Awalnya penuh gebrakan (kayaknya sih cuman pencitraan doang).
Eh setelah berhadapan dengan DPR, ternyata ciut juga.
Nuduh DPR tukang palak (semua juga udah tahu).
Tapi waktu diundang Karni Ilyas untuk acara Indonesia Lawyer Club, ternyata Dahlan Iskan ga punya nyali untuk hadir.

Ane dari dulu udah curiga sama Dahlan Iskan. Lebih banyak berita ecek-ecek di koran daripada hasil kerjanya.

Awalnya DPR memanggil Dahlan Iskan tentang inefisiensi Rp. 37.6 T di PLN selama dia jadi Dirut.
Terus Dahlan Iskan menyebar isu DPR tukang palak.
Jadi ribut deh. Di koran sama TV semua memberitakan "DPR tukang Palak"
Jadinya berita pemanggilan oleh DPR hilang dari koran dan TV.

Padahal kan mestinya Dahlan Iskan datang ke DPR mempertanggung jawabkan tentang efisiensi PLN yang jadi pertanyaan DPR.
Ini kok malah nyebar isu lain. Malah tanggung jawabnya jadi kabur.

Ane sih nggak heran kalau ada isu DPR tukang palak BUMN. Sudah sering yang bilang masalah beginian.
Siapa sih rakyat Indonesia yang masih percaya DPR?

Tapi Dahlan Iskan juga harus bertanggung jawab dong atas kinerjanya di PLN dulu.
Ini ane capture dari twitternya Karni Ilyas.