Spoiler for latar belakang, kalau males baca gak usah dibaca gan:
Perkenalkan saya ayah ber-anak 1 dan pastinya beristri 1 juga..he..he..he..
Jadi begini ceritanya, saya dan istri adalah supporter ASI ekslusif. Walaupun saya lelaki, tetapi setelah belajar sedikit di beberapa komunitas seperti (@ID_AyahASI) di twitter saya mejadi semakin tau peran ayah yang juga tidak kalah penting untuk support sang ibu dalam menyusui.
Istri saya juga seorang suporter ASI. Berangkat dari keprihatinan melihat banyak sekali anak-anak Indonesia yang tidak merasakan nikmatnya ASI anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
Spoiler for breast feed:
Dari latar belakang itu, kami berdua saling mendukung. Saya berusaha sekuat tenaga dan kemampuan saya untuk di samping istri saya ketika memberikan ASI. Dan istri saya juga terus berupaya meluaskan pengetahuannya untuk dapat memperluas pengetahuanya di bidang ASI. Dia terlibat lumayan aktif dalam AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), begitu juga dalam beberapa diskusi terkait dengan ASI.
Terakhir, dia ikut serta dalam sebuah acara pelatihan untk menjadi konselor ASI bersertifikat. Tidak tanggung-tanggu, 40 jam diikuti demi medapatkan pengetahuan yang benar tentang ASI. Karena tidak dapat dipungkiri, banyak juga mitos di seputaran masyarakat kita tentang ASI. Ada yang bilang jangan makan pedes nanti ASI-nya pedes, anak ASI berat badannya kurang, ASI kurang hebat dibanding susu formula, ASI susah keuar jadi sufor saja deh, dll. Semua ini harus diluruskan, Nabi saja bisa hidup sehat dengan diberikan ASI. Masa iya kita malah nyerah hanya karena lebih mudah pake susu formula.
Spoiler for ancient culture:
Memang akan ada banyak tantangan ketika kita memutuskan untuk menjadi PRO-ASI. Wajar saja, karena kita hidup di jaman yag ekstra terbuka, dimaa segala kemudahan dan kepraktisan dapat kita peroleh dengan mudah dan relatif murah. Tapi saya dan istri yakin bahwa ASI adalah yang terbaik untuk buah hati kita.
Sekarang, untuk mendapatkan sertifikatnya (hasil dari pelatihan), istri saya butuh untuk mendapatkan beberapa orang yang mau untuk berkonsultasi tentang ASI. Sekaligus melatih dia (istri saya) untuk daat mejawab berbagai pertanyaan dengan lancar. Tapi ternyata sebagai ibu rumah tangga, dan jauh dari kampung halaman, tidak mudah untuk mencari orang yang mau untuk di konsultasikan tentang ASI. (aslinya Bandung gan, sekarang di Jakarta)
Ditambah lagi masih perlu untuk ngurus si buyung yang masih 13 bulan, lagi hobby jalan kesana kemari, butuh perhatian ekstra, dll.
Nah itu dia latar belakang yang ingin saya ceritakan, dan kenapa saya ingin buat thread ini. Saya ingin membantu istri saya untuk bisa memperoleh orang (calon ibu atau sudah jadi ibu) yang mau berkonsultasi tentang ASI. Sekaligus juga membantu kaskuser yang ingin tau lebih banyak tentang ASI.
Atas dasar latar belakang tersebut, saya bermaksud untuk share, siapa tau ada yang butuh.
"Konsultasi Gratis ASI (Air Susu Ibu) di Daerah Jakarta Selatan"
Apabila anda tertarik, anda akan mendapatkan:
1. Pengetahuan mendasar mengenai pemberian ASI.
2. Apa yang harus dilakukan ketika ASI tidak keluar.
3. Bagaimana cara memompa ASI dengan benar.
4. Informasi praktikal lainnya terkait dengan ASI.
Spoiler for Pertanyaan:
Q: Gan, ane berminat. Apakah bisa bawa suami ane juga?
A: Wah itu lebih baik gan, kalau suami mau ikut dan mau dengar tentag ASI, itu sangat danjurkan. Toh pada akhirnya ASI bukan hanya urusan si ibu loh..suami berperan BESAR.
Q: Kok bikin gratisan gan? bukanya di rumah sakit aja konseling ASI bayar?
A: Niat saya dan istri saya bukan untuk komersialisasi gan, kita berdua ini adalah sporter ASI. Kalau cari uang di tempat lain gan (ada lapak juga kok di kaskus..he..he..he..). Di rumah sakit memang bayar, karena kan memang mereka juga butuh bayar listrik, ini dan itu.
Kenapa kita bisa gratis?
1. Karena memang niat kita adalah untuk berbagi.
2. Karena istri saya sekarang sedang berlatih, belum lagi jadi profesional. Dokter juga pas lagi awal pasti kerja sosial gan.
3. Karena kita mau pemberian ASI-nya yang ekslusif, bukan segala hal tentang ASI yang jadi ekslusif (terkesan mahal dan hanya untuk orang-orang tertentu).
4. Karena kita tidak butuh transport, anda yang datang ke rumah kita dan kita ngobrol santai di sana. Area bapak bisa ngobrol bareng saya, area ibu ya ngobrol sama istri saya.
Q : Gak meyakinkan nih, masa jadi kelinci percobaan..?
A : Huss..ya enggak lah. Istri saya kan sudah ikut training-nya, sudah melalui 40 jam sesuai dengan modul WHO, sudah dapat praktek di kelas, dll. Sekarang tinggal saatnya menyebarkan pegetahuannya. Ini bukan sembarang cari orang, tapi ini untuk menyebarkan pengetahuan tentang ASI dengan benar. Nanti ini juga akan ada catatannya dan diberikan kepada penyelenggara training untuk medapatkan sertifikatnya. Jadi jelas bukan jadi kelinci percobaan, tapi istri saya berlatih untuk menjadi teman berbagi yang baik tentang ASI.
Q : Ah, di internet juga banyak gan informasi tentang ASI, ngapain cape-cape konsultasi segala?
A : pasti belum pernah kasih ASI ya? kalau sudah pasti tau, terkadang yang dibutuhkan untuk ibu menyusui bukan sekedar informasinya. Tapi teman bicara, orag yang bisa meyakinkan dan mensupport dalam pemberian ASI. So informasi tentang pemberian ASI secara benar di internet banyak memang, tapi tetap kadang butuh kawan bicara.
Q : Gan, ini nanti pake obat atau apa gitu? mal praktek gak gan?
A : Et..dah...bujuggg..ha..ha..ha..ya enggak lah gan, selama ane ikut bini ane konsultasi sama konselor. Gak pernah dikasih obat, cuma dikasih tau gimana cara-cara menyusui yang baik. Supaya si ibu gak sakit putingnya, susunya lancar, gimana peran ayah, dll. Obat sih gak ada lah, ASI itu alami, sehingga secara alamiah juga hadir di tengah buah hati.