksekutif
Tokoh papan atas atas segalanya
Asyik
Wajahku ganteng banyak simpanan
Sekali lirik oke sajalah
Bisnisku menjagal jagal apa saja
Yang penting aku senang aku menang
Persetan orang susah karena aku
Yang penting asyik sekali lagi
Asyik
Khotbah soal moral omong keadilan
Sarapan pagiku
Aksi tipu tipu lobying dan upeti
Woow jagonya
Maling kelas teri bandit kelas coro
Itu kantong sampah
Siapa yang mau berguru datang padaku
Sebut tiga kali namaku
Bento Bento Bento
Asyik